Duka Cita Mendalam Atas Peristiwa Mina

 
bagikan berita ke :

Kamis, 24 September 2015
Di baca 976 kali

Berita terkait Peristiwa Mina benar adanya. Peristwa tersebut terjadi pada saat jamaah akan melakukan lontar Jumrah Aqabah. Jalan Arab 204 adalah jalan yang tidak biasa digunakan jamaah haji Indonesia yang tinggal di Mina Jadid. Jalan yang biasa mereka gunakan adalah Jalan King Fahd. Jalan Arab 204 terletak di sebelah kiri jalan King Fahd. Jadi lokasi kejadian bukan berada pada  jalur yang biasa ditempuh jamaah haji Indonesia.

 

Jamaah haji Indonesia di Mina terbagi dalam 52 maktab, 45 maktab di Harratul Lisan (Mina) dan 7 maktab di Mina Jadid. Jamaah yang tinggal di Harratul Lisan tidak akan melalui Jalan Arab 204 tapi melalui terowongan Muashim ketika akan ke Jamarat. Jadi sangat kecil sekali untuk terjadinya korban yang lebih banyak.

 

Peristiwa diduga terjadi karena adanya jamaah yang akan melakukan jumrah Aqabah tiba-tiba terhenti di Jalan Arab. Karena terhenti, jamaah yang berada pada barisan belakang mendorong jamaah yang di depan sehingga berdesakan dan banyak perempuan dan orang tua yang jatuh menjadi korban.

 

Untuk memastikan adanya korban dari jamaah Indonesia, Tim PPIH sudah turun di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) dan juga di RS. Mina Al-Jisr, tempat  banyak korban dievakuasi ke rumah sakit tersebut. Berdasarkan info tim di lapangan, ada satu korban jamaah haji Indonesia. Sampai saat ini, korban tersebut sedang diidentifikasi dan mudah-mudahan dalam waktu yang tidak begitu lama akan segera disampaikan identitas dan kloter asal jamaah haji dimaksud.

 

Untuk mencegah terjadinya lebih banyak korban, PPIH terus berkoordinasi tidak hanya dengan petugas PPIH di lapangan, tapi juga dengan Difa Madani atau semacam Badan Penanggulangan Bencana Arab Saudi untuk mendapatkan informasi yang lebih up to date, khususnya pada  wilayah-wilayah yang tidak bisa dijangkau PPIH.

 

PPIH Arab Saudi sudah sejak awal mengantisipasi kepadatan jamaah yang akan melempar Jamarat dengan mengeluarkan larangan untuk melontar jumrah aqabah pada pukul 08.00-11.00 pada tanggal 10 Dzulhijjah (24 September 2015). Sebab saat itu adalah waktu dimana jamaah beramai-ramai pergi ke Jamarat untuk melontar jumrah. Untuk tanggal 11 dan 12 Dhulhijjah, jamaah haji Indonesia dihimbau untuk tidak melontar jumrah mulai pukul 13.00-16.00 waktu setempat.

 

Jumlah korban meninggal dunia sampai dengan saat ini ada 220 orang dan korban luka sebanyak 450 jamaah yang kebanyakan berasal dari Negara wilayah Arab dan Afrika (Mesir).  

 

Kementerian Luar Negeri dan perwakilan Indonesia di Arab Saudi terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait Peristiwa Mina. Info terkait Peristiwa Mina hubungi hotline KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh di nomor: +96 6543603154 atau +6281289009045. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0