Cegah Radikalisme dan Terorisme, Presiden Jokowi: Pemerintah Siap Bersinergi Dengan Ormas Islam
Menindaklanjuti usulan
itu, Presiden Jokowi kemudian memerintahkan Kementerian Luar Negeri dan
lembaga terkait untuk segera melakukan evakuasi terhadap WNI yang berada
di Suriah.
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan peran dan posisi LPOI yang strategis karena keberadaannya di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan pencerahan dan membentengi masyarakat dari pengaruh luar yang tidak sesuai falsafah bangsa.
“Peran itu bisa dilakukan antara lain melalui sinergi dengan Kementerian Agama lewat berbagai program kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas keagamaan di
Indonesiaâ€, ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, salah satu cara tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan LPOI dalam pengembangan pendidikan di Perguruan Tinggi Islam Moderat yang berkisar pada pemikiran dan peradaban Islam.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi LPOI karena memiliki perhatian besar terhadap pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme agama.
Terkait dengan masukan LPOI untuk mencari kelompok perekrut sejumlah WNI yang berangkat ke Irak dan Syiria untuk bergabung dengan ISIS dan pengawasan terhadap masuknya dana-dana asing yang penyalurannya langsung ke sejumlah kelompok masyarakat tanpa melalui pemerintah, Presiden Jokowi menyatakan akan menindaklanjuti lewat Kementerian dan Lembaga yang berwenang.
Sekilas Tentang LPOI
LPOI adalah gabungan dari 12 ormas Islam mayoritas yang masing-masing sudah berdiri sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, AI-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DA’I Indonesia (IKADI), Azzikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Persatuan Umat Islam (PUI). (Humas Kemensetneg)
Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi juga menegaskan peran dan posisi LPOI yang strategis karena keberadaannya di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan pencerahan dan membentengi masyarakat dari pengaruh luar yang tidak sesuai falsafah bangsa.
“Peran itu bisa dilakukan antara lain melalui sinergi dengan Kementerian Agama lewat berbagai program kegiatan yang mampu meningkatkan kualitas keagamaan di
Indonesiaâ€, ujar Presiden Jokowi dalam siaran pers yang disampaikan Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki.
Lebih lanjut Presiden Jokowi menjelaskan, salah satu cara tersebut bisa dilakukan dengan melibatkan LPOI dalam pengembangan pendidikan di Perguruan Tinggi Islam Moderat yang berkisar pada pemikiran dan peradaban Islam.
Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi LPOI karena memiliki perhatian besar terhadap pencegahan dan penanggulangan aksi terorisme dan radikalisme agama.
Terkait dengan masukan LPOI untuk mencari kelompok perekrut sejumlah WNI yang berangkat ke Irak dan Syiria untuk bergabung dengan ISIS dan pengawasan terhadap masuknya dana-dana asing yang penyalurannya langsung ke sejumlah kelompok masyarakat tanpa melalui pemerintah, Presiden Jokowi menyatakan akan menindaklanjuti lewat Kementerian dan Lembaga yang berwenang.
Sekilas Tentang LPOI
LPOI adalah gabungan dari 12 ormas Islam mayoritas yang masing-masing sudah berdiri sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU), Syarikat Islam Indonesia (SII), Persatuan Islam (PERSIS), Al Irsyad Al Islamiyyah, Mathlaul Anwar, AI-Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan DA’I Indonesia (IKADI), Azzikra, Al-Washliyah, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), dan Persatuan Umat Islam (PUI). (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?