ACARA KUNJUNGAN RESMI PERDANA MENTERI AUSTRALIA, 13 JUNI 2008, DI ISTANA MERDEKA, JAKARTA

 
bagikan berita ke :

Jumat, 13 Juni 2008
Di baca 1043 kali

KETERANGAN PERS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA KUNJUNGAN RESMI PERDANA MENTERI AUSTRALIA
DI ISTANA MERDEKA, JAKARTA
PADA TANGGAL 13 JUNI 2008


Bismillahirrahmaanirrahiim,

 

Yang Mulia Bapak Perdana Menteri Australia, dan para wartawan yang saya cintai, hari ini Indonesia mendapat kunjungan resmi Perdana Menteri Australia, Y.M. Kevin Rudd, dan sesungguhnya ini merupakan pertemuan kedua saya dengan beliau setelah kami bertemu di Bali pada saat menghadiri Konferensi PBB tentang Climate Change.

 

Memenuhi undangan saya, beliau berkunjung kali ini, dan kami telah melaksanakan pertemuan bilateral dalam suasana yang baik dan menghasilkan sejumlah kesepakatan-kesepakatan untuk melanjutkan kerja sama kedua negara yang sekarang ini berjalan baik, kuat, dan terus berkembang.

 

Saudara-saudara,

 

Diantara isu bilateral yang kami bahas menyangkut kerja sama di bidang ekonomi, khususnya perdagangan dan investasi. Hubungan perdagangan dan investasi dari tahun ke tahun berkembang dengan pertumbuhan untuk perdagangan 14% rata-rata pertahunnya, dan kita berharap baik trade maupun investment ini dapat terus kita tingkatkan diwaktu yang akan datang. Saya sampaikan kepada Bapak Perdana Menteri Australia bahwa Forum Direct Investment di Indonesia juga berkembang pesat, tahun lalu naik 73%, dan kami mengundang kerja sama yang lebih luas lagi dengan partner kami dari Australia.

 

Kami juga membahas kerja sama di bidang mengatasi climate change, dan secara konkret, sebagaimana tadi Saudara saksikan, kami telah menandatangani Australia-Indonesia Forest Carbon Partnership yang merupakan contoh nyata kerja sama kedua negara untuk mengatasi climate change, utamanya di sektor atau di bidang kehutanan.

 

Di bidang pendidikan, kami sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama ini memberi kesempatan kepada pelajar dan mahasiswa kedua negara untuk saling belajar di negara lain, sekaligus memperkuat people to people contact yang menjadi tujuan dari kerja sama bilateral kami. Saya sampaikan kepada Perdana Menteri Australia bahwa tahun ini Indonesia akan mengirim 320 mahasiswa untuk mengikuti program Master Degree dan Doctorate Degree di Australia.

 

Kami juga membahas masalah kerja sama di bidang kepariwisataan. Saya sampaikan kepada beliau bahwa wisatawan Australia yang datang ke Indonesia juga tetap banyak jumlahnya, tahun lalu bahkan meningkat 35%. Harapan kami kerja sama ini terus dapat dipertahankan.

 

Kami juga membahas kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, menyangkut kerja sama kepolisian kedua negara, kerja sama melawan terorisme, maupun kerja sama di bidang militer, seperti pendidikan, latihan, saling kunjung antar Perwira dan sebagainya.

 

Kemudian sebagai sesama negara demokrasi, kami juga akan terus melakukan kerja sama untuk membahas bagaimana demokrasi bisa berkembang secara sehat di kawasan ini, dan saya mengajak Perdana Menteri Australia untuk menjadi Co-Chairman bagi Bali Democracy Forum, yang insya Allah akan kita laksanakan pada tahun 2008 ini.

 

Saya menyambut baik dan mendukung ide Perdana Menteri Australia untuk terus memperkuat inter faith dialog, inter civilized personal dialog, agar betul-betul terjadi harmony among civilization, pada baik tingkat kawasan maupun tingkat dunia. Saya dukung ide beliau untuk memperkuat dialog dan kerja sama di bidang itu.

 

Saya mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri Australia dalam pertemuan ini juga atas segala bantuan yang diberikan kepada Indonesia, baik dalam bentuk official development aid maupun juga bantuan-bantuan ketika Indonesia mengalami musibah tsunami dan gempa bumi. Dan besok Perdana Menteri Australia akan berkunjung ke Aceh, saya berharap bisa menyaksikan sendiri proses rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh pasca tsunami.

 

Terakhir kami juga membahas bersama beliau tentang perlunya kerja sama regional, kerja sama bilateral, untuk bersama-sama mengatasi permasalahan global sekarang ini, yaitu food crisis dan energy crisis, agar tidak memberikan beban yang berlebihan kepada negara-negara, utamanya negara berkembang.

 

Demikianlah yang dapat saya sampaikan dari pihak saya Indonesia dan kita akan mendengar langsung dari Yang Mulia Bapak Perdana Menteri Australia tentang apa saja yang akan kita lakukan untuk lebih memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia.

 

(Dilanjutkan dengan keterangan pers dari P.M. Australia)


Terima kasih Bapak Perdana Menteri. Saudara-saudara, saya akan memberikan kesempatan satu, dua, pertanyaan dari para wartawan yang ingin menanyakan sesuatu, baik kepada Perdana Menteri Australia maupun kepada saya.

 

Tanya jawab wartawan dengan Presiden RI:

 

Terhadap pertanyaan wartawan Australia berkenaan dengan situasi keamanan di Bali dan kebijakan Australia yang berkaitan dengan travel warning, Presiden RI menjelaskan:

 

“Saya akan menjawab dulu. Kita mengerti pernah ada kejadian di Bali pada tahun 2002 dan pada tahun 2005 yang mengakibatkan korban jiwa termasuk saudara-saudara kami dari Australia. Sejak itu Indonesia dan Australia bersepakat kita tidak boleh kalah dengan terorisme, kita bekerja sama untuk membawa yang bersalah ke pengadilan, dan kemudian kerja sama untuk mencegah terjadinya terorisme lagi.

 

Kerja sama Indonesia dan Australia salah satu kerja sama yang sangat berhasil untuk membawa pelaku-pelaku kejahatan terorisme ke tingkat pengadilan. Sejak itu Indonesia sesuai dengan kewajiban kami, terus memperbaiki, terus menormalkan situasi, baik di Bali maupun di tempat-tempat yang lain, agar semua kegiatan ekonomi, sosial, politik, termasuk pariwisata, bisa berjalan normal seperti biasanya. Alhamdulillah, situasi di Bali dan di tempat-tempat lain sekarang ini jauh lebih baik dan pada prinsipnya telah kembali normal.

 

Tentunya menyangkut kebijakan Australia yang berkaitan dengan travel warning, saya pahami sebagai kebijakan untuk melindungi warga negaranya, tetapi saya juga menyampaikan dengan terbuka bahwa keadaan di Indonesia sudah baik, normal dan pulih kembali. Wisatawan Australia di Bali jumlahnya sangat besar, tahun lalu naik 37%, saya berharap keadaan ini bertambah baik di waktu yang akan datang”.

 

Terimakasih Saudara-saudara.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI