ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANTI NARKOBA INTERNASIONAL (HANI), DI ISTANA NEGARA, 26 JUNI 2008

 
bagikan berita ke :

Kamis, 26 Juni 2008
Di baca 973 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN
HARI ANTI NARKOBA INTERNASIONAL (HANI)
PADA TANGGAL 26 JUNI 2008
DI ISTANA NEGARA, JAKARTA

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan para Anggota DPR RI,

 

Yang saya hormati para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Kapolri selaku Ketua BNN, Yang Mulia para Duta Besar Negara-negara Sahabat, dan Pimpinan Organisasi-organisasi Internasional, para Gubernur, Bupati, dan Walikota,

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan ridho-Nya, kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur hari ini dapat bersama-sama memperingati Hari Anti Narkoba Internasional. Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini, pertama-tama, saya ingin mengucapkan selamat, terima kasih, dan penghargaan kepada, baik perseorangan maupun organisasi yang telah menunjukkan kinerja yang luar biasa, telah melakukan sesuatu yang dapat meningkatkan keberhasilan kita di dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba atau yang kita kenal dengan P4GN, War Against The Drugs, pertama-tama kepada BNN atas kerja kerasnya dan atas prestasinya yang dicapai dalam upaya besar kita memberantas kejahatan narkoba di tanah air. Yang kedua, terima kasih dan penghargaan saya, saya sampaikan kepada semua yang telah menerima penghargaan tadi atas kontribusinya dalam melaksanakan peperangan melawan kejahatan narkoba. Juga, saya sampaikan penghargaan yang tinggi kepada para Walikota yang telah memiliki komitmen yang tinggi untuk melakukan P4GN bersama-sama di seluruh tanah air. Saya berharap komitmen itu diwujudkan dalam kerja nyata di tempat Saudara-saudara. Dan yang terakhir, saya mengucapkan selamat kepada para Duta Anti Narkoba yang siap untuk menjadi contoh, memberi contoh, dan berjuang menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba.

 

Hadirin sekalian,

Tema Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2008 ini sebagaimana disampaikan oleh Ketua BNN adalah Do Drugs Control Your Life, Your Community? No Place for Drugs atau yang kalau kita istilahkan dalam bahasa kita, dalam lingkungan kita adalah Jauhkan Narkoba dari Kehidupan dan Lingkungan Kita. Tema ini tepat, relevan, dan kontekstual. Mari kita jalankan secara bersama dengan sunguh-sungguh. Sambutan Ketua BNN yang sama-sama kita dengar tadi sudah lengkap, sudah komprehensif, dan sudah jelas. Oleh karena itu, saya hanya ingin memberikan penekanan-penekanan, menggarisbawahi hal-hal yang penting untuk sama-sama kita laksanakan ke depan ini. Ada empat hal yang ingin saya garis bawahi dan sekaligus saya sampaikan sebagai ajakan saya kepada masyarakat luas termasuk kepada para penyelenggara negara, termasuk di dalamnya jajaran pemerintahan. Pertama, lima kategori kegiatan dalam perang melawan narkoba yang tadi telah disampaikan, mulai dari pencegahan, penegakan hukum, terapi dan rehabilitasi, melakukan alternative development, dicontohkan tadi di Aceh, serta penelitian, pengembangan, dan informatika. Mari kita tingkatkan intensitas dan ekstensitasnya agar hasilnya lebih nyata, hasilnya lebih baik. War against the drugs, pemberantasan kejahatan narkoba bukan hanya tugas BNN. Tugas besar itu adalah tanggung jawab kita semua. Kita semua, termasuk para orang tua, para pendidik di sekolah-sekolah, di perguruan-perguruan tinggi, para pemimpin agama, para tokoh masyarakat, para pimpinan dunia usaha, jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, dan tentunya para penegak hukum. Semua tentu memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskan upaya nasional kita memerangi kejahatan narkoba, menyelamatkan bangsa kita, utamanya generasi muda menuju atau membangun hari esok yang lebih baik. Yang pertama.

 

Yang kedua, mari kita berikan atensi khusus pada kota-kota besar, termasuk di dalam kota-kota besar itu adalah lingkungan sekolah dan kampus-kampus perguruan tinggi. Mengapa? Kompleksitas permasalahan dan kerasnya kehidupan di kota-kota besar membuat lebih suburnya dan cepat berkembangnya kejahatan yang berkaitan dengan narkoba ini. Oleh karena itu, mari kita cegah. Mari kita berantas. Mari kita selamatkan kota-kota kita beserta penduduknya dari ancaman narkoba ini. Mari kita selamatkan generasi muda kita, para siswa, dan para mahasiswa dari ancaman yang mengerikan ini. Itu yang kedua.

