Hadiri Dialog Kebangsaan, Wapres Minta Diaspora Indonesia di Shanghai Terus Perkuat Nilai Kebangsaan
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memberikan arahan penting kepada diaspora Indonesia yang berada di Shanghai, Tiongkok. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh para mahasiswa, kalangan pengusaha dan profesional, serta warga negara Indonesia di Shanghai, Wapres menekankan beberapa pesan kunci untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan Indonesia di tengah diaspora yang tersebar di seluruh dunia.
Pertama, Wapres mengajak diaspora Indonesia untuk menggali aspek-aspek positif di luar negeri sebagai bekal untuk membantu memperbaiki Indonesia ke depan. Hal ini tidak hanya berarti para diaspora sekadar tinggal di luar negeri, tetapi juga aktif menjadi duta-duta yang membangun citra, nama, dan eksistensi Indonesia.
“Kepada para mahasiswa terus gali apa yang anda ketahui di negeri Tiongkok,” pinta Wapres saat menghadiri acara Dialog Kebangsaan dengan para Diaspora Indonesia di Shanghai yang diselenggarakan di Grand Marquis Ballroom, Lt. 3, Hotel JW Marriott Marquis Shanghai Pudong, Shanghai, Tiongkok, Senin malam (18/09/2023).
Kedua, ia menekankan pentingnya para diaspora untuk menjaga harmoni, solidaritas, dan kerukunan di antara sesama masyarakat Indonesia di luar negeri. Dalam konteks Pemilu 2024 mendatang, Wapres meminta agar pemilu tidak memecah ikatan kebangsaan, sehingga ia meminta para diaspora di Shanghai merayakan pemilu dengan kegembiraan serta menjauhkan diri dari sikap permusuhan.
“Jangan tidak ikut pemilu. Saya minta ikut untuk memilih pemimpin yang terbaik. Tetapi adanya perbedaan jangan membuat kita menjadi berseteru,” pintanya.
Ketiga, seiring perkembangan era digital, Wapres mengingatkan pentingnya memilih dan memilah informasi yang tepat, serta mencegah penyebaran hoaks dan konflik. Diaspora diharapkan dapat menggunakan kemajuan teknologi digital untuk menyampaikan pesan yang sahih, santun, dan penuh kebaikan.
“Alangkah baiknya bila kita terus memilih dan memilah informasi yang tepat, seraya mencegah hoaks dan menghindari benturan pandangan yang keras,” tuturnya.
Terakhir khusus kepada para mahasiswa, Wapres mendorong agar mereka terus menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan berkontribusi pada kemajuan Indonesia. Ia memberi contoh seorang mahasiswa di Shanghai yang saai ini tengah mempelajari ilmu tentang kereta cepat Maglev.
“Ini kita bangga, saya bangga, rakyat Indonesia akan punya ahli-ahli di berbagai bidang,” ucapnya.
Kemudian, Wapres berpesan agar setelah menyelesaikan studi, para mahasiswa harus kembali ke tanah air dan mengaplikasikan ilmunya untuk kemajuan bangsa.
“Indonesia memerlukan SDM yang unggul karena kita sedang mengalami persaingan global. Jadi anda mahasiwa teruskan [belajar], tapi saya minta nanti pulang, abdikan ilmu kalian untuk bangsa dan negara,” pintanya.
Pada kesempatan ini, salah seorang mahasiswa bernama Sheryl Subandi yang juga Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Tiongkok menyampaikan pertanyaan pada Wapres tentang bagaimana para mahasiswa dapat membuat ilmu yang mereka peroleh di luar negeri bermanfaat bagi Indonesia.
Mendapat pertanyaan tersebut, Wapres pun memberikan jawaban dengan menekankan pentingnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh para mahasiswa sebagai aset berharga bagi Indonesia.
“Saya merasa bangga anak-anak mahasiswa belajar tentang masalah bisnis. Indonesia butuh banyak manajer yang memahami persoalan bisnis [misalnya],” contoh Wapres.
Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa Indonesia tengah mencari individu yang memiliki pengetahuan di berbagai bidang, termasuk teknologi. Ia menjelaskan bahwa negara yang kuat memerlukan SDM yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Indonesia mendorong anak-anaknya untuk belajar di manapun, di negeri manapun dan Tiongkok adalah salah satu yang kita harapkan banyak mahasiswa kita berada di sini karena tiongkok adalah salah satu negara yang maju di bidang bisnis, teknologi, dan sebagainya,” tuturnya.
Terakhir, Wapres mendorong para mahasiswa untuk berusaha dengan sungguh-sungguh dalam mengambil ilmu yang mereka peroleh di Tiongkok. Ia meminta mereka untuk tidak hanya mengaplikasikan sebagian kecil dari pengetahuan mereka, tetapi untuk memanfaatkannya sepenuhnya demi kesejahteraan dan kemajuan Indonesia.
“Karena itu, semua mahasiswa kita harus terus menggali, jangan sampai tersisa ilmu di Tiongkok ini. Ambil terus semuanya. Jangan hanya 10 persen, 20 persennya saja, tetapi semuanya yang bermanfaat untuk Indonesia sejahtera dan maju,” pungkasnya.
Mendampingi Wapres pada acara Dialog Kebangsaan ini, Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin, Duta Besar (Dubes) RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun, serta Istri Dubes Sih Elsiwi Handayani Oratmangun. (EP-BPMI Setwapres)