APEC Dukung Konferensi Perubahan Iklim di Bali

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 September 2007
Di baca 1827 kali

Pernyataan yang disebut Deklarasi Sydney itu menetapkan sasaran pengurangan intensitas energi sebesar 25 persen pada tahun 2030. Intensitas energi adalah ukuran efisiensi pemakaian energi dalam ekonomi suatu negara.

Para pemimpin APEC telah mengakhiri KTT dengan pembahasan mengenai liberalisasi perdagangan, keprihatinan mengenai keamanan, dan menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan dunia WTO yang macet. Para pejabat APEC diduga akan mendesak WTO membuka kembali pembicaraan Putaran Doha yang macet yang bertujuan mengurangi kemiskinan.

PM John Howard selaku ketua KTT APEC ke-15 mengatakan, ke-21 negara peserta KTT hari Sabtu sepakat menyetujui yang disebutnya ‘target aspiratif’ untuk mengurangi gas rumah kaca, dengan semua negara menyumbang sesuai kemampuan masing-masing. Isu perubahan iklim dan pemanasan global juga masuk dalam deklarasi APEC 2007. Dalam pernyataannya, APEC mendukung penuh konferensi internasional mengenai perubahan iklim yang akan diselenggarakan di Bali pada akhir 2007.

Selain itu, John Howard mengatakan, para pemimpin APEC juga menyetujui beberapa langkah untuk memperkuat dan memprofesionalkan APEC sebagai sebuah institusi. Soal keanggotaan APEC juga dicantumkan dalam deklarasi itu, Para pemimpin APEC sepakat untuk membahas lagi isu keanggotaan tahun 2010. �Untuk saat ini, APEC belum menerima anggota baru,� kata Howard. KTT ini, lanjutnya, bertekad meningkatkan peran APEC sebagai kelompok ekonomi regional. Howard juga menyampaikan kegembiraannya atas kemajuan yang dicapai dalam deklarasi perubahan iklim dan liberalisasi perdagangan yang merupakan inti utama kelompok APEC.

Pada hari Sabtu, para pemimpin ke-21 negara peserta KTT APEC ependapat bahwa dunia perlu memperlambat, menghentikan, kemudian melenyapkan emisi gas rumah kaca, yang dianggap sebagai penyebab utama perubahan iklim. Mereka tidak menyetujui target pengurangan emisi yang tegas.

Selain itu, para pemimpin dari 21 anggota APEC juga berjanji memberikan dukungan penuh kepada Indonesia selaku presiden Konferensi ke-13 Negara Pihak dari Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim (Conference of Parties of the United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) di Bali, 2-14 Desember 2007.

Saat pembacaan Deklarasi, Presiden SBY berada di posisi nomor tiga dari kiri belakan, diapit Presiden Cina Hu Jintao dan Presiden Republik Korea Roh Moo-hyung. Howard membacakan Deklarasi Sydney dengan latar belakang Gedung Opera House dan Jembatan Sydney Harbour Bridge kebanggan warga Australia.

Dengan berakhirnya KTT, para pemimpin APEC mulai meninggalkan Sydney. Mereka akan bertemu lagi tahun depan di Peru, dan Singapura tahun 2009.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/09/09/2228.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           5           1           2           3