Demikian disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka APEC CEO Summit di Bali International Convention Center (BICC), Minggu (6/10). Menurutnya, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dunia, antara lain:
Pertama, seluruh pihak diharapkan dapat melakukan perannya masing-masing dalam rangka mencegah munculnya kebijakan-kebijakan yang bersifat protektif dan terus melanjutkan upaya liberalisasi perdagangan. Hubungan perdagangan juga harus kuat dan seimbang agar mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.  Â
Kedua, perlunya meningkatkan intensitas upaya-upaya dalam rangka menstimulasi investasi di wilayah domestik sehingga pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat tetap terjaga. Hal ini sangat mungkin dilakukan karena saat ini kelas menengah sedang mengalami pertumbuhan pesat.   Â
Ketiga, perlunya membangun infrastruktur sebagai elemen dasar konektivitas. Infrastruktur yang baik tidak hanya memfasilitas perdagangan dan investasi saja, namun juga mampu mendorong penciptaan lapangan pekerjaan.Â
Presiden SBY menyatakan APEC perlu meningkatkan efisiensi dalam rantai suplai. Caranya, dengan membuat perdagangan yang selama ini sudah terjalin menjadi lebih mudah, murah, dan cepat. Untuk itu, APEC terbuka bagi hubungan kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam rangka membangun infrastruktur yang dibutuhkan.
Keempat, perlunya merangkul UKM yang merupakan tulang punggung ekonomi negeri dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkeadilan.
Kelima, perlunya kerja sama untuk menjaga stabilitas finansial yang menjadi persyaratan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dalam bentuk hubungan bilateral maupun inisiatif regional.
Keenam, memastikan pembangunan dilakukan untuk semua, termasuk kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin sehingga terwujud pemerataan kesejahteraan.
Terakhir, untuk melakukan itu semua, Presiden SBY menyatakan perlunya para anggota APEC untuk meningkatkan intensitas konsultasi dan koordinasi dalam hal kebijakan. (humas setneg)
Pertama, seluruh pihak diharapkan dapat melakukan perannya masing-masing dalam rangka mencegah munculnya kebijakan-kebijakan yang bersifat protektif dan terus melanjutkan upaya liberalisasi perdagangan. Hubungan perdagangan juga harus kuat dan seimbang agar mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat.  Â
Kedua, perlunya meningkatkan intensitas upaya-upaya dalam rangka menstimulasi investasi di wilayah domestik sehingga pertumbuhan ekonomi dan ketersediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat tetap terjaga. Hal ini sangat mungkin dilakukan karena saat ini kelas menengah sedang mengalami pertumbuhan pesat.   Â
Ketiga, perlunya membangun infrastruktur sebagai elemen dasar konektivitas. Infrastruktur yang baik tidak hanya memfasilitas perdagangan dan investasi saja, namun juga mampu mendorong penciptaan lapangan pekerjaan.Â
Presiden SBY menyatakan APEC perlu meningkatkan efisiensi dalam rantai suplai. Caranya, dengan membuat perdagangan yang selama ini sudah terjalin menjadi lebih mudah, murah, dan cepat. Untuk itu, APEC terbuka bagi hubungan kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam rangka membangun infrastruktur yang dibutuhkan.
Keempat, perlunya merangkul UKM yang merupakan tulang punggung ekonomi negeri dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkeadilan.
Kelima, perlunya kerja sama untuk menjaga stabilitas finansial yang menjadi persyaratan kegiatan ekonomi yang berkelanjutan dalam bentuk hubungan bilateral maupun inisiatif regional.
Keenam, memastikan pembangunan dilakukan untuk semua, termasuk kesejahteraan sosial bagi masyarakat miskin sehingga terwujud pemerataan kesejahteraan.
Terakhir, untuk melakukan itu semua, Presiden SBY menyatakan perlunya para anggota APEC untuk meningkatkan intensitas konsultasi dan koordinasi dalam hal kebijakan. (humas setneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?