Bung Hatta telah menjadi dasar berdirinya republik ini, kata Presiden SBY

 
bagikan berita ke :

Rabu, 27 Desember 2006
Di baca 1971 kali

Pemikiran Bung Hatta telah menjadi dasar berdirinya republik ini, kata Presiden SBY, Kamis (21/9) sore di Bukittinggi, Sumbar, saat meresmikan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta yang direvitalisasi.
Nama salah seorang proklamator Indonesia, Moh.Hatta, bukan saja diabadikan dalam sejarah, tetapi juga digunakan sebagai nama perpustakaan. Gedung Perpusataan Bung Hatta, Islamic Centre, Istana Bung hatta dan Taman Bung Hatta yang direvitalisasi dan berada di kota Bukittinggi ini, Kamis (21/9) sore diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Di Perpusataan Bung Hatta yang diresmikan Presiden ini terdapat sekitar 56 ribu eksemplar yang terdiri dari 55 ribu judul buku.

Sebelum peresmian, Walikota Bukittinggi, Djufri melaporkan bahwa gedung Perpustakaan Bung Hatta yang berada di kawasan kantor walikota ini merupakan revitalisasi dari gedung Perpustakaan lama yang dianggap sudah tidak memadai. Pembangunan gedung perpustakaan yang meliputi Islamic Centre, Istana Bung Hatta dan Taman Bung Hatta ini dibiayai oleh APBN, APBD Pemprov Sumbar dan APBD Kota Bukitinggi.

Meuthie Hatta, Meneg Pemberdayaan Perempuan sebagai wakil keluarga Bung Hatta antara lain menyebutkan, Bung Hatta adalah seorang yang suka belajar. “Beliau pada usia 30 tahun sudah membuat tulisan mengenai Indonesia Merdeka. Hal itu bisa dilakukan karena memang beliau amat gemar membaca. Kami berharap perpusataan Bung Hatta bisa mendorong masyarakat untuk makin gemar membaca,” kata Meuthie Hatta.

Saat menyampaikan sambutan peresmian sebelum menandatangani prasasti, Presiden SBY dalam sambutannya menilai bahwa Bung Hatta adalah seorang freedom fighter, seorang pemikir besar, dan seorang negarawan. “Pemikiran Bung Hatta telah menjadi konsensus dasar, dan sebagian bahkan menjadi dasar berdirinya republik ini. Jika disimak diskusi antara Bung Hatta, Bung Karno dan Mohamad Yamin antara bulan Mei sampai bulan Agustus 1945, kita akhirnya tahu bahwa dari situlah lahirnya konsensus dasar Republik Indonesia,” kata SBY. Bung Hatta, lanjut SBY, adalah sosok yang amat peduli pada kemanusiaan. “Beliau telah menerapkan ekonomi kerakyatan dan politik bebas aktif sejak lama,” tambahnya.

Pada peresmian Perpustakaan Bung Hatta ini, Presiden menyerukan agar masyarakat Indonesia membudayakan gemar membaca dan mengembangkan tempat gemar membaca atau perpustakaan. Diambilnya contoh India. “India menghadapi banyak persoalan sebagaimana Indonesia. Tetapi hal itu dianggapnya sebagai salah satu imagination, karena India telah menguasai IT. Mengapa India bisa menguasai IT, karena bangsa India telah mengembangkan budaya belajar dan membaca,” kata Presiden..

Mengenai Islamic Centre yang juga berada di areal Perpustakaan Bung Hatta, SBY berharap agar Islam menjadi nilai bagi masyarakat yang dapat membawa kebajikan bagi seluruh umat manusia. “Dengan berdirinya Islamic Centre di Bukittinggi ini diharapkan membuat umat Islam terus berkembang dan menyebarkan nilai-nbilai kebaikan ke seluruh dunia,” kata SBY.

Selain Ibu Negara, hadir pula pada acara ini Menkokesra Aburizal Bakrie, Mendiknas Bambang Sudibyo, Mendagri M.Ma’ruf, Menag Maftuh Basyuni, Mensos Bachtiar Chamsyah, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Soepari, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Seskab Sudi Silalahi, Gubernur Sumbar Gamawan Fauzi dan Jubir Presiden Dino Patti Djalal.
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0