 

Yang ketiga, Saudara-saudara, saya memberikan instruksi kepada para pemimpin pemerintahan di daerah, dan tentu ajakan saya kepada para penyelenggara negara yang tidak berada dalam kendali dan kepemimpinan saya untuk meningkatkan kepedulian dan kepemimpinannya dalam perang melawan narkoba ini. Segera dirikan dan aktifkan Badan Narkotika Provinsi dan Badan Narkotika Kabupaten/Kota sebagaimana yang telah saya instruksikan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 dan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2007, sudah ada aturannya. Mari kita jalankan. Saya ingin Ketua BNN melaporkan kepada saya, Provinsi, Kabupaten, Kota mana yang sudah, bukan hanya mendirikan tapi mengaktifkan badan-badan ini dan mana yang belum karena ini menyangkut kepedulian, menyangkut tanggung jawab, dan menyangkut kepemimpinan para pemimpin di negeri baik pusat maupun daerah.

 

Kemudian yang keempat adalah mari kita tingkatkan kerja sama dan keterpaduan dalam P4GN dalam perang melawan narkoba. Sinergi, kerja sama, dan keterpaduan ini saya harapkan bisa dibangun antara BNN dan pihak-pihak lain di dalam negeri, maupun antara BNN dengan mitra-mitra kita, organisasi internasional maupun negara-negara sahabat. Itulah empat hal yang ingin saya garis bawahi dan saya harapkan dapat kita laksanakan bersama-sama secara sungguh-sungguh.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Tahun ini Indonesia memperingati satu abad Kebangkitan Nasional, 100 tahun kebangkitan bangsa. Dalam pidato tanggal 20 Mei yang lalu, memperingati Hari Kebangkitan Nasional itu, saya menyampaikan kita bertekad di abad 21 ini Indonesia menjadi negara maju, developed nation. Saya katakan waktu itu, modal utama dan syarat fundamental agar kita bisa menjadi negara maju di abad 21 ini adalah kemandirian kita sebagai bangsa harus semakin tinggi, daya saing kita pun makin tinggi, dan kita mampu membangun peradaban bangsa terhormat, civilization, di negeri kita ini.

 

Untuk mencapai tiga modal utama atau persyaratan penting itu, akhirnya bergantung kepada manusia-manusia Indonesia, pada manusia dan bangsa Indonesia secara keseluruhan. Diperlukan keunggulan sumber daya manusia Indonesia yang berakhlak, berkepribadian, dan berperilaku baik. Itu mutlak, yang berkarakter kuat, sehat jasmani dan rohani, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang tidak kalah pentingnya yang bisa hidup rukun serta penuh toleransi dan persaudaraan dengan sesama warga bangsanya. Empat karakter inilah yang hendak kita terus-menerus perkokoh dan kita bangun agar akhirnya manusia dan bangsa Indonesia semakin unggul, dan keunggulan itu bisa near-benar Indonesia menjadi negara maju di abad 21 ini. Dengan visi dan imperatif seperti itu, jelaslah Saudara-saudara, narkoba dan perilaku kekerasan itu akan menghancurkan semua potensi dan modal itu. Oleh karena itu, harus kita cegah dan kita berantas. Saya menggarisbawahi supaya kita untuk menyelamatkan generasi muda. Generasi muda bangsa makin ke depan, kita lihat sekarang makin kreatif, makin inovatif, dan mereka adalah modal utama untuk keberlanjutan pembangunan negeri kita. Namun demikian, apa yang telah disampaikan oleh Kapolri selaku Ketua BNN maupun laporan-laporan yang saya terima sebelumnya ada di antara mereka yang terlibat dalam kehidupan yang gelap ini, kejahatan narkoba, serta perilaku kekerasan yang lainnya karena kita sadar di tangan merekalah bangsa dan negara kita akan dikelola menuju cita-cita para pendahulu kita maka menjadi kuat stan kita untuk menyelamatkan mereka semua dari anacaman narkoba ini. Mari Saudara-saudara, kita jalankan kewajiban dan tanggung jawab moral ini sebaik-baiknya. Semoga peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2008 ini lebih meningkatkan lagi komitmen dan kerja nyata kita semua di dalam menyelamatkan kehidupan bangsa kita, menyelamatkan kehidupan generasi muda kita dengan secara khusus melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan narkoba.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Itulah pesan, harapan, dan ajakan saya untuk bersama-sama menjalankan tugas yang tidak ringan tapi mulia ini. Akhirnya, dengan terlebih dahulu memanjatkan atau memohon ridho Allah Subhaanahu wa Ta’aala dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahiim, unit terapi dan rehabilitasi serta laboratorium riset BNN, saya resmikan penggunaannya.

 

Sekian.

 

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI