Bentuk NKRI Sudah Final

 
bagikan berita ke :

Kamis, 16 Agustus 2007
Di baca 3898 kali

Demikian dikatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam Pidato Kenegaraan serta Keterangan Pemerintah atas RUU APBN 2007-2008 beserta Nota Keuangan di depan Rapat Paripurna DPR-RI, Kamis (16/8) pagi.

"Sepanjang perjalanan sejarah bangsa Indonesia, selalu ada ujian dan rongrongan terhadap pilar-pilar utama kehidupan bernegara. Rongrongan tersebut, pertama-tama harus ditegaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa, sudah final. Pancasila adalah ideologi nasional bangsa kita, dan dasar Negara Republik Indonesia. Pancasila adalah falsafah bangsa; welthanchaung, pandangan hidup bangsa serta perekat dan pemersatu bangsa kita," kata SBY di hadapan 406 anggota dewan yang hadir. Presiden kemudian mengajak seluruh komponen bangsa untuk menghidupkan, mengamalkan dan memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara Indonesia untuk menghadapi segala rongrongan.

Menurut Presiden, pembukaan UUD 1945 yang memuat cita-cita, tujuan nasional dan dasar negara juga harus dipertahankan untuk menjaga kedaulatan NKRI. "Bentuk NKRI juga sudah final, dan tidak dapat digantikan dengan bentuk negara yang lain. Di tengah-tengah keragaman bangsa kita yang majemuk, seloka Bhinneka Tunggal Ika harus terus kita aktualisasikan, sebagai keniscayaan kehidupan bangsa yang beragam suku, agama, bahasa dan budaya. Kita harus tetap bersatu, bertekad bulat dan mengukuhkan persatuan dan kesatuan bangsa," tegas SBY.

Untuk ke depannya, Presiden SBY berpesan agar bangsa Indonesia terus menerus membangun dan mengembangkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara harmonis dan seminbang. "Kehidupan bermasyarakat dimana demokrasi dan kebebasan makin hidup, disertai kepatuhan kepada pranata hukum atau rule of law, toleransi, serta etika dan aturan main yang kita sepakati bersama," kata Presiden dalam Pidato Kenegaraannya.

Menurut SBY, kedaulatan dan keutuhan negara merupakan kepentingan nasional yang tidak dapat dikompromikan. "Upaya untuk menegakkan kedaupayan dan keutuhan negara, kita laksanakan dengan berbagai cara. Mulai dari pendekatan yang paling lunak hingga yang paling keras," kata SBY.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/08/16/2132.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
2           8           0           1           5