Doorstop Presiden RI - Meninjau Jalan Tol Becakayu, Jakarta, 7 November 2016

 
bagikan berita ke :

Senin, 07 November 2016
Di baca 1314 kali

DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENINJAU JALAN TOL BEKASI-CAWANG-KAMPUNG MELAYU

JAKASAMPURNA, BEKASI-KALIMALANG, JAKARTA

7 NOVEMBER 2016




Wartawan:

Proyek ini sudah cukup lama ya Pak?


Presiden:

Ya 22 tahun, sudah 22 tahun ini. Kemudian dimulai lagi Januari 2015 kemarin.


Ini memang kebut-kebutan. Ini panjangnya 11 km kanan-kiri, berarti 22 km. Dan akan kita selesaikan nanti akhir tahun 2017.


Tapi mungkin Maret, yang 8 km sudah bisa dipakai dulu. Saya hanya ingin memastikan, yang Maret itu yang 8 km, dua, berarti 16 km, itu bisa dipakai karena penting sekali. Kemacetan di sini sudah terlalu parah.


Wartawan:

Pengaruhnya sendiri terhadap traffic seperti apa?


Presiden:

Ya yang pasti akan sangat mengurangi kemacetan karena ini memang, plan awalnya, memang dihitung sangat diperlukan. Tetapi berhenti dan dilanjutkan.


Dan dua tahunlah rampung, 2015-2016 rampung. Saya hanya ingin memastikan saja rampung. Tadi, dari laporan tadi, rampung. Hanya minus 1%. Targetnya hanya kurang 1%. Saya kira bisa dikejar.



Wartawan:

Apa akan dibarengi dengan proyek transportasi misalnya? Kan ini cukup panjang dan dari Bekasi ke arah sini juga.


Presiden:

Nanti ini ditembuskan dengan tol, dengan JORR. Memang plan yang dulunya ndak, tapi ini diterusin sekalian.


Wartawan:

Yang 8 km itu dari mana ke mana, yang sudah siap 8 km?


Presiden:

Mesti tanya ke Pak Dirjen.


Wartawan:

Pak, kondisi pembebasan lahannya seperti apa, Pak? Pembebasan lahannya seperti apa, Pak?


Presiden:

Enggak, enggak ada masalah. Ini tinggal masalah konstruksi, cepet-cepetan aja. Enggak ada masalah.


Wartawan:

Nanti akan langsung dipakai?


Presiden:

Nanti Maret, Maret, sudah dipakai.


Wartawan:

Kalau laporan sejauh ini, Pak, kondisi tol lainnya, infrastruktur lainnya seperti apa?



Presiden:

Semuanya enggak ada masalah, enggak ada masalah karena pembebasan sekarang ini pembebasan lahan, pembebasan tanah, dengan adanya dana talangan, dana talangan, ini jadi cepet banget, cepet banget, sangat cepat. Enggak ada masalah.


Wartawan:

Tahun 2017, sudah terintegrasi, Pak?


Presiden:

Yang di sini sudah.


Wartawan:

Operator tolnya siapa, Pak?


Presiden:

Ini yang pegang Waskita.


Wartawan:

Yang 8 km dari mana sampai mana?


Menteri BUMN:

Dari ujung situ sampai Universitas Borobudur.


Presiden:

Dari ujung situ sampai ujung sana.


Menteri BUMN:

Dari ujung itu sampai—yang sana enggak kelihatan—Universitas Borobudur turunnya.


Wartawan:

Pertanyaan yang lain boleh, Pak?


Gelar perkara sidang penistaan dibuka?


Presiden:

Saya sudah perintahkan kepada Kapolri agar pemeriksaannya terbuka.


Tetapi kita juga harus lihat, apakah ada aturan hukum, undang-undang yang memperbolehkan atau tidak. Kalau boleh, saya minta kemarin untuk dibuka, terbuka biar enggak ada syak wasangka ya.


Wartawan:

Terima kasih, Pak.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden