Dorong Implementasi Energi Terbarukan: Indonesia, Jerman, dan Kenya Selenggarakan KSST Bidang Geotermal Energi

 
bagikan berita ke :

Selasa, 12 November 2024
Di baca 307 kali

Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) menyelenggarakan program First Exchange of South-South Triangular Cooperation on Development of Renewable Energy with Kenya (SSTC DRE Kenya) di Provinsi Jawa Barat. Berfokus pada bidang geotermal, program berbagi keahlian dan pengalaman ini digelar selama sebelas hari sejak tanggal 4 hingga 14 November 2024.  

 

Program yang diselenggarakan dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) ini bertujuan untuk memajukan implementasi energi terbarukan yang lebih berkelanjutan dan inklusif, khususnya energi panas bumi untuk mendukung pencapaian target nasional dan rencana menuju net-zero emission (target nol emisi). Program ini diikuti oleh 16 delegasi Kenya dan 8 delegasi Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari institusi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, akademisi, hingga Non-Governmental Organization (NGO). Yang menarik, pendekatan gender inklusif dalam pelaksanaan program KSST kali juga terlihat dari keikutsertaan 13 delegasi perempuan dari total delegasi yang hadir.   

 

Dalam sesi pembukaan pada Senin (4/11), Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kemensetneg, Noviyanti menyatakan bahwa program ini merupakan tindak lanjut kunjungan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo ke Kenya pada tahun 2023. Kunjungan dimaksud menjadi langkah awal kerja sama kedua negara di bidang energi baru dan terbarukan dalam mewujudkan komitmen energi bersih dan berkelanjutan.  

 


Foto: Biro KTLN Kemensetneg

 

Komitmen Indonesia dalam bidang energi baru dan terbarukan juga sejalan dengan Proyek Renewable Energy Mini Grids in South-South Triangular Cooperation in Indonesia (ENTRI) yang secara kolaboratif telah dilaksanakan Kemensetneg bersama Kementerian ESDM dan GIZ sejak Januari 2023. Tujuan utama pelaksanaan KSST ENTRI adalah untuk mempromosikan energi terbarukan dan transisi energi sekaligus berkontribusi dalam memerangi krisis iklim global, mendukung pembangunan ekonomi dan sosial, serta memperkuat posisi Indonesia dalam kerja sama pembangunan internasional.   

 

Sementara itu, Direktur Aneka Energi Baru dan Terbarukan (EBT) Kementerian ESDM Andriah Feby Misna juga menyampaikan pentingnya saling belajar tentang potensi, tantangan, dan praktik terbaik dalam pengembangan energi geotermal. Saat ini, Indonesia dan Kenya telah memiliki Nota Kesepahaman (MoU) di bidang geotermal, yang menjadi dasar kuat bagi kerja sama lebih lanjut antara kedua negara. 

 


Foto: Biro KTLN Kemensetneg

 

Untuk itu, kegiatan SSTC DRE Kenya merupakan bentuk nyata sinergi dan kolaborasi berbagai pihak yang berasal dari Pemerintah Indonesia melalui Tim Koordinasi Nasional Kerja Sama Selatan – Selatan (Tim Kornas KSS) dan Kementerian ESDM; Pemerintah Jerman melalui GIZ, dan Pemerintah Kenya. 

 

Di kesempatan yang sama, Dr. Joseph Oketch selaku Ketua Delegasi Kenya menekankan ambisi Kenya untuk menjadi pemimpin dalam produksi energi geotermal di Afrika. Dengan demikian, Kenya memiliki harapan besar terhadap program KSST ini agar dapat memperkuat pengetahuan dan keterampilan tenaga ahlinya di bidang geotermal.  

 

Program SSTC DRE Kenya berfokus untuk menginisiasi dan mengaktualisasikan kerja sama antara Indonesia, Kenya dan Jerman melalui dialog antar pemerintah, diskusi yang konstruktif, dan kunjungan lapangan. Untuk itu, kegiatan di kelas didesain dengan menggabungkan forum diskusi terpumpun di berbagai aspek yang memengaruhi implementasi energi panas bumi, serta paparan dari perwakilan Indonesia dan Kenya. Sementara itu, kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas pengembangan energi terbarukan di Provinsi Jawa Barat juga dilakukan untuk melihat langsung dan menggali implementasi berbagai bentuk sistem energi terbarukan di Indonesia, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang dan Green Hydrogen Plant (GHP) yang dikelola oleh dikelola oleh PLN Indonesia Power (PLN IP) serta Sumur KMJ-51 yang berlokasi di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Kamojang.  

 


Foto: Humas Kemensetneg

 

Saat melakukan kunjungan tersebut, para delegasi belajar mengenai pemanfaatan lain dari energi panas bumi, khususnya bagi lingkungan dan masyarakat lokal, salah satunya melalui rumah pengeringan biji kopi (geothermal dry house) ‘Canaya Geothermal Coffee’. Lebih lanjut pelibatan masyarakat juga merambah pengelolaan pertanian berkelanjutan yang berkontribusi pada ketahanan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat lokal melalui program pemberdayaan perempuan di sekitar wilayah Kamojang.  

 

Sebagai salah satu bentuk dari diplomasi sosial budaya Indonesia, para delegasi Kenya juga diajak untuk dapat menikmati kebudayaan Indonesia melalui kunjungan ke Saung Angklung Udjo. Pada kesempatan ini, mereka diperkenalkan kepada seni pertunjukan wayang golek, tarian, serta alat musik angklung khas Sunda. (WKA-Humas Kemensetneg) 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0