"Doktrin Kopassus Berani, Benar dan Berhasil"

 
bagikan berita ke :

Jumat, 21 Agustus 2009
Di baca 3908 kali

Cijantung: Doktrin Kopassus adalah berani, benar, dan berhasil. Berani korbankan jiwa raga, berani pegang prinsip, dan berani jalankan amanah konstitusi dan undang-undang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengarahannya di hadapan pimpinan TNI dan prajurit Kopassus, di Mako Kopassus (Komando Pasukan Khusus), Cijantung, Jakarta Timur, hari Kamis (20/8) siang. Sebelumnya Presiden telah menerima Brevet Kehormatan Kopassus karena Presiden dianggap telah memberikan perhatian cukup besar dalam upaya peningkatan kemampuan dan kemajuan TNI, termasuk Kopassus.

"Jalankan tugas dengan benar, dan bukakan pintu untuk berhasil dalam tugas-tugas militer. Berani itu luas. Berani menghadapi musuh, berani pertahankan sesuatu di atas segalanya, dan berani berkorban jiwa raganya. Saya berharap, terus jalankan semboyan, moto dan doktrin Kopassus," ujar Presiden.

Menurut Presiden, UUD memberikan amanah kepada TNI, baik AD, AL, maupun AU, untuk menjaga keutuhan negara. "Itu yang harus dilakukan jajaran TNI. Dalam UU Pertahanan dan TNI, pada hakekatnya, tugas pokok itu dilaksanakan dengan operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang. Dua-duanya adalah tugas konstitusional, sah dan itu amanah UU," katanya. "Jadi kalau ada yang berpandangan TNI, termasuk Kopassus tidak tepat kalau menjalankan tugas selain perang, itu pandangan yang keliru. Karena UU itu harus dijalankan. Operasi militer selain perang adalah menghadapi pemberontakan, melawan terorisme, atasi bencana alam, dan sejumlah tugas operasi militer selain perang. Military operations other the war," tambahnya.

"Saya ingin mengingatkan lagi jajaran jendrral dan TNI pada umumnya, agar bisa menjaga kesiapan dan kesiagaannya untuk mengemban tugas negara. Pertama, harus siap untukk setiap saat dikerahkan, diterjunkan, ditugaskan untuk melaksanakan operasi militer untuk perang dan selain perang. Kedua, Kopassus sebgaimana satuan-satuan sejenis, harus bisa dikerahkan secara cepat, reaksi cepat, kapanpun, ke manapun, sepanjang tugas-tugas untuk negara. Ketiga, Kopassus juga dibentuk dan dipersenjatai untuk lakukan tugas non konvensional, behind enemy lines. Dulu operasi lawan gerilya dan operasi gerilya. Kopassus harus mampu seperti itu," jelas Presiden.

Pemerintah akan terus meningkatkan sumber daya dan anggaran, agar postur dan kemampuan TNI meningkat, termasuk persenjataan dan kemampuan Kopassus. "Saya sedang menganggarkan tambahan sebanyak Rp. 7 triliun, sehingga menjadi lebih dari Rp. 40 triliun. Saya harap anggaran itu digunakan tepat untuk alutsista dan kemampuan operasional dan pemeliharaan alutsista. Diharapkan digunakan dengan tepat karena menggunakan uang rakyat. Saya minta jajaran TNI agar menggunakan dana dengan tepat, jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan dalam penggunaan anggaran ini," kata Presiden SBY.




Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2009/08/20/4601.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
5           13           2           0           1