Deklarasi Kerjasama Kehutanan Indonesia-Australia

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 September 2007
Di baca 1472 kali

Dalam acara ini, Presiden menerima pohon Wollemy Pine dari Downer. Pohon ini merupakan pohon pinus tertua yang ditemukan di benua Australia dan merupakan lambang konservasi alam.

Dalam sambutannya Presiden SBY menegaskan pentingnya menjalin kemitraan dengan Negeri Kangguru ini. “Australia adalah negara yang bisa diandalkan untuk diajak bekerjasama, tidak hanya untuk kepentingan dalam negerinya saja tetapi juga untuk berkontribusi bagi kesejahteraan kawasan Asia Pasifik dan dunia pada umumnya," kata Presiden.

Presiden SBY juga menekankan tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan, khususnya di Kalimantan dan juga spesies di dalamnya yang hampir punah seperti orangutan. Presiden menjelaskan, “Kalimantan yang dimiliki Indonesia, manfaat dari keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya, dapat dirasakan oleh seluruh negara di dunia. Kehancuran dari keanekaragaman hayati ini maka berarti hilangnya banyak kesempatan untuk meningkatkan kondisi umat manusia,� ujarnya.

Presiden juga menambahkan akan pentingnya kerjasama ini dalam mengatasi masalah perubahan iklim. “Kerjasama ini menjadi penting dari seluruh usaha, sebagai respon kita akan tantangan perubahan iklim. Dengan demikian hal tersebut merupakan semangat Deklarasi Sydney yang baru saja kita terapkan dalam konferensi ini,� Presiden menambahkan.

Isu mengenai lingkungan hanyalah salah satu dari sekian banyak ruang lingkup kerjasama antara Australia dan Indonesia. Kedua negara telah memiliki kerjasama yang erat dalam melawan terorisme internasional, dan berbagai kejahatan transnasional lainnya. Kerjasama dalam bidang lain juga dilakukan untuk mempromosikan dialog lintas agama dan lintas budaya, kerjasama dalam memberantas penyakit menular, serta kerjasama dalam pelucutan senjata.

“Dari sini kita bisa melihat kerjasama yang semakin baik antara Australia dan Indonesia di masa yang akan datang. Tidak hanya untuk tujuan nasional kita, tetapi juga bagi seluruh umat manusia dan generasi di masa depan,� kata Presiden menutup sambutannya.

Sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup Australia Malcolm Turnbull dalam sambutan awalnya menyatakan bahwa kerjasama kemitraan sektor iklim dan kehutanan merupakan investasi utama tentang isu global, terutama sektor iklim dan kehutanan, dan juga berkaitan dengan isu climate change. Sementera itu, Alexander Downer dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya bisa berpartisipasi dalam acara penandatanganan hari ini.� Ini merupakan sebuah langkah maju lain dalam hubungan antara pemerintah Australia dengan Indonesia. Kita telah banyak bekerjasama dalam banyak proyek dengan sukses di tengah begitu banyaknya kesulitan dari waktu ke waktu dalam hubungan diplomatik kedua negara, namun kita bisa tetap lanjutkan pencapaian yang kita inginkan bersama ke depan,� ujarnya.

Downer menambahkan bahwa proyek ini merupakan yang pertama dan meyakini ke depan akan banyak lagi kerjasama yang tidak hanya melibatkan pemerintah, tapi juga di sektor swasta yang menjadi komponen penting dari proyek ini. "Kita akan merehabilitasi sekitar 200 ribu hektar lahan di Indonesia melalui rehabilitasi dan dan penghutanan kembali lahan tersebut dengan 700 juta ton CO2 akan bisa diserap, dan ini merupakan bentu riil dan praktis dalam kontribusi perbaikan lingkungan,� tambahnya.

�Dan ini sebagai simbol dari acara penandatanganan kerjasama ini, saya ingin Menteri Lingkungan Australia mempersembahkan kepada Presiden SBY bibit pohon pinus, kembali ke jaman periode jurasic park,� ujar Downer disambut gerrrr hadirin.

Hadir di antara sejumlah pejabat penting kedua negara, Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, Menteri Lingkungan Hidup Australia Malcolm Turnbull, dan juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden Emil Salim serta Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng.

 

Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2007/09/09/2224.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0