Mensesneg menilai,
sejak awal berdiri, ICW telah memberikan banyak kontribusi dalam
pemberantasan dan pencegahan korupsi di Indonesia. “Biasanya peran itu
menunggu dewasa, tapi ICW sejak balita sudah berperan besar,†ujar
Mensesneg.
Pemerintah tentu sangat terbantu jika semua pihak terlibat di dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, Pemerintah tidak sendirian, seluruh lapisan masyarakat, gerakan civil society bersama-sama bersinergi untuk mencegah dan memberantas korupsi.
“Upaya ini sudah lama dilakukan sejak Pemerintahan berdiri, sejak ICW berdiri, yang menjadi tantangan kita sekarang bukan hanya di level pencegahan dan pemberantasan korupsi tetapi juga di upaya penindakan pidana korupsi, kita harus terus menerus menemukan cara baru untuk memberantasnya secara bersama-samaâ€, papar Mensesneg.
Mensesneg juga memaparkan bahwa sinergi tersebut dilakukan untuk mendorong pencegahan dan pemberantasan korupsi menuju masyarakat zero corruption.
“Presiden Joko Widodo juga mempunyai komitmen yang luar biasa dalam memberantas korupsi, tantangan tidak sederhana tapi upaya harus terus-menerus dilakukanâ€, tegas Mensesneg.
Mengenai SAKTI, Mensesneg berharap bahwa sekolah ini nantinya bisa menjadi sebuah gerakan sosial (social movement), harus menjadi gerakan kultural melibatkan semua masyarakat. “Saya harap ini bisa menjadi virus positif yang terus berkembang biak di kalangan anak muda Indonesia dan melahirkan sebuah generasi yang kuat untuk melahirkan generasi anti korupsiâ€, pungkas Mensesneg.
Sekilas Tentang ICW
ICW adalah lembaga nirlaba yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan yang demokratis, bersih dan bebas korupsi. (Humas Kemensetneg)
Pemerintah tentu sangat terbantu jika semua pihak terlibat di dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi, Pemerintah tidak sendirian, seluruh lapisan masyarakat, gerakan civil society bersama-sama bersinergi untuk mencegah dan memberantas korupsi.
“Upaya ini sudah lama dilakukan sejak Pemerintahan berdiri, sejak ICW berdiri, yang menjadi tantangan kita sekarang bukan hanya di level pencegahan dan pemberantasan korupsi tetapi juga di upaya penindakan pidana korupsi, kita harus terus menerus menemukan cara baru untuk memberantasnya secara bersama-samaâ€, papar Mensesneg.
Mensesneg juga memaparkan bahwa sinergi tersebut dilakukan untuk mendorong pencegahan dan pemberantasan korupsi menuju masyarakat zero corruption.
“Presiden Joko Widodo juga mempunyai komitmen yang luar biasa dalam memberantas korupsi, tantangan tidak sederhana tapi upaya harus terus-menerus dilakukanâ€, tegas Mensesneg.
Mengenai SAKTI, Mensesneg berharap bahwa sekolah ini nantinya bisa menjadi sebuah gerakan sosial (social movement), harus menjadi gerakan kultural melibatkan semua masyarakat. “Saya harap ini bisa menjadi virus positif yang terus berkembang biak di kalangan anak muda Indonesia dan melahirkan sebuah generasi yang kuat untuk melahirkan generasi anti korupsiâ€, pungkas Mensesneg.
Sekilas Tentang ICW
ICW adalah lembaga nirlaba yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha pemberdayaan rakyat untuk terlibat/berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap praktek korupsi. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan yang demokratis, bersih dan bebas korupsi. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?