Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara Kembangkan Program Anak Asuh

 
bagikan berita ke :

Senin, 13 Desember 2010
Di baca 988 kali

Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara Ibu Dina Rildo Ananda Anwar mengungkapkan bahwa kepengurusannya saat ini melanjutkan Program Anak Asuh yang telah berjalan sejak 1988. Program Anak Asuh yang telah dirintis oleh para pendahulu ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan dilaksanakan dalam bentuk pemberian bantuan iuran sekolah selama setahun bagi anak-anak berprestasi di bangku SD, SMP, dan SMA yang datang dari keluarga kurang mampu. Besaran bantuan iuran sekolah disesuaikan dengan kebutuhan tingkat sekolahnya. Anak asuh yang masih SD mendapatkan bantuan iuran sekolah sebesar Rp 35.000,- per bulan, anak asuh di bangku SMP sebesar Rp 50.000,- per bulan, dan anak asuh di bangku SMA sebesar Rp 75.000,- per bulan.     

Saat ini, ada 14 anak yang tercatat ikut dalam Program Anak Asuh Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara. Komposisinya terdiri dari 2 anak yang masih sekolah di SD, 4 anak di bangku SMP, dan 8 anak di bangku SMA.  

Saat pemberian dana bantuan, Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara akan memanggil orang tua si anak asuh. Selain untuk lebih mengenal keluarga anak asuh, para orang tua tersebut akan mendapatkan arahan dari Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara mengenai apa saja yang perlu diperhatikan dan dipertahankan saat mendapatkan bantuan tersebut.

“Tahun depan bagi anak-anak kelas 3 SMP, kami ada rencana untuk memberikan masukan bagi mereka untuk masuk SMA kejuruan agar dapat menjadi tenaga siap pakai. Ini sifatnya arahan dan sama sekali tidak ada paksaan,” ungkap Ibu Dina Rildo Ananda Anwar. Bahkan, ada kemungkinan jika anak asuh mampu mempertahankan prestasinya hingga bangku kelas 3 SMA, Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara akan mengusulkannya ke Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Negara untuk mendapatkan Beasiswa Supersemar jika ia ingin melanjutkan ke bangku kuliah. 

Untuk menentukan apakah seorang anak bisa diikutsertakan dalam Program Anak Asuh, Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara menerapkan sistem seleksi yang cukup ketat dalam memilih calon anak asuh. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain, orang tua calon anak asuh salah satunya merupakan pegawai di Kementerian Sekretariat Negara dengan golongan tertentu dan anak asuh tersebut memiliki prestasi cukup baik ke atas dengan dibuktikan nilai-nilai rapornya.   

Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara mengakui memiliki data mengenai sejumlah keluarga kurang mampu yang diperoleh dari survey. Survey ini dilakukan oleh unit perwakilan Dharma Wanita yang berada di setiap kompleks Sekretariat Negara. Para perwakilan tersebut akan mendata keluarga-keluarga yang sekiranya memenuhi kriteria Program Anak Asuh di kompleks masing-masing. Data kemudian dikumpulkan ke pengurus Dharma Wanita untuk kemudian diolah. Kegiatan pengumpulan data tersebut dilakukan oleh Bidang Sosial dan Budaya bekerja sama dengan Bidang Pendidikan dalam payung Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara.  

Dana Program Anak Asuh   
Ketua Bidang Ekonomi Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara Ibu Nanik Suroto Adi menjelaskan bahwa dana Program Anak Asuh masih sangat terbatas dan baru bisa membiayai 14 anak. Biaya 14 anak asuh yang hampir mencapai 10 juta rupiah tersebut bersumber dari dana pendidikan Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara. “Dahulu para pendahulu memiliki dana abadi yang didepositokan dimana bunganya untuk biaya anak asuh. Sekarang dengan perkembangan sekian puluh tahun, bunga itu jadi sangat kecil sehingga sekarang deposito tersebut kami masukkan ke dalam dana pendidikan Dharma Wanita Unit Sekretariat Negara,” papar Ibu Nanik Suroto Adi.

Keempat belas anak tersebut tidak hanya mendapatkan bantuan dana saja, namun juga mendapatkan bantuan barang-barang penunjang seperti buku, tas sekolah, dan sebagainya. Barang-barang penunjang tersebut, diakui Ibu Nanik Suroto Adi, tidak termasuk dalam bantuan dana dan murni merupakan sumbangan sukarela dari para anggota Dharma Wanita. 

Namun, Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara tidak mau berhenti membantu hanya pada 14 anak saja. Tergerak oleh hasil survey yang menunjukkan masih banyaknya anak-anak lain yang berprestasi dan perlu dibantu, Ketua Dharma Wanita Persatuan Unit Sekretariat Negara Ibu Dina Rildo Ananda Anwar mengusulkan untuk mengajak para pejabat eselon I dan II di lingkungan Sekretariat Negara untuk turut berpartisipasi secara pribadi dalam program sosial ini. Diharapkan, dengan bertambahnya donatur, akan semakin banyak jumlah anak yang dapat dibantu dalam Program Anak Asuh. Para Donatur dari pejabat Eselon I dan II Sekretariat Negara pun diberikan keleluasaan dalam menyumbangkan donasinya, bisa dalam format setahun sekali, tiap bulan, atau tiap semester, tunai ataupun transfer. Dharma Wanita tidak menutup kesempatan bagi para pejabat di luar Eselon I dan II atau pegawai di lingkungan Sekretariat Negara untuk bergabung dan menjadi donatur Program Anak Asuh.          

Lebih lanjut, Ibu Nanik Suroto Adi mengungkapkan, setelah Juni 2011, dana anak asuh tidak hanya bersumber dari sisa deposito saja, tapi juga dana tiap tahun yang senantiasa disisihkan dari kegiatan usaha Dharma Wanita Persatuan Sekretariat Negara dan sumbangan para donatur eselon I dan II atau yang peduli dengan Program Anak Asuh.
   
“Untuk periode Juli 2010 sampai dengan Juni 2011, kami masih mengandalkan dana deposito yang disalurkan pada bidang pendidikan. Saat ini, kita giat menghubungi para donatur di lingkungan Sekretariat Negara agar nanti pada bulan Juni 2011 kami akan hitung sudah terkumpul berapa. Dari situ, kami akan tahu berapa jumlah anak yang akan kami santuni selama 1 tahun,” paparnya. (humas) 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0