Anggaran Renovasi Setneg: Tidak Ada Angka-Angka yang Melebihi Kepantasan

 
bagikan berita ke :

Rabu, 25 Januari 2012
Di baca 917 kali

Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Lambock V. Nahattands menegaskan di hadapan Komisi II DPR yang dipimpin Agun Gunandjar Sudarsa dalam Rapat Kerja Komisi II DPR dengan Kementerian Sekretariat Negara di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (24/1) siang bahwa anggaran renovasi Istana dan dan Setneg tahun anggaran 2012 tidak sebesar seperti yang diberitakan berdasarkan data FITRA yang menyebutkan hingga mencapai Rp 80,4 miliar .
Pedoman bagi kami, petunjuk dari Mensesneg, bahwa kami harus melakukan efisiensi dan juga efektifitas. Efektif dalam pelaksanaan tupoksi, tapi juga efisien dalam anggarannya. Jadi, tujuan itu tidak pernah berkurang dengan efisiensi tersebut, itu pedoman kami. Untuk (penghematan) itu kami telah mendapatkan penghargaan dari BPK dan dari Menteri Keuangan,” tegas Sesmensetneg.

Menurutnya, biaya Pembangunan/pengembangan/renovasi/bangunan dan barang milik negara di lingkungan Sekretariat Presiden dan Kementerian Sekretariat Negara tahun anggaran 2012 adalah Rp 72.852.000.000,- dengan rincian untuk Renovasi Bangunan Gedung di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta maupun daerah tahun anggaran 2012, sebesar Rp 14.272.421.000,- serta anggaran Kementerian Sekretariat Negara terkait pembangunan/pengembangan/ renovasi bangunan dan barang milik negara tahun anggaran 2012 sebesar Rp 58.579.579.000.-

Untuk renovasi di lingkungan istana kepresidenan meliputi Istana Kepresidenan di Jakarta, Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Yogyakarta dan Istana Tampaksiring di Bali. Sedangkan yang dikategorikan di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara ada dua yaitu kebutuhan gedung untuk Kementerian Sekretariat Negara sebagai kantor dan untuk kebutuhan pejabat-pejabat negara, baik pejabat lembaga negara dan menteri negara yang seluruhnya dikelola oleh Kemsetneg. Bangunan-bangunan itu tersebar di Kemayoran, Slipi, Gatot Subroto dan Kuningan, Jakarta.

“Semua ini dilakukan atas dasar rekomendasi dari instansi yang terkait. Seperti melakukan renovasi di lingkungan Istana Kepresidenan di lima tempat itu sudah mendapatkan rekomendasi teknis dari Direktorat Jendral Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum. Rekomendasi mengatakan perlu diadakan renovasi karena usia yang tua dan bahwa gedung-gedung istana termasuk heritage yang harus terus dirawat dan dipelihara. Jika hal ini tidak dilakukan justru akan membebani dan membuat lebih besar anggaran renovasi di kemudian hari,” jelas Sesmensetneg.

Terkait dengan pembangunan gedung di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, ada yang bersifat melanjutkan pembangunan gedung yang sudah ada (menambah tingkat) dan ada yang merupakan tindak lanjut rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan dimana diperlukannya gudang/ruang penyimpanan arsip tanda-tanda jasa bagi Sekretariat Militer Presiden. Selain itu anggaran renovasi dialokasikan untuk pembangunan ruang istirahat Paspampres serta atap parkir panser di lahan sebelah selatan Gedung Kemsetneg.   

Karena berkembangnya struktur organisasi di Sekretariat Kabinet maka dibutuhkan renovasi penyediaan ruangan kerja di lantai 1,2,3, dan 4 gedung III Kemsetneg untuk pejabat dan pegawai di lingkungan Sekretariat Kabinet. Untuk merenovasi gedung Kemsetneg di Jalan Thamrin akan dilakukan pelapisan (cladding) dan perbaikan dinding luar tampak depan gedung Kemsetneg dengan tujuan untuk meminimalisir biaya perawatan gedung tersebut. Fasilitas gedung VVIP Halim Pembangunan juga menjadi perhatian untuk direnovasi.
   
Sesmensetneg juga menjelaskan alokasi anggaran renovasi untuk  pembangunan/pengembangan rumah negara yaitu renovasi pagar rumah jabatan pejabat tinggi negara Gatot Subroto dan Kuningan yang berhadapan dengan jalan umum. Menurutnya, konsekuensi dari upaya penghematan yang dilaksanakan adalah dengan mengoptimalisasikan dan mengembangkan sarana bangunan Kemsetneg yang ada salah satunya Wisma Cibulan, yang kemudian menjadi salah satu sasaran dalam anggaran renovasi ini.
   
Sehubungan dengan pengaman aset tanah Setneg, maka akan dilakukan pembangunan pagar pengaman aset komplek Rumah Jabatan Pejabat Tinggi Negara di Gatot Subroto serta pembangunan pagar dan gerbang pengaman aset tanah Setneg Harjamukti, Cibubur. Terakhir adalah alokasi anggaran untuk perbaikan rel pintu gerbang gedung kantor Setneg yang terdapat dalam 6 gerbang yang terdiri dari 12 pintu di lingkungan Lembaga Kepresidenan Jakarta.
   
“Semua angka-angka itu tidak ada yang melebihi kepantasan,” tegas Sesmensetneg Lambock V. Nahattands.

Terkait harga satuan yang digunakan pada kegiatan tahun anggaran 2012 ini, Sesmensetneg menjelaskan bahwa harga satuan kegiatan menggunakan Usulan Biaya yang disampaikan pada Februari 2011, dengan mengacu pada Harga Satuan DKI tahun 2010 dan Standar Biaya Kementerian Sekretariat Negara berdasarkan Standar Biaya Umum Kementerian Keuangan tahun  2010.




Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0