Bersama PP Pemuda Muhammadiyah, Presiden Jokowi Bicarakan Pemberantasan Korupsi

 
bagikan berita ke :

Senin, 20 Februari 2017
Di baca 844 kali

Usai pertemuan, Dahnil mengungkapkan bahwa PP Pemuda Muhammadiyah berkunjung atas undangan yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pertemuan itu, mereka membicarakan soal isu-isu kebangsaan yang menjadi perhatian banyak pihak. Salah satu masalah yang kini dihadapi bangsa Indonesia ialah persoalan mengenai integritas.

Indonesia sesungguhnya memiliki banyak orang cerdas di bidangnya masing-masing. Namun, menurut PP Pemuda Muhammadiyah, dari sekian banyak tersebut masih sedikit sekali ditemukan orang yang berintegritas.

"Kami menitipkan tentu poin visi antikorupsi yang terus harus dirawat oleh Pak Jokowi," ucapnya.

Maka itu, PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan hasil riset Madrasah Antikorupsi Pemuda Muhammadiyah. Dilansir dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa menurut hasil riset tersebut praktik rente jabatan Aparatur Sipil Negara (ASN) berpotensi menimbulkan jual beli jabatan dengan jumlah transaksi sebesar Rp44 triliun.

"Riset ini dilakukan di sepuluh kabupaten/kota. Kami temukan ada potensi jual beli jabatan ASN mulai dari Rp400 juta sampai dengan Rp1 milyar," Dahnil menjelaskan.

Presiden Joko Widodo sendiri secara serius menanggapi hasil riset tersebut. Ia pun berkomitmen untuk terus melawan praktik korupsi dan pungutan liar yang terjadi. 

"Jadi kawan-kawan sekalian, pada prinsipnya Pak Jokowi ingin melawan itu," ujarnya.

Selain itu, PP Pemuda Muhammadiyah menyampaikan undangan kepada Presiden Joko Widodo untuk hadir dalam agenda yang diselenggarakan olehnya bersama dengan kelompok-kelompok keagamaan lainnya. Agenda tersebut rencananya akan dilakukan dengan menggelar kegiatan bersih-bersih rumah ibadah.

"Bersih-bersih rumah ibadah tanggal 28 Februari nanti itu salah satunya di gereja di Jakarta ini. Ini programnya Pemuda Muhammadiyah yang sudah berlangsung selama satu tahun ini," tuturnya mengakhiri. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0