Berebut Ingin Menjadi Tamu Presiden RI

 
bagikan berita ke :

Senin, 19 Mei 2008
Di baca 865 kali

 

”Warga masyarakat yang berkunjung ke sini hakikatnya adalah tamu Bapak Presiden. Kewajiban kamilah, atas nama Kepala Rumah Tangga Kepresidenan, melayani tamu-tamu Bapak Presiden dengan sebaik-baiknya. Itu juga amanah dari Bapak Presiden,” katanya.

Nah, Pemerintah Kota Bogor bekerja sama dengan Istana Kepresidenan Bogor, yang populer dengan nama Istana Bogor, memberi kesempatan warga masyarakat luas untuk menjadi tamu Presiden RI, sepanjang hari pada jam kerja mulai tanggal 19 Mei sampai 29 Mei.

Ini adalah kali keempat, sejak tahun 2004, Pemerintah Kota Bogor dan Istana melaksanakan Istana Bogor Open, berkaitan dengan peringatan hari jadi Bogor.

Dari tahun ke tahun yang berminat mengunjungi Istana Bogor meningkat. Mereka berebut berkunjung. ”Tahun 2007 lalu, kami menargetkan 9.000 pengunjung, yang datang mencapai 26.000 tamu. Sekarang pada hari jadi Bogor ke-526, ditargetkan 10.000 pengunjung,” kata Iyan Sofiyan, staf Humas Pemerintah Kota Bogor.

Sampai Jumat siang kemarin, 7.000 lembar tanda masuk ke Istana Bogor Open Tahun 2008 sudah habis. Dari catatan yang dibuat panitia pendaftaran di Bagian Protokoler Balai Kota Bogor, mereka yang berminat menjadi tamu Presiden RI di Istana Bogor itu berasal dari Jabodetabek, kota-kota sekitarnya.

Tanda masuk ke Istana Bogor dapat diperoleh juga pada saat Istana Bogor Open berlangsung. Peminat dapat menghubungi panitia yang buka tenda di halaman Gedung DPRD Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Bogor Tengah.

Dari lokasi itu pula rombongan calon tamu Presiden berjalan kaki menuju Istana Bogor, yang berjarak sekitar 200 meter.

”Kami siap melayani tamu-tamu Presiden dengan mengantarnya melihat-lihat Istana Bogor, mulai dari sisi barat, gedung utama, dan berakhir di sisi timur Istana,” tutur Endang Sumitra.

Lalu, apa yang dapat dilihat di dalam Istana Bogor? Tentu saja koleksi perabot rumah tangga antik atau barang seni, baik berupa lukisan, patung/pahatan, maupun guci. Menurut Endang, prabot rumah tangga itu didatangkan ke istana sekitar tahun 50-an oleh Presiden RI I Soekarno, yang selanjutnya digunakan presiden-presiden selanjutnya.
Hingga kini kondisi perabot kayu jati pilihan gaya tempo dulu itu masih terawat baik.

Gedung utama Istana Bogor terdiri dari ruang kerja presiden, ruang perpustakaan, ruang film, ruang makan, Ruang Teratai, dan Ruang Garuda. Kecuali ruang film yang sudah tidak difungsikan, ruang-ruang lainnya dipakai sebagaimana fungsinya saat Presiden berada di Kota Bogor, untuk bekerja dan menerima tamu-tamu negara.

 

 

Sumber :

http://www.kompas.com/index.php/read/xml/2008/05/18/08243378/

berebut.ingin.menjadi.tamu.presiden.ri

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0