Hari Ini Presiden Resmikan Terminal Regasifikasi LNG Arun

 
bagikan berita ke :

Senin, 09 Maret 2015
Di baca 964 kali

“Pengoperasian terminal ini akan memberi efisiensi yang besar sekali buat Pertamina,” kata Presiden Jokowi.

 

Terminal tersebut dikelola oleh PT Perta Arun Gas yang merupakan anak perusahaan PT Pertamina Gas (Pertagas). Peresmian pengoperasian terminal penerimaan dan regasisikasi LNG Pertamina Arun itu dilakukan dengan penekanan tombol sirine dan penandatangan prasasti.

 

Untuk Masyarakat 

 

Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi menyinggung mengenai aset PT Arun, yang karena gasnya sudah habis Oktober tahun yang lalu kemudian dialihkan supaya produktif menjadi tempat untuk regasifikasi, dan gasnya akan disalurkan untuk industri-industri yang ada di Aceh maupun di Sumut.

 

“Saya hanya titip ini karena Menteri BUMN tidak ada, ke Pak Menko saja agar terminal dan regasifikasi yang kita lakukan di sini betul-betul bermanfaat bagi masyarakat Aceh, bagi rakyat Aceh. Karena apapun ini adalah kawasan industri yang lama sekali akhir tahun 1970-an  sehingga harus betul-betul memberikan manfaat kepada masyarakat,” pesan Presiden.

 

Presiden menilai, aset tanahya ada 2000-an hektar mungkin plus Iskandar Muda jadi 3000 merupakan sebuah aset yang kalau industri-industri didorong untuk menuju ke sini dengan fasilitas enegri gas yang sudah siap, diyakini Jokowi, hampir semua industri itu mau, karena gas itu lebih murah dibandingkan kalau kita pakai BBM atau batubara.

 

Kalau mau mendorong industri masuk, menurut Presiden Jokowi, sangat gampang, lahannya siap energinya siap. “Mungkin kekurangan power plant langsung dibangun lebih efisien kalau pakai gas, semuanya ada di Provinsi Aceh,” tuturnya

 

Saat peresmian, Presiden Jokowi didampingi Menteri ESDM Sudirman Said, Gubernur Aceh Zaini Abdullah, dan Dirut Pertamina Dwi Sutjipto, serta Dirut PT Perta Arun Gas Teuku Khaidir.

 

Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kebutuhan gas di Indonesia meningkat sekitar 5,2 persen per tahun, padahal pasokan masih defisit baik di Jawa dan Sumatera karena keterbatasan infrastruktur.

 

“Untuk memenuhi kebutuhan itu Pertamina melakukan sejumlah strategi termasuk pembangunan terminal berkapasitas 400 juta kaki kubik,” katanya.

 

Menurutnya, terminal tersebut merupakan revitalisasi sarana terkait pengelolaan gas oleh Gas Arun. “Ini akan dikelola PT Perta yang merupakan anak usaha PT Pertamina Gas,” katanya.

 

Ia menyebutkan pengiriman gas pertama ke Belawan dilakukan pada Maret 2015 dengan konsumen antara lain adalah PT PLN. “Kami beharap kebutuhan gas di Sumut dan Aceh dapat dipenuhi termasuk untuk mengatasi krisis listrik,” kata Dwi Sutjipto. (Humas Setneg/Humas Setkab)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0