Kemensetneg, BKKBN, dan UNFPA Selenggarakan Program Pelatihan Internasional tentang Kemitraan Strategis dengan Pemuka Agama Islam di Bidang Keluarga Berencana

 
bagikan berita ke :

Selasa, 25 Mei 2021
Di baca 695 kali

Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kemensetneg bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan United Nations Population Fund (UNFPA) Indonesia, kembali menyelenggarakan pelatihan South-South and Triangular Cooperation (SSTC) Online Training on Strategic Partnership with Muslim Religious Leaders in Reproductive Health, Family Planning, Prevention of Violence Against Women and Child Marriage pada tanggal 24 s.d. 25 Mei 2021. Pelatihan ini merupakan program rutin yang telah dilaksanakan sejak tahun 2015. Tahun ini, pelatihan dilaksanakan secara virtual dan diikuti oleh 34 peserta dari Bangladesh, Filipina, Nepal, dan Pakistan.

Program dibuka dengan sambutan dari Prof. Rizal Martua Damanik, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, BKKBN; Samidi Fahrudin, Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri, Kemensetneg; dan Dr. Anjali Sen, Representative UNFPA Indonesia. Turut hadir pada acara pembukaan perwakilan dari Tim Koordinasi Nasional Kerja Sama Selatan-Selatan Indonesia, di antaranya Maria Renata Hutagalung, Direktur Kerja Sama Teknik, Kementerian Luar Negeri; Rio Budi Rahmanto, Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Multilateral, Kementerian Luar Negeri; dan perwakilan dari Kementerian Keuangan.

Dalam sambutannya, Rizal menyampaikan bahwa keberhasilan Indonesia dalam meningkatkan keterlibatan pemuka agama Islam pada program keluarga berencana telah sejak lama mendapatkan pengakuan dari dunia internasional. “Keunikan pendekatan keluarga berencana di Indonesia adalah penekanan terhadap peningkatkan kesejahteraan keluarga melalui peraturan terkait anak. Selain itu, keterlibatan pemuka agama Islam adalah kunci dari suksesnya perencanaan program keluarga berencana di Indonesia,” ujar Rizal.

Samidi menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia terus berkomitmen kuat untuk berkontribusi dalam pembangunan global dengan semangat solidaritas, kemitraan, dan kerja sama. Ia menambahkan bahwa sejak diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955, Indonesia telah menorehkan pencapaian yang luar biasa dalam kerja sama pembangunan, terutama dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST). “Penyelenggaraan program KSST di bidang keluarga berencana ini merupakan tindakan nyata Indonesia untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya SDG 3, 5, dan 17,” tambah Samidi.

Di sisi lain, Anjali mengapresiasi Pemerintah Indonesia yang tetap melaksanakan program pengembangan kapasitas di tengah pandemi Covid-19. Ia juga menambahkan bahwa topik mengenai keluarga sangat relevan di masa pandemi, mengingat cukup meningkatnya kasus kekerasan yang dialami perempuan. “Saya berharap program ini dapat menjadi kesempatan untuk bertukar pengalaman dan pengetahuan antarnegara peserta,” ujar Anjali.

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi pemaparan terkait keluarga berencana, kependudukan, dan kesetaraan gender dari beberapa narasumber, yaitu, Furqan la Faried, Nur Rofiah, Alissa Wahid, Risman Musa, dan Samidjo. Sebagai tindak lanjut atas program tersebut, peserta yang terpilih nantinya akan diberikan kesempatan untuk melihat dan belajar secara langsung mengenai implementasi program keluarga berencana di Indonesia setelah pandemi Covid-19 selesai. (BKLTN-Humas Kemensetneg)

 

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi

Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri

Kementerian Sekretariat Negara

T: +6221 38901135

E: biro_ktln@setneg.go.id

Web: http://ktln.setneg.go.id  ;  https://isstc.setneg.go.id/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0