Gatot Jadi Panglima TNI, Sutiyoso Jadi Kepala BIN

 
bagikan berita ke :

Rabu, 08 Juli 2015
Di baca 6841 kali

Presiden Jokowi sekitar pukul 13.00 WIB, melantik Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Dr. Moeldoko yang telah memasuki masa pensiun.

Pelantikan Gatot Nurmantyo didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 49/TNI Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI yang telah ditandatangani Presiden Jokowi tertanggal 6 Juli 2015.

Sebelum menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat ke-30. Ia mulai menjabat  KSAD sejak tanggal 25 Juli 2014 setelah ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menggantikan Jenderal TNI Budiman.

Jenderal kelahiran Kota Tegal, 13 Maret 1960, merupakan alumnus Akademi Milter Tahun 1982. Gatot Nurmatyo yang kini berusia 55 tahun, juga pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di tubuh TNI. Jabatan seperti Pangkostrad, Pangdam V/Brawijaya dan Gubernur Akmil pernah diemban dan dilaksanakannya dengan baik.

Masih dalam acara yang sama, setelah melantik Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Presiden Jokowi sekitar pukul 13.30 WIB juga melantik Kepala Badan Intelijen Negara.

Letjen TNI. (Purn). Sutiyoso dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Kepala BIN menggantikan Letjen TNI. (Purn). Marciano Norman yang juga telah memasuki masa pensiun.

Pelantikan Sutiyoso berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 52/P Tahun 2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Intelijen Negara yang telah ditandatangani Presiden Jokowi tertanggal 6 Juli 2015.

Pria kelahiran Semarang, 6 Desember 1944 silam ini, merupakan tokoh senior di bidang militer. Sutiyoso yang kini berusia 70 tahun, pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama dua periode, mulai 6 Oktober 1997 hingga 7 Oktober 2007.

Sejumlah jabatan prestisius juga pernah dijabat Sutiyoso, Dalam karir militernya, selama periode 1988-1992, Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso menjabat Asisten Personil, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus. Sosoknya mulai mencuat saat terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Prestasi yang digenggamnya itu kemudian ikut menghantarkannya pada jabatan Panglima Kodam Jaya.

Janji Tingkatkan Keamanan dan Ciptakan Situasi Kondusif

Saat wawancara doorstop selepas pelantikan, Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Kepala BIN Sutiyoso memaparkan bahwa keduanya sepakat akan terus meningkatkan keamanan dan pertahanan negara agar tercipta situasi yang kondusif.

Saat ditanya mengenai prioritas utama setelah menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo di hadapan media menjawab bahwa dirinya akan memprirotaskan pembaharuan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista), “Sudah diputuskan oleh Presiden, Alutsista khususnya Angkatan Udata harus baru, saya akan memimpin rapat segera, apa-apa Alutsista yang diperlukan kedepan”, ujar Gatot.

Terkait dengan anggaran yang dibutuhkan untuk peremajaan Alutsista, Gatot memaparkan akan menyesuaikan dengan anggaran yang tersedia.

“Saya melanjutkan apa yang sudah dikerjakan dan akan dikerjakan Pak Moeldoko, apa yang menjadi misi Presiden, poros maritim internasional, tidak ada alternatif lain, harus mengembangkan dan menguatkan TNI Angkatan Laut dan Angkatan Udara”, tegas gatot. Pesawat dan Radar juga turut menjadi prioritas pembaharuan yang akan dilakukan oleh Gatot

Lebih lanjut, Gatot menjelaskan bahwa rencana besar dirinya dan TNI kedepan dalam skala regional khususnya ASEAN, dirinya mengatakan akan melakukan diplomasi militer dengan seluruh negara ASEAN, “ASEAN bisa dijadikan contoh bagaimana angkatan bersenjatanya bersinergi dengan baik, kemudian mewujudkan situasi regional yang kondusif dengan demikian ekonomi akan berjalan”, ujar Gatot.

Kepala BIN Sutiyoso juga menyatakan rencana kedepan yang akan dilakukannya, “Dalam waktu dekat saya akan melihat BIN itu seperti apa, struktur organiasi, SDM, maupun kelengkapan yang dimiliki, kita akan bangun intelijen yang tangguh dan profesional”.

Sutiyoso juga ingin institusi yang dipimpinnya akan lebih terbuka dan banyak melibatkan masyarakat, “Pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak informasi dari berbagai sumber, nanti ke depan BIN akan lebih terbuka, memberikan peluang kepada masyarakat memberikan informasi apa saja, berpartisipasi, yang ada kaitannya terkait dengan kemanana negara”, ujar Sutiyoso.

Lebih lanjut Sutiyoso juga akan berusaha meredam paham radikalisme dan terorisme dari Timur Tengah agar tidak menyebar di Indonesia, “Ke depan kita akan melakukan counter, untuk melakukan itu kita harus mempunyai alat yang super canggih, saya akan datangkan dari berbagai referensi yang dimiki negara besar seperti Rusia dan Amerika”, ujar Sutiyoso.

Acara pelantikan Panglima TNI dan Kepala BIN hari ini, dihadiri oleh sejumlah Menteri Kabinet Kerja, Pimpinan Lembaga Negara, serta para Petinggi TNI. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
7           0           1           1           2