ASEAN Kini Memasuki Babak Baru

 
bagikan berita ke :

Jumat, 23 November 2007
Di baca 1162 kali

Saat memberikan keterangan pers, Presiden antara lain didampingi Menko Perekonomian Boediono, Mensesneg Hatta Radjasa, Menteri Perdagangan Mar L. Pangestu, Mantan Menlu Ali Alatas, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, Kepala BKPM M. Luthfi, Dubes RI untuk Singapura Wardana, Karumga Istana Ahmad Rusdi, Sesmil Bambang Soetedjo, serta dua Jubir Presiden, Andi Mallarangeng dan Dino Patti Djalal.

Selanjutnya Presiden mengatakan, “Empat puluh tahun kita telah bekerjasama, dan ternyata kerjasama ini sangat efektif dan memberikan banyak manfaat bagi negara-negara anggota. Tentu saja dalam 40 tahun ini kita menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan baru, baik di kawasan regional maupun global. Kini disadari bahwa asosiasi ASEAN ini perlu dilakukan pembaharuan-pembaharuan sehingga lebih memberikan manfaat lagi bagi anggota, sehingga sesuai dengan kerjasama global dalam era baru sekarang ini,� kata Presiden SBY.

Karena perkembangan itulah, lanjut Presiden, “Akhirnya mendorong kita untuk menyusun satu piagam yang bisa dianggap lebih cocok dengan perkembangan zaman, yaitu ASEAN Charter, yang antara lain, kita ingin menjadi organisasi yang lebih efektif, yang bisa diukur kemajuannya dan bisa pula dilakukan evaluasi untuk dilakukan perbaikan apabila memang diperlukan. Kemudian kita juga mengembangkan prinsip-prinsip baru, agar pengambilan keputusan bisa dilakukan lebih efektif. Juga bagaimana kerjasama antar organisasi kawasan, misalnya ASEAN dengan Uni Eropa, atau ASEAN dengan Jepang, China dan Korea Selatan, atau dengan pihak-pihak lain, agar bisa dilakukan dengan lebih efektif lagi,� tambahnya. “Semua itulah yang menjadi nafas dan semangat dari Piagam ASEAN yang baru,� kata SBY.

“Piagam ini dibangun secara berlapis, dengan melibatkan tim-tim diajukan masing-masing anggota, yang dianggap cakap dan bijak, memiliki pengetahuan dan pengalaman luas, sehingga bisa memberikan input yang baik bagi ASEAN. Dari Indonesia misalnya, kita memberikan kepercayaan kepada Bapak Ali Alatas, kemudian tim ini menyelesaikan tugasnya, dan ditindaklanjuti lagi dengan pendampingan oleh para Menlu untuk kemudian dilaporkan kepada para pemimpin negara-negara ASEAN. Piagam ASEAN itulah yang kemudian ditandatangani dalam KTT kemarin. Kita berharap, pada pertemuan puncak ASEAN tahun depan di Bangkok, Thailand, hal itu diharapkan sudah kita jalankan meskipun masing-masing negara masih perlu memberikan ratifikasi.


“Dengan ASEAN Charter ini pula maka kita berharap untuk membangun atau mewujudkan The ASEAN Community baik yang berpilarkan ASEAN Political Security Community, atau ASEAN Economic Community, atau ASEAN Sosio Culture Community dapat diwujudkan sesuai dengan penjadwalan yang telah ditetapkan,� kata Presiden.

Kalau dikaitkan dengan ASEAN Economic Cooperation yang menjadi blueprint, lanjut SBY, “Tiada lain adalah bagaimana integrasi ekonomi kita di kawasan ASEAN ini bisa berjalan lebih baik lagi. Dengan blueprint ini, bagaimana semua negara-negara anggota, termasuk Indonesia , bisa melakukan pembenahan, pembangunan dan penyiapan terbaik di dalam negeri sendiri, agar memiliki daya saing yang tinggi, produktifitas yang lebih baik, efisien dan sebagainya. Tentunya semua akan kita lakukan, karena diintegrasikannya ekonomi di kawasan ASEAN ini memang tujuannya baik, yaitu dengan terbentuknya apa yang disebut One Single Market dan One Single Production Space“ jelas Presiden SBY.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/11/22/2453.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0