Efisien Kunci Berkompetisi

 
bagikan berita ke :

Senin, 14 September 2015
Di baca 692 kali

Efisien, kata Presiden, menjadi kata kunci dalam era globalisasi. "Efisien akan mudah berkompetisi dengan negara manapun, dan bisa memberikan pelayanan yang baik, sehingga bisa mempercepat tumbuhnya sebuah negara karena bisa berkompetisi," ucap Presiden, sebagaimana yang disampaikan dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden.

 

Pemerintah memilih Dubal sebagai investor di bidang alumunium karena telah memiliki pengalaman selama 30 tahun dan memberikan jaminan biaya yang lebih rendah sebesar 20 persen, serta jejaring yang baik. "Kita punya Asahan dan deposit bauksit, nikel, dan kita harus bisa kerjakan sebagus ini," kata Presiden.

 

Presiden mengatakan bahwa dalam dua tiga minggu ini akan diputuskan bentuk badan usahanya. "Apakah kerjasama dengan BUMN atau perusahaan sendiri, juga tidak apa," ujar Presiden.

 

Di Dubal Presiden Jokowi disambut Managing Director Abdullah Kalban, dan di halaman muka kantor utama Dubal, Presiden menanam pohon.

 

Secara garis besar, Presiden menjelaskan bahwa apabila efisiensi bisa dilakukan maka biaya logistik akan murah, terlebih lagi jika infrastuktur kita sudah mendukung. "Barang-barang akan murah dan menguntungkan masyarakat," tegas Presiden.

 

Kerjasama Pengelolaan Pelabuhan

 

Sebelumnya, Presiden singgah di Dubai Ports (DP) World dan disambut oleh Chairman DP World Sultan Bin Sulayem. Usai bertemu dengan Chairman DP World, Presiden menyaksikan langsung ruang operator DP World. Setelah itu, Presiden dan rombongan meninjau pengelolaan dan pengaturan kontainer di pelabuhan.

 

Saat memberikan keterangan kepada pers, Presiden mengatakan bahwa kerjasama dengan Dubai Port telah dilakukan di Surabaya. "Mau dikembangkan di Tanjung siapi-api.


Dua minggu lagi segera disurvei dan jalan," ucap Presiden.

 

Gudang Logistik Efisien, Tingkatkan Semangat Petani

 

Efisien juga ingin ditunjukkan Presiden kepada Menteri Perdagangan Thomas Lembong dan Direktur Utama Perum BULOG dalam menggunakan dan memanfaatkan gudang logistik. "Bisa untuk menyimpan ayam, daging, beras, dan semuanya, termasuk produk buah-buahan," kata Presiden ketika berkunjung ke gudang logistik terbesar di Dubai yang berada di G2 International Techno Park, Dubai PEA.

 

Presiden mengatakan bahwa kunjungan dirinya bersama rombongan ingin membandingkan gudang yang dimiliki BULOG dengan gudang yang ada di Dubai. "Dengan manajemen baik dan biaya yang tidak mahal, sehingga bisa efisien," kata Presiden.

Kita, kata Presiden, sudah lama bediam diri, sehingga harus diberi contoh. Dengan gudang logistik seperti ini, maka semua produk apa pun dapat dibeli. "Semua produksi harus diambil oleh BULOG atau perusahaan-perusahaan, sehingga memberikan semangat kepada petani," ujar Presiden.

 

Presiden mengatakan dalam dua minggu ke depan, tim dari Indonesia dan tim dari PEA akan berdiskusi tentang investasi gudang logistik ini. "Apakah investasinya merupakan gabungan atau sendiri-sendiri akan ditentukan tim teknis," ucap Presiden.

 

Gudang logistik yang didatangi Presiden dilengkapi pendingin (kulkas) dan tampak bersih, serta barang-barangnya tertata dengan rapi.

 

Tampak hadir pula mendampingi Presiden dalam kunjungan menuju bandara ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, dan Kepala BKPM Franky Sibarani. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0