Amunisi Baru Pemberantasan Korupsi‎

 
bagikan berita ke :

Selasa, 29 Desember 2015
Di baca 911 kali

‎

“Semangat baru yang tidak pernah padam. Semangat baru inilah yang bisa menggerakan kita semua untuk melawan Korupsi,” kata Presiden ketika memberikan sambutan pada Peresmian Gedung Baru Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa 29 Desember 2015. Demikian sebagaimana dilansir Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Presiden mengingatkan, bahwa semangat saja tidak cukup dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan korupsi. "Semangat perlu ditopang oleh kapasitas kelembagaan yang kuat, perlu ditopang oleh kompetensi sumberdaya manusia yang juga kuat," ujar Presiden.

 

‎

Tantangan KPK Semakin Berat‎

 

‎

Apalagi KPK saat ini menghadapi tantangan yang semakin berat bukan hanya karena semakin banyaknya kasus yang harus ditangani, namun kompleksitas tindak pidana korupsi yang terjadi. “Tetapi KPK juga berhadapan dengan harapan publik yang tinggi terhadap keberhasilan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi,” tutur Presiden.

 

Semua tantangan itu bisa dihadapi dengan memperkuat kapasitas kelembagaan dan kompetensi sumberdaya manusia serta dibarengi dengan peningkatan sarana dan prasarana pendukungnya. "S‎aya memahami, sejak berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi, fasilitas yang diberikan negara, utamanya fasilitas gedung belumlah cukup representatif," kata Presiden.

 

‎

Untuk itu, lanjut Presiden, gedung baru dan fasilitas penunjangnya harus diletakkan sebagai bagian dari upaya menjadikan kinerja KPK semakin kuat. ‎Gedung dan fasilitas baru memang bukan hal yang terpenting tapi yang pasti gedung baru dengan fasilitasnya akan bisa menunjang kinerja KPK, menopang semangat baru  dalam memberantas korupsi. 

 

Pertahankan Kepercayaan Publik

 

‎

Presiden menggarisbawahi, ‎dirinya selalu memberi dukungan dan juga harapan pada KPK. "S‎eperti halnya seluruh rakyat Indonesia, saya menaruh harapan besar pada KPK untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan Indonesia yang bebas korupsi," ucap Presiden.

 

‎

Presiden mengingatkan bahwa semua berkepentingan untuk melawan korupsi. "I‎ni kepentingan seluruh rakyat Indonesia. I‎ndonesia bisa bangkit menjadi bangsa yang besar,  kalau kita bebas  dari korupsi," kata Presiden.‎

 

Selama beberapa tahun ini KPK telah berhasil mendapatkan kepercayaan publik. Hal ini, lanjut Presiden, tentunya harus diberikan apresiasi dan disyukuri bersama.

 

‎

Kepercayaan publik yang telah diraih harus terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan terus bekerja secara lebih profesional, lebih intensif, dan berkesinambungan sehingga dapat tetap menjaga kewibawaan lembaga. KPK harus dijaga sebagai lembaga yang independen yang bebas dari pengaruh kekuatan politik," imbuh Presiden.

 

‎

‎Presiden mengingatkan, bahwa independensi KPK harus didorong melalui langkah-langkah hukumnya yang profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel. S‎ikap ini pula yang akan menjadi kekuatan tersendiri bagi KPK dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.‎

 

‎

Tingkatkan Sinergitas Lembaga Penegak Hukum

 

‎‎

Presiden berharap KPK meningkatkan sinergi antar lembaga penegak hukum karena dalam pemberantasan korupsi kita memerlukan KPK yang kuat, memerlukan Kepolisian yang kuat, dan juga memerlukan Kejaksaan yang kuat. "S‎aya melihat, ego sektoral seringkali menjadi penghambat keberhasilan pemberantasan korupsi. T‎ujuan hanya kita semua hanya satu yaitu bagaimana caranya agar dapat memberantas korupsi secara lebih efektif," kata Presiden.‎

 

Di akhir sambutan, Presiden‎ menegaskan kembali dukungannya kepada pimpinan dan staf KPK untuk tetap bekerja menjalankan mandat yang telah diberikan rakyat melalui Undang-undang. "P‎emberantasan korupsi tidak boleh berhenti. S‎aya berharap pimpinan baru KPK bisa segera bekerja di gedung yang baru ini dengan semangat baru," pungkas Presiden.‎

 

‎Usai memberikan sambutan, Presiden menandatangan prasasti peresmian gedung baru KPK dan melakukan peninjauan gedung. Tampak hadir pada acara ini, Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie dan Presiden Republik Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, serta Wakil Presiden Republik Indonesia ke-9 Hamzah Haz. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0