Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Usai Penyerahan Bantuan Sosial di Pasar Bangkal Baru, Kabupaten Sumenep

 
bagikan berita ke :

Rabu, 20 April 2022
Di baca 539 kali

Pasar Bangkal Baru, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur
 

Wartawan:
Izin, Bapak. Soal penyaluran BLT (Bantuan Langsung Tunai) Minyak Goreng sejauh ini bagaimana, Bapak?

 

Presiden RI:
Ya, penyaluran BLT Minyak Goreng saya kira ini masih proses, semuanya berjalan dengan baik. Saya enggak mendengar ada hal-hal yang di lapangan yang menghambat, baik lewat yang kantor pos, ada yang lewat kelurahan. Dan, kita berharap dengan subsidi BLT Minyak Goreng bisa memperkuat daya beli rakyat dan kita harapkan beban yang terjadi karena ada tambahan harga, bisa tertutupi dari BLT Minyak Goreng.

 

Wartawan:
Persiapan arus mudik daratan, terus udara, dan laut?

 

Presiden RI:
Kalau kita lihat di angka-angka untuk mudik, yang lewat udara saya kira masih ada ruang yang lebih longgar kemudian yang lewat kereta api juga masih ada sedikit ruang yang masih longgar yang bisa dipakai oleh masyarakat.

Yang berat memang adalah yang mudik yang lewat darat, ada 23 juta mobil yang akan mudik, akan ada 17 juta sepeda motor yang akan mudik. Ya, angka-angka ini bukan angka-angka yang kecil. Sehingga saya ingatkan, sudah tiga kali kita ratas-kan untuk manajemen lalu lintas, manajemen traffic-nya betul-betul disiapkan. Karena yang saya takutkan, di tanggal 28, 29, 30 (April 2022) itu akan macet total, kalau tidak ada rekayasa lalu lintas dan yang sudah disiapkan adalah pengaturan ganjil-genap, pengaturan untuk satu arah (one way), dan juga untuk sementara, truk dikeluarkan dari jalan tol maupun jalan nasional yang akan dipakai. Tetapi itu belum menjamin.

Oleh sebab itu, saya mengajak masyarakat untuk mudik – yang memakai mobil – lebih awal, daripada nanti macet. Lebih awal mudiknya, yang lewat darat dan pakai mobil. Karena betul-betul angka 23 juta itu bukan angka kecil, 23 juta mobil (dan) 17 juta sepeda motor, bukan angka kecil.

 

Wartawan:
Solusi untuk mengantisipasi adanya kemacetan seperti apa, Bapak?

 

Presiden RI:
Ya tadi saya sampaikan tadi, kan, kan sudah. Pengaturan ganjil-genap, pengaturan one way (satu arah), truk yang dikeluarkan dari (jalan) tol. Itu saya kira, itu upaya kita. Tetapi karena angkanya terlalu gede sekali, kalau pulangnya nanti di tanggal 28, 29, 30 (April 2022), macet.

Oleh sebab itu, jadi oleh sebab itu, kembali lagi, saya ajak untuk mudiknya lebih awal untuk seluruh masyarakat.

 

Wartawan:
Pak, mohon izin. Kemarin Kejaksaan (Agung) menetapkan empat orang tersangka dalam kasus minyak goreng, ini bagaimana Bapak, ada tanggapan kah?

 

Presiden RI:
Masalah minyak goreng ini kan masih menjadi masalah kita sampai sekarang. Meskipun masyarakat sudah kita beri subsidi BLT Minyak Goreng tetapi kan kita ingin harganya yang lebih mendekati normal. Jadi memang harganya tinggi karena apa? Harga di luar, harga internasional, itu tinggi banget sehingga kecenderungan produsen itu penginnya ekspor karena memang harganya tinggi di luar.

Oleh sebab itu, kebijakan-kebijakan kita, misalnya penetapan HET (harga eceran tertinggi) untuk minyak curah kemudian subsidi ke produsen, ini kita lihat sudah berjalan beberapa minggu ini, belum efektif. Di pasar saya lihat, minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan. Artinya, memang ada permainan. Oleh sebab itu, kemarin dari Kejaksaan Agung sudah menetapkan empat (orang) tersangka urusan minyak goreng ini dan saya minta diusut tuntas sehingga kita bisa tahu, siapa ini yang bermain ini, bisa mengerti.

 

Wartawan:
Data mafia minyak goreng juga belum diserahkan oleh Kemendag ke Polri?

 

Presiden RI:
Tanyakan ke Kemendag.

 

Wartawan:
Terima kasih, Pak.