Ibu Negara: Indonesia Komitmen Raih Target Universal Access Tahun 2010

 
bagikan berita ke :

Senin, 10 Agustus 2009
Di baca 784 kali

Nusa Dua: Ibu Negara Ani Yudhoyono, hari Minggu (9/8) siang menghadiri AIDS Ambassador and Champions Meeting di Ruang Jakarta, Hotel Westin, Nusa Dua. Pertemuan yang menjadi bagian dari rangkaian acara The 9th International Congress on AIDS in Asia and the Pacific (ICAAP) ini baru pertama kalinya diselenggarakan, dan mendapatkan dukungan penuh dari Ibu Ani sebagai duta AIDS Indonesia.

Atas nama bangsa Indonesia, Ibu Ani mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi tuan rumah dari sebuah pertemuan yang sangat penting. "Kami berada di sini hari ini untuk berperang melawan wabah yang melumpuhkan sebagian dari komunitas kita. Kami berada di sini untuk mencoba mencari solusi dan menyerukan perhatian yang lebih besar pada masalah yang terus berkembang di kawasan kita. Perjuangan kita kedepan masih panjang, oleh karena itu kita harus tekun dan bersatu dalam menjalankan usaha bersama. Sendiri kita lemah, tetapi bersama-sama membuat kita kuat," kata Ibu Ani.

Ibu Ani menjelaskan tentang situasi AIDS di Indonesia. "Virus HIV dan AIDS adalah salah satu kepedulian teratas di Indonesia. Penyebaran AIDS masih rendah di sebagian besar daerah, tetapi tetap tidak bisa diabaikan. Kami menghadapi peningkatan situasi berbahaya dimana kami menemukan kelipatan wabah HIV yang terkonsentrasi di daerah yang melibatkan pengguna narkoba dan pekerja sex komersial. Interaksi antara kedua kelompok itu meningkatkan terjangkitnya infeksi HIV," Ibu Ani menjelaskan.

"Di wilayah timur Indonesia, keadaannya juga sama-sama membahayakan. Wabah tingkat rendah telah memasuki populasi umum dengan lebih dari 95 persen infeksi adalah hasil dari transmisi heteroseksual. Kami telah meningkatkan usaha pencegahan beberapa tahun terakhir. Kami telah memperbaiki keefektifan program kami. Sekarang, program tersebut telah tersebar luas. Kami sangat bangga dengan kemajuan ini. Tapi sayangnya virus HIV bergerak lebih cepat," ujar Ibu Ani.

"Contohnya, disaat akses kepada pengobatan anti-retroviral telah bertambah baik beberapa tahun terakhir, hanya 15 ribu orang hidup dengan HIV menerima pengobatan yang mereka perlukan. Ini kurang dari 10 persen dari 270 ribu orang pengidap HIV positif di Indonesia," tambahnya.

Seperti negara-negara lain, Indonesia berkomitmen untuk meraih target Universal Access pada tahun 2010. "Kita juga berkomitmen untuk menjalankan tugas kami mencapai Millenium Development Goals, khususnya sasaran 6, yaitu menghentikan dan mulai melambatkan penyebaran HIV dan AIDS. Saya harus mengakui bahwa ini bukan tujuan yang mudah. Untuk menyelesaikan tujuan, kita harus mengembangkan dan menyediakan akses yang lebih luas untuk pencegahan dan pelayanan pengobatan untuk orang yang membutuhkan. Kita harus melakukan ini sekarang, bukan minggu depan, bukan tahun depan, tapi sekarang," seru Ibu Ani.

Hadir dalam acara tersebut antara lain, Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Nafsiah Mboi, Director Regional Support Team Asia and Pacific UNAIDS Prasada Rao, Deputy Prime Minister Samoa Misa Telefoni, AIDS Ambassador of Netherland Marike Wijnroks, Panitia Pengarah Asia Pacific Leadership Forum on AIDS Marina Mahathir, dan Perