Mensesneg, Hatta Rajasa, berhasil terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) Periode 2007-2011 dengan mengumpulkan suara terbanyak 4.510 suara dari jumlah total suara pemilih yang masuk sebanyak 9.134 suara dari berbagai daerah dan menggantikan Ketua Umum sebelumnya, Laksamana Sukardi. Hatta Rajasa juga berhasil mengungguli lima kandidat yang lain, yaitu Triharyo I. Soesilo (2.090 suara), Betti Alisjahbana (1.806 suara), Boyke Minarno (421 suara), dan Zaid Perdana Nasution (271 suara).
Pemilihan dan pelantikan Ketua Umum ITB yang menggunakan sistem One Man, One Vote ini berlangsung sebagai acara puncak dari Kongres IA ITB ke-7 yang diselenggarakan dari tanggal 16-18 November 2007, di Kampus ITB, Jl. Ganesha, Bandung, Jawa Barat. Kongres juga diikuti oleh 16 daerah serta 2 Komisariat di Singapura dan Malaysia dengan total tempat pemungutan suara di 20 lokasi. Dari 16 daerah pemungutan suara, DKI Jakarta dan Jawa Barat yang paling banyak menyumbang suara untuk kemenangan Hatta Rajasa, masing-masing sebanyak 1.150 suara dan 2.224 suara.
Menanggapi hal tersebut, Hatta Rajasa melihatnya sebagai kemenangan almamater bukan kemenangan dirinya. �Tugas kita bukan sekedar memenangkan untuk menjadi Ketua IA ITB, tetapi melalui IA ITB ini kita ingin memberikan sesuatu yang berharga buat almamater, bangsa dan negara,� tandasnya.
Berkaitan dengan program 100 hari ke depan sebagai Ketua Umum IA ITB yang baru, Hatta Rajasa mengungkapkan ada banyak program yang direncanakan, antara lain menyangkut kealumnian, organisasi yang mantap yang harus segera dibentuk, membangun pola hubungan kemitraan dan kekeluargaan antara alumni dengan ITB. Semuanya itu untuk mencapai target ITB menuju world class university dengan peranan aktif dari seluruh alumni.
Hatta Rajasa juga menepis keraguan para pemilih yang tidak yakin apakah Hatta Rajasa mampu membagi waktu antara keseibukannya sebagai Mensesneg saat ini dengan sebagai Ketua Umum IA ITB. �Saya tidak mungkin menomorduakan tugas-tugas negara, tetapi saya juga yakin tidak akan pernah berbenturan antara tugas negara dengan tugas ITB karena keduanya adalah tugas yang mulia. Dua-duanya harus saya sukseskan. Oleh sebab itu, saya memberikan kontribusi waktu yang berkualitas dan membentuk teamwork. Jadi, tidak perlu ada yang dikorbankan. Semuanya buat saya adalah penting,� ungkapnya.
Dalam ajang pemilihan calon Ketua Umum, Hatta Rajasa yang lulus dari ITB jurusan Teknik Perminyakan angkatan 1973 ini mengusung moto �Hatta Menjawab Tantangan IA ITB� dengan visi �IA ITB adalah organisasi yang mengangkat martabat dan peran alumni sebagai motor pembangunan bangsa dan negara Indonesia tercinta dan pendukung nyata tercapainya ITB sebagai universitas riset kelas dunia yang dihormati.� (HUMAS SETNEG)