Agenda Lawatan Presiden SBY ke Afrika dan Timur Tengah

 
bagikan berita ke :

Rabu, 30 Januari 2013
Di baca 1402 kali

Kunjungan Kenegaraan Ke Liberia (31 Januari – 2 Februari 2013)
Kunjungan ini merupakan yang pertama kali bagi Presiden SBY, dimana Presiden SBY akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf, dan dilanjutkan menghadiri Pertemuan Ketiga High Level Panel of Eminent Persons (HLPEP) on the Post-2015 Development Agenda, di Monrovia.

Pertemuan bilateral Indonesia-Liberia diharapkan menjadi momentum penting dan memberikan pesan positif kepada Afrika tentang komitmen Pemerintah RI membina hubungan bilateral yang konstruktif dengan negara-negara di benua Afrika. Pertemuan bilateral kemungkinan akan difokuskan untuk membahas penguatan kerja sama kedua negara di bidang ekonomi dan kerja sama teknik dalam berbagai sektor, menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk meningkatkan engagement dengan Afrika melalui pembentukan sebuah forum antara Indonesia dan Afrika, kerja sama penguatan demokrasi, sekaligus mengundang partisipasi Liberia dalam kegiatan Bali Democracy Forum mendatang, yang selama ini sukses dilaksanakan oleh Indonesia sejak 2008.

Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf adalah wanita pertama yang berhasil menjadi kepala negara di benua Afrika dan dianggap sukses membawa Liberia menjalani masa transisi secara demokratis dan damai. Liberia mengalami kemajuan signifikan dalam menjaga persatuan nasional, keamanan, konsolidasi demokrasi dan promosi HAM, serta berhasil mengubah predikat “negara gagal” menjadi “salah satu negara dengan demokrasi yang paling maju di Afrika”.

Pasca pelaksanaan pertemuan bilateral, Presiden SBY bersama dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron, dan Presiden Liberia Ellen Johnson-Sirleaf, akan bertindak sebagai co-Chairs dalam Pertemuan Ketiga HLPEP Monrovia, dengan tema “National Building Blocks for Sustained Prosperity”. Titik berat pertemuan tersebut adalah pengentasan kemiskinan pada tingkat nasional. Konsep “Sustained Prosperity” yang diusung menekankan pada dimensi-dimensi tak terpisahkan dalam upaya pengentasan kemiskinan secara global, yaitu pertumbuhan ekonomi, penyertaan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.

Pertemuan Monrovia diharapkan mampu menggalang komitmen yang lebih kuat dari seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama memformulasikan dan mengimplementasikan agenda pembangunan pasca-2015. Kemitraan global yang kokoh diharapkan mampu mendukung implementasi terpadu pengentasan kemiskinan. Hasil dari pertemuan Monrovia, “Monrovia Communique”, akan menjadi bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat, transparansi dalam pembahasan HLPEP, serta mempromosikan keterbukaan dan rasa memiliki terkait agenda pembangunan pasca-2015 bagi kesejahteraan masyarakat di masa depan.

Pertemuan Monrovia menjadi pertemuan ketiga HLPEP, setelah pertemuan pertama dan kedua dilaksanakan di New York dan London tahun 2012. Rencananya, pertemuan HLPEP keempat akan diselenggarakan di Bali bulan Maret 2013 dan ditutup dengan pertemuan kelima bulan Mei 2013 untuk menyerahkan Laporan HLPEP kepada Sekretaris Jenderal PBB di New York.

Kunjungan Kenegaraan ke Nigeria (2 - 3 Februari 2013)
Dalam kunjungan ke Nigeria, Presiden SBY akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Nigeria Goodluck Ebele Jonathan. Selain untuk menguatkan hubungan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Nigeria, kedua Kepala Negara akan membahas pengembangan kerja sama di bidang investasi dan perdagangan, politik dan keamanan, teknik dan sosial budaya.

Nigeria tercatat sebagai salah satu mitra kunci Indonesia di kawasan Afrika, khususnya dalam bidang ekonomi. Perkembangan volume perdagangan dan investasi yang positif menjadikan Indonesia sebagai mitra dagang terbesar Nigeria di kawasan Asia Tenggara, yang ditunjukkan dengan nilai perdagangan Indonesia-Nigeria pada tahun 2011 yang mencapai US$ 2,09 milyar, meningkat sebesar 45% dari tahun 2010 yang hanya sebesar US$ 1,24 milyar.

