Doorstop Presiden RI - Meninjau Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, 11 Mei 2016
DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENINJAU TERMINAL 3 ULTIMATE BANDARA SOEKARNO-HATTA
CENGKARENG, TANGERANG, BANTEN
11 MEI 2016
Â
Â
Â
Wartawan:
Pak, bagaimana kesan pertama melihat yang megah ini?
Â
Presiden:
Ya ini kan sebelum Lebaran kita harapkan sudah ada dicoba, dicoba, dicoba. Oleh sebab itu, saya ingin memastikan kesiapannya.
Â
Tetapi, kalau melihat seperti ini, saya kira insya Allah akan siap.
Â
Wartawan:
Yang Bapak tinjau kemarin kan, Desember lalu, keretanya. Sekarang gedungnya. Banyak progres apa, Pak?
Â
Presiden:
Ya memang, dari sisi kapasitas, memang Bandara Soekarno-Hatta ini kurang, sangat kurang. Ini pun, kalau sudah jadi, saya tadi sudah langsung perintah ke Bu Menteri, harus sudah memikirkan lagi bangun selanjutnya. Udah ada satu, udah ada dua, udah ada yang ini ketiga, harus langsung menuju keempat. Dengan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini, nanti kalau enggak didahului, pasti akan kurang lagi.
Â
Yang pertama, memang dari sisi terminalnya. Tapi yang lebih penting juga, runway-nya harus ditambah.
Â
Sekarang ini, mau naik, ngantre. Lima, enam, tujuh pesawat ngantre. Enggak bisa. Memang nantinya—ini dalam proses juga—diberi cross taxiway. Itu lebih menaikkan kapasitas. Tapi yang paling penting ya tambah runway.
Â
Runway-nya sekarang ada satu, ada dua. Tadi udah saya tanyakan ke Dirut Angkasa Pura, setelah dua, tambah lagi ke sebelah. Dan ini sudah proses untuk, sosialisasi untuk pembebasan. Kita harapkan juga ada tambahan itu.
Â
Itu runway-nya tambah. Ada cross taxiway tambah. Kemudian nanti terminalnya ini jadi, berikut jadi, langsung saya sudah perintahkan untuk bersiap-siap untuk terminal yang keempat. Ya kita kejar-kejaran.
Â
Wartawan:
Kalau runway itu, kapan, Pak, mulainya?
Â
Presiden:
Ini sudah, sudah, sudah mulai. Kita harapkan nanti rampung, ya langsung mulai.
Â
Wartawan:
Ini sudah berapa persen penyelesaiannya, Pak?
Â
Dirut Angkasa Pura II:
Ini sudah 98 persen.
Â
Wartawan:
Rencananya, kapan diresmikan, Pak?
Â
Dirut Angkasa Pura II:
Harapan kita, tanggal 26 Mei itu konstruksi selesai. Terus Garuda masih memiliki waktu uji coba selama dua minggu. Kami akan mengusulkan ke Bapak Presiden, diresmikan tanggal 15 Juni.
Â
Â
Wartawan:
Pak, apa bandara yang didorong selanjutnya untuk seperti Soekarno-Hatta? Di daerah mana lagi?
Â
Presiden:
Saya kira sekarang ini kan semua bandara, terminal kita bangun. Runway kita perpanjang. Hampir semuanya.
Â
Contoh seperti yang paling terakhir—kemarin kita lihat ya—di Silangit. Dia enggak pernah dipakai. Setelah kita sampaikan, terminal nanti maksimal Oktober harus selesai, rubuhkan, bangun. Runway-nya juga diperpanjang, dilebarkan.
Â
Saat itu, saya juga sudah perintah kepada Dirut Garuda untuk terbang ke sana. Berapa kali sekarang? Seminggu tiga kali.
Â
Tetapi ternyata bukan hanya Garuda. Sekarang sudah ada empat penerbangan ke sana, plus Garuda.
Â
Artinya apa? Kalau ada sudah yang memulai, dan pemerintah ini punya komitmen benar mau membangun, ngomong dirobohkan juga dirobohkan, semua akan datang begitu. Ini hanya masalah kepercayaan.
Â
Dan airport-airport yang lain. Saya kira misalnya, kayak Yogya. Kemarin kita undang karena apa? Enggak rampung-rampung. Ini ada apa? Undang untuk diselesaikan masalah-masalahnya.
Â
Juga di Bali, sudah penuh juga itu. Juga tadi saya tanya ke Bu Menteri BUMN, seperti apa juga. Ya ini kejar-kejaran.
Â
Wartawan:
Pak, ini kan infrastrukturnya juga kan sudah bagus. Tapi, kalau dari sistem penerbangannya sendiri untuk mengantisipasi adanya banyak sekali delay penerbangan itu, bagaimana, Pak?
Â
Presiden:
Nanti tanya ke Menteri Perhubungan.
Â
Wartawan:
Pak, panjang runway-nya sendiri berapa sekarang? Dan akan ditambah lagi menjadi berapa?
Â
Dirut Angkasa Pura II:
Sekarang 3.600. Kita akan tambah lagi, satu lagi yang panjangnya sama 3.800. Akan selesai pembebasan tanah Desember ini. Dibangun dalam waktu satu tahun. Akhir 2017, kita harapkan pada saat Asian Games runway kita sudah tiga.
Â
Wartawan:
Pak Presiden, kan tadi kita bicara infrastruktur. Tapi, dengan nanti dicanangkan ini, apa target pariwisata juga akan dinaikkan kembali?
Â
Presiden:
Target—saya kira—tidak akan kita ubah. Tadi sudah saya bilang target ke Menteri Pariwisata, dengan fasilitas-fasilitas runway, terutama di bandara-bandara yang berhubungan dengan destinasi wisata, juga sudah kita mulai kerjakan, benahi.
Â
Dan cepat-cepatan sekarang ini kan karena membangun terminal sekarang kan cepat juga bisa, kayak Silangit. Begitu saya ke sana, robohkan. Saya tanya, kapan selesai? Oktober. Hanya berapa bulan? Enam bulan rampung.
Â
Artinya, kalau enggak cepat seperti ini, keduluan nanti dengan kecepatan pertumbuhan penerbangan.
Â
Wartawan:
Apa masalah umum yang mengganjal pengembangan bandara-bandara di Indonesia ini, Pak?
Â
Presiden:
Yang masih selalu agak memperlambat—meskipun sekarang ini saya kira kita sudah sederhanakan seluruh proses-proses yang ada ya—pembebasan lahan. Kalau membangun sama konstruksi, itu cepat banget kok asal dikerjain jangan satu shift. Kalau enggak dua shift, tiga shift udah.
Â
Dan kemudian ini nanti disambungkan dari terminal ke terminal dengan kereta api bandara tanpa awak. Dan nanti dari sini ke kota, saya kira awal 2017 juga sudah ada kereta api dari sini ke bandara. Kemungkinan juga nanti kereta cepat juga akan dikoneksikan ke bandara. Saya kira ini masih dalam proses kalkulasi dan perhitungan.
Â
Hal-hal seperti itu yang akan terus kita lakukan, termasuk di daerah-daerah. Seperti di Palembang, dari bandara ke kota kita sambungkan LRT. Di tempat lain nanti juga kurang lebih sama. Angkutan massal itu juga akan kita dahulukan untuk pembangunan sebuah kota.
Â
Wartawan:
Boleh tanya soal yang lain enggak, Pak?
Â
Presiden:
Ini di bandara.
Â
Wartawan:
Menerima WNI-nya juga di bandara juga dong, Pak?
Â
Presiden:
Besok dilihat. Besok kita beritahu lagi ya.
Â
Wartawan:
Tapi ada rencana Bapak untuk datang juga untuk kedatangan WNI?
Â
Presiden:
Besok dilihat. Ini kan masih dalam proses semuanya.
Â
Wartawan:
Selamat, Pak.
Â
Wartawan:
Terima kasih, Pak.
*****
Biro Pers, Media dan Informasi
Sekretariat Presiden