BLT Bersifat Jangka Pendek dan Situasional

 
bagikan berita ke :

Senin, 09 Juni 2008
Di baca 976 kali

”Jadi ada justifikasi moral, kita berikan dengan jumlah tertentu dan pada kurun waktu tertentu. Namun selebihnya pemerintah akan memberikan kailnya, dengan KUR (Kredit Untuk Rakyat) atau PNPM Mandiri,” kata Presiden SBY dalam Dialog Eksklusif yang disiarkan Metro TV, Minggu (8/6) malam.

”Di luar negeri juga ada bantuan langsung tunai, misalnya di Meksiko. Saya juga pernah berbicara dengan Presiden Iran, nampaknya juga kerangka bantuan langsung itu dipilih. Di Amerika Serikat meskipun bentuknya agak berbeda, tetapi ada cash transfered seperti itu. Saya mengatakan bahwa betul kita tidak ingin, dalam tanda kutip, memberikan bantuan yang tidak tepat. Tapi kali ini saya berpendapat sangat penting untuk mengurangi beban mereka yang cukup berat. BLT bersifat jangka pendek dan situasional,” Presiden SBY menjelaskan.

Subsidi, menurut Presiden SBY, bertujuan untuk membantu rakyat yang memerlukan. Oleh karena itu subsidi tidak boleh salah sasaran. "Struktur subsidi di negara kita ini sebetulnya, kalau kita jujur, apalagi untuk BBM, yang menikmati justru golongan menengah ke atas. Karena 80 persen dari jumlah BBM itu dinikmati 60 persen golongan ekonomi menengah ke atas dari keseluruhan penduduk kita. Tentu tidak adil,” ujar SBY. ”Oleh karena itu untuk ke depan, disamping kita harus menuju ke subsidi yang tepat sasaran dan adil, kita hanya mengalihkan yang selama ini banyak dinikmati kelompok menengah ke atas. kita alihakan dan geser kepada rakyat tidak mampu,” lanjutnya. ”Dalam kerangka penyehatan subsidi, ini juga tepat. Subsidi makin sehat, jumlahnya tepat, dan tidak salah sasaran,” SBY menegaskan.

”Pada prinsipnya sudah kita hitung ada saudara-saudara kita yang masih termasuk keluarga miskin kita bantu. Membantunya banyak sekali, ada bantuan langsung seperti BLT. Ibarat memberi ikan atau kail, BLT itu kita memberi ikannya dulu untuk masa tertentu agar mereka bisa mempertahankan kehidupan sehari-harinya. Tetapi jangan lupa pula bahwa kita juga memberikan kail agar mereka tidak tergantung pada BLT. Contohnya Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dijamin pemerintah dengan harapan usaha mikro dan kecil tumbuh. Kita berikan program PNPM Mandiri untuk kecamatan dan desa, Rp 2 sampai Rp 3 miliar. Tujuannya adalah agar ada kegiatan ekonomi lokal, untuk meringankan beban mereka,” ujar SBY.

”Belum bantuan yang sudah kita programkan dan terus kita lakukan seperti kesehatan gratis untuk rakyat miskin, bantuan pendidikan, bantuan untuk bencana alam, beras untuk rakyat miskin. Semua kita pikirkan,” tegas SBY. ”Tetapi yang lain juga tidak kalah pentingnya, kita cegah ada PHK bagi kaum pekerja dan buruh. Kita bekerja sama dengan para pengusaha, Apindo, sama-sama untuk mencegah PHK. Bantu buruh-buruh itu dengan bantuan uang makan dan transport. Kita juga membantu dunia usaha dengan insentif pajak, misalnya,” jelas Presiden SBY.



Sumber :

http://www.presidenri.go.id/index.php/fokus/2008/06/09/3133.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0