Sebagai bangsa yang majemuk dan dinamis, RI dan Nigeria akan mengeksplorasi sejumlah potensi kerja sama yang dapat dimanfaatkan oleh kedua negara dalam mendorong volume perdagangan dan investasi, mempererat hubungan ekonomi, serta memastikan kelangsungannya secara jangka panjang.

Kunjungan ke Arab Saudi (3 - 5 Februari 2013)
Presiden SBY pada Minggu (3/2) siang dijadwalkan melakukan kunjungan ke Jeddah, Arab Saudi. Tujuan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan kerja sama ekonomi antara kedua negara dan melakukan ibadah umrah. Presiden SBY dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua Kamar Dagang Jeddah dan perwakilan pengusaha Jeddah. Jeddah dipilih karena merupakan kota pusat perekonomian Arab Saudi. Dalam forum bisnis ini juga akan dilakukan pembicaraan kerja sama antara beberapa perusahaan asal Indonesia dengan perusahaan asal Arab Saudi, antara lain, PT Pertamina dengan ARAMCO.

Pertemuan bisnis dengan para pengusaha Jeddah dapat membuka peluang investasi di Indonesia melalui skema Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Arab Saudi merupakan salah satu negara dengan jumlah investasi cukup besar di Indonesia, dimana pada tahun 2010 nilai investasi Arab Saudi di Indonesia mencapai US$ 8 milyar, dengan sasaran utama investasi pada bidang pertambangan migas, industri kimia, hotel dan restoran, real-estate, perdagangan, pertanian, industri pengolahan pangan, dan infrastruktur. Melalui pertemuan tersebut juga diharapkan investasi dari Arab Saudi, terutama Jeddah dapat membantu pengembangan koridor-koridor ekonomi yang mengandalkan kegiatan industri, pertambangan dan migas.

Setelah melakukan pertemuan dengan para pengusaha, Presiden RI juga akan melakukan pertemuan dengan direktur Islamic Development Bank (IDB) yang akan membahas kerja sama antara IDB dengan Pemerintah RI.

Pada hari kedua kunjungan ke Arab Saudi, rombongan Presiden akan bertolak dari Jeddah menuju Makkah untuk melaksanakan ibadah umroh. Selama melakukan ibadah umroh, Presiden dan keluarga akan didampingi oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar. Selasa (5/2) rombongan Presiden meninggalkan Makkah untuk melanjutkan kunjungan ke Kairo, Mesir.

Kunjungan ke Mesir (5 - 6 Februari 2013)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Mesir untuk menghadiri KTT ke-12 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang akan dilaksanakan di Kairo, tanggal 6-7 Februari 2013. Kunjungan ke Mesir dilaksanakan untuk memenuhi undangan Presiden Mesir Mohamed Moursi, sebagai Ketua OKI saat ini. Kehadiran Bapak Presiden pada KTT OKI kali ini tentunya akan menjadi perwujudan komitmen Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, bagi kemajuan kerja sama antara negara-negara anggota OKI.

KTT ke-12 OKI mengusung tema “The Muslim World: New Challenges and Expanding Opportunities”. Agenda yang akan dibahas, antara lain, pengembangan kerja sama ekonomi, sosial-budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi di antara negara-negara anggota OKI. Selain itu, kemungkinan akan dibahas pula isu-isu yang menjadi perhatian bersama anggota-anggota OKI, seperti masalah Palestina, situasi kemanusiaan di Suriah dan konflik di negara-negara OKI. KTT juga akan menetapkan ketua sekaligus tuan rumah penyelenggaraan KTT OKI berikutnya. Presiden RI dijadwalkan menyampaikan pernyataan pada KTT OKI tanggal 6 Februari 2013, sebelum meninggalkan Kairo pada sore harinya dan kembali menuju Jakarta.

OKI yang dibentuk tahun 1969 merupakan organisasi inter-governmental kedua terbesar setelah PBB dan menjadi forum kerja sama kolektif negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim. Saat ini OKI beranggotakan 57 negara dari empat benua ditambah 5 negara berstatus Observers. OKI bertujuan untuk melindungi kepentingan umat Muslim dalam semangat mempromosikan harmoni dan perdamaian internasional. Untuk itu, OKI menjalankan advokasi bagi penghapusan diskriminasi terhadap Muslim, menjalin konsultasi dan kerja sama dengan PBB dan organisasi antar pemerintah lainnya, serta mengupayakan penyelesaian konflik dan perselisihan yang melibatkan negara-negara anggotanya. (dukjak-humas setneg) 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           4           1           0           0