Cinta Tanah Air Bagian dari Iman

 
bagikan berita ke :

Jumat, 17 Juni 2016
Di baca 640 kali

Tiba di Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah, Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disambut Bupati Tegal, ‎Enthus Susmono dan Pimpinan Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah, KH Ahmad Saidi. Demikian seperti dilansir Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.

 

‎

Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo shalat Tarawih bersama ratusan jamaah yang memenuhi masjid dan pelataran masjid. ‎Turut mendampingi Presiden, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Heru Sudjatmoko. Setelah melaksanakan shalat Tarawih 23 rakaat, Presiden membagikan paket sembako. 

 

Dalam sambutannya, Presiden mengatakan, bahwa kecintaan kita terhadap tanah air adalah bagian dari iman. Presiden juga mengingatkan bahwa saat ini persaingan antar negara begitu ketatnya. "Antar negara, sekarang batas negara di ASEAN sekarang sudah dapat dikatakan tidak ada, karena sudah dibuka sejak bulan Januari yang lalu," ujar Presiden.

 

Memang diakui Presiden bahwa pergerakan persaingan itu belum kelihatan, tapi tetap hati-hati karena persaingan sudah di hadapan kita.

 

"Itu baru dengan 10 negara ASEAN. Belum nanti persaingan kita dengan kawasan yang lain, Uni Eropa, kawasan Tiongkok dengan rekan-rekannya, Amerika dengan rekan-rekannya. Inilah sebetulnya persaingan dan kompetisi yang kita hadapi," ucap Presiden.

 

Pondok Pesantren Tertua di Tegal

 

Presiden bersyukur dalam melaksanakan salat Tarawih di Pondok Pesantren Al-Tauhiddiyyah. "Pondok pesantren yang paling tua di Kabupaten Tegal yang sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka," kata Presiden.

 

Presiden mengatakan pondok pesantren ini telah melahirkan santri-santri yang mempunyai kesadaran tinggi mengenai ajaran islam yang merupakan nilai-nilai yang menyeluruh, nilai-nilai yang rahmatan lil alamin.

 

"Saya berharap agar Pondok Pesantren At-Tauhidiyyah dapat terus melahirkan individu-individu Indonesia yang berkualitas, manusia-manusia yang berkualitas sebab sepintar-pintarnya manusia tanpa taubat yang baik maka ia hanya menghancurkan dan bukan membangun kita," ucap Presiden mengakhiri sambutan. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0