BUKA PUASA BERSAMA DENGAN PARA ULAMA SE-JAWA TIMUR DAN KEL. BESAR PT. PETROKIMIA GRESIK, 11 SEP 2008

 
bagikan berita ke :

Kamis, 11 September 2008
Di baca 1337 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA BUKA PUASA BERSAMA PRESIDEN RI DENGAN
PARA ULAMA SE-JAWA TIMUR DAN KELUARGA BESAR
PT. PETROKIMIA GRESIK
DI AUDITORIUM PUSAT, PT. PETROKIMIA GRESIK, JAWA TIMUR
TANGGAL 11 SEPTEMBER 2008


Bismillahirrahmaanirrahiim,


Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh,


Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Saudara Pejabat Gubernur Jawa Timur, dan para pejabat dan pimpinan Pemerintahan yang bertugas di Jawa Timur,


Saudara Direktur Utama PT. Petrokimia Gresik, dan para direksi, komisaris, dan karyawan Petrokimia Gresik,


Yang saya cintai dan saya muliakan para alim ulama, para habaib, para pimpinan pondok pesantren, dan para kyai,

Hadirin-hadirat yang saya muliakan,


Marilah pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Marilah pula kita haturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah sampai akhir zaman. Kita juga bersyukur hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’aala sore ini dapat beribadah bersama, berbuka puasa bersama, dan bersilaturrahim dengan harapan semoga pertemuan kita mendapatkan ridha Allah dan membawa kebaikan bagi kita semua di masa depan.

 

Tadi pagi saya dengan kereta api meninggalkan Madiun untuk pertama-tama bertemu dengan saudara-saudara kita para petani kedelai yang ada di desa Demangan, Nganjuk, setelah itu saya melanjutkan perjalanan ke arah Jombang dan saya juga bertemu dengan saudara-saudara kita para pengerajin manik-manik dan petani jagung yang ada di desa Plumbon Gambang, Kabupaten Jombang. Saya memang sering para ulama datang ke seluruh pelosok tanah air untuk bertemu dengan para petani, mengapa? Satu hal yang sangat kita perlukan adalah kebutuhan pangan, tanpa pangan meskipun yang lain kita punya tentu kita tidak bisa hidup, oleh karena itulah saya bersama para Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, dan Pejabat yang lain terus menggalakkan pertanian kita, terus mendorong kaum petani kita untuk meningkatkan produksi dan produktifitas pangannya bukan hanya padi tapi juga jagung, kedelai, gula, daging sapi, dan lain-lain. Alhamdulillah meskipun dunia mengalami krisis pangan, banyak bangsa-bangsa di dunia mengalami kesulitan untuk mencukupi kebutuhan pangannya, jika tidak ada aral melintang atas ridho Allah dan kerja keras kita semua tahun ini kita akan memiliki kecukupan padi atau beras, yang lain masih harus kita perjuangkan terutama 4 komoditas lainnya gula, jagung, daging sapi, dan kedelai.

 

Selepas saya melihat langsung 2 kabupaten khususnya bidang pertanian ini saya langsung berkunjung ke Petrokimia, mengapa? Hadirin-hadirat yang saya hormati, agar pertanian berkembang dengan baik diperlukan pupuk yang cukup, benih yang baik, irigasi yang tergelar di tempat-tempat pertanian, penyuluhan yang baik, serta kebijakan dan anggaran pemerintah yang tepat pula. Saat ini kita menghadapi tantangan untuk mencukupi kebutuhan pupuk, mengapa? Karena permintaan pupuk terus meningkat. Ini sesungguhnya akibat pula dari perkembangan sektor pertanian, perkembangan ekonomi, perkembangan jumlah penduduk Indonesia yang juga mengkonsumsi pangan. Oleh karena itu tugas saya selaku pengemban amanah akan terus mendorong agar pabrik-pabrik pupuk termasuk Petrokimia terus meningkatkan produksinya agar bisa meningkatkan pertanian kita. Permasalahan yang dihadapi oleh pabrik pupuk adalah perlunya pasokan gas yang lebih besar, oleh karena itulah pemerintah kami juga bekerja keras agar produksi gas di tanah air kita makin meningkat di seluruh Indonesia, agar bahan baku yang penting untuk pupuk itu, yang pupuk untuk pertanian, yang pertanian menghasilkan pangan, yang kita perlukan bersama betul-betul juga dapat dipenuhi. Ini adalah mata rantai dari apa yang kita lakukan hadirin-hadirat dari satu isu berupa pangan tetapi memiliki kompleksitas yang sangat luas. Dan tentunya kewajiban kami pemerintah untuk terus memastikan bahwa semua masalah itu dapat diatasi, semua faktor dapat dikelola, dan kemudian insya Allah makin ke depan pertanian kita makin tumbuh dengan baik.

 

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’aala,


Tadi penceramah kita Bapak Prof. Dr. Rumrowi menjelaskan dengan gamblang terutama kami umaro dan umat yang juga dinasehatkan oleh para ulama untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, ini juga tuntunan dari ajaran Islam yang sangat luhur, bukan berlomba-lomba dalam ketidak baikan atau keburukan apalagi kejahatan. Di bulan suci Ramadhan para ulama menasehatkan kepada saya juga untuk kita berlomba-lomba mendapatkan ampunan Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya kira apa yang disampaikan oleh beliau tadi amatlah tepat, kalau kita ingin masyarakat Indonesia betul-betul ke depan menjadi masyarakat yang baik sebab yang kita tuju tiada lain adalah masyarakat yang baik, masyarakat yang tenteram, masyarakat yang rukun, masyarakat yang patuh pada pranata hukum, masyarakat yang mengatasi segala perbedaan dan perselisihan secara damai, masyarakat yang tidak mengedepankan kekerasan, masyarakat yang saling membantu bergotong royong satu sama lain, dan sebagainya, dan sebagainya.

 

Tiada artinya sebuah bangsa ekonominya tumbuh dengan baik, teknologinya maju, angkatan perangnya besar dan kuat, tapi masyarakatnya tidak baik, tidak rukun, tidak harmonis, tidak bersatu, bahkan saling bermusuhan, dan sebagainya. Saya mohon para ulama untuk juga membimbing umat sebagaimana kewajiban kami sebagai umaro yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan juga membimbing masyarakat luas agar bersama-sama kita betul-betul membangun masyarakat yang baik.

 

Globalisasi banyak sekali membawa pengaruh, globalisasi mendatangkan banyak kebaikan, teknologi, pengetahuan, informasi tapi tidak sedikit membawa ketidakbaikan, pengaruh-pengaruh yang jelek. Marilah kita tangkal, kita lawan, kita bendung pengaruh-pengaruh yang jelek itu agar masyarakat kita juga tidak tercemar yang serba jelek, agar masyarakat kita tetap baik, dan makin baik. Dalam kaitan itulah saya mohon para ulama betul-betul kerso turun gunung membimbing kita semua umat untuk di samping berlomba-lomba dalam kebaikan tadi juga terus mengembangkan jiwa yang terang, jiwa yang disinari oleh cahaya bukan jiwa yang gelap yang saling menyalahkan, saling memaki, dan lain-lain. Tolonglah umat dibimbing untuk juga memiliki pikiran yang positif, bukan pikiran yang negatif, pikiran yang rasional, bukan pikiran yang percaya pada tahayul dan mistik, sikap yang optimis punya keyakinan, dengan kerja keras insya Allah masa depan kita akan lebih baik.

 

Saya kira itulah karakter yang mesti kita bangun bersama. Tidak cukup hanya kecerdasan, penguasaan pengetahuan dan teknologi tapi juga akhlak yang mulia, budi pekerti yang luhur, jiwa yang terang, pikiran yang positif, pikiran yang rasional, dan sikap yang optimis. Itulah yang saya mohonkan dari ulama sekalian melalui media dakwah, pengelolaan di pondok-pondok pesantren, di berbagai kesempatan untuk membimbing umat kita termasuk menasehati kami para umaro untuk betul-betul bersama-sama membangun Indonesia yang kita cintai ini ke arah masa depan yang lebih baik. Itulah pesan, harapan, dan ajakan saya secara singkat.

 

Dan terakhir, dunia mengalami banyak masalah ada krisis iklim, ada krisis pangan, dan ada krisis energi, tapi percayalah dengan ridho Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dengan persatuan kita, dengan kerja keras kita semua masalah itu satu persatu akan dapat kita atasi. Tolong bimbing umat kita memiliki keyakinan yang kuat seperti itu. Demikianlah para ulama, semoga Allah Subhaanahu wa Ta’aala meridhoi niat dan cita-cita kita bersama untuk membangun bangsa di masa depan menjadi bangsa yang maju, bermartabat, dan sejahtera. Sekian.

 

Wassalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI