Doorstop Presiden RI - Pembukaan Indonesia Infrastructure Week, Jakarta, 9 November 2016

 
bagikan berita ke :

Rabu, 09 November 2016
Di baca 1339 kali

DOORSTOP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMBUKAAN INDONESIA INFRASTRUCTURE WEEK

JAKARTA CONVENTION CENTER, JAKARTA

9 NOVEMBER 2016




Wartawan:

Pak, 35 proyek strategis prioritas yang masih mangkrak, pemerintah akan mulai melakukan tender kapan, Pak?


Presiden:

Begini, jadi, satu-satu ya. Yang pertama, yang berkaitan dengan infrastruktur dulu. Jelas bahwa APBN kita dalam 5 tahun ini tidak mungkin mencukupi untuk membangun seluruh infrastruktur yang kita butuhkan, baik untuk jalannya, jalan tol dan jalan arteri, kemudian juga untuk bendungannya, kemudian juga untuk pelabuhannya, kemudian juga untuk airport-nya, kemudian untuk pembangkit listriknya, sehingga dibutuhkan dukungan dari investasi, dukungan dari dunia usaha, dukungan dari swasta.


Inilah tadi yang saya sampaikan, ada scheme- scheme untuk mempercepat itu yang ingin kita sekuritisasi. Jadi, yang sudah matang, yang sudah berjalan itu bisa dilepas dalam bentuk di pasar modal atau dalam skema konsesi, karena untuk pelabuhan bisa konsesi, airport juga bisa konsesi. Ini yang akan terus kita dorong, sehingga kita harapkan apa yang berhenti entah karena pendanaan, entah kekurangan dari anggaran APBN, itu semuanya bisa berjalan. Goal-nya ke sana.


Kemudian yang kedua memang, kalau kita lihat daya saing kita, kalau enggak kita betul-betul kerjakan, kita fokus, ya akan sulit investasi itu masuk.


Tadi sudah saya sampaikan. Yang berkaitan dengan korupsi dan pungli, yang berkaitan dengan inefisiensi di birokrasi kita, berbelit-belit ruwet, penggunaan anggaran-anggaran yang boros, saya kira ini yang mau kita kerjakan.


Kemudian mengejar ketertinggalan kita di infrastruktur.


Kalau tiga ini bisa kita garap dengan baik, saya kira, saya meyakini pertumbuhan kita akan semakin baik.


Wartawan:

Pak, soal Trump unggul sementara di pilpres AS?


Presiden:

Ini urusan infrastruktur. Urusan pilpres Amerika, ya tunggulah sampai selesai, nanti angkanya berapa, yang menang siapa.


Wartawan:

Mengenai 35 proyek yang mangkrak, kapan pemerintah akan menindak tegas 35 proyek tersebut?


Presiden:

Saya kira itu sudah, karena itu angkanya triliunan, itu sudah urusan di KPK, sudah urusan di KPK.


Tapi kita juga ingin mencarikan solusi agar tidak semua harus berhenti. Sudah 8 tahun berhenti. Ndak bisa.


Kalau ada yang bisa dilanjutkan dengan skema-skema yang menurut aturan hukumnya bisa, ya akan dilanjutkan.


Tapi, kalau enggak, ya saya sampaikan. Jangan sampai nanti misalnya Dirut PLN yang baru malah terkena masalah dari masalah yang lalu. Saya kira ini yang masih kita pelajari.


Wartawan:

Pak, motor pertumbuhan ekonomi di kuartal 4 apa, Pak?


Presiden:

Ya kita ini kan sama. Yang mendorong konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, kemudian investasi. Kenapa ini agak turun, dari 5,18 turun menjadi 5,02? Karena investasi kita yang turun. Harusnya paling tidak 6. Ini hanya 4% pertumbuhannya. Ini yang menyebabkan turun.


Ruang fiskal kita juga sama kok dari tahun yang lalu dengan sekarang saya kira di triwulan yang ketiga. Kita harapkan nanti di triwulan yang ke-4, kita harapkan nanti bisa naik karena ada realisasi anggaran yang biasanya ngebutnya itu pada akhir tahun. Saya harapkan dari situ.


Kemudian juga pengeluaran-pengeluaran dalam rangka pilkada, itu juga bisa berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi. Kalau konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, saya kira relatif naiknya cuma sedikit.


Cukup ya.


Wartawan:

Terima kasih, Pak.

*****

Biro Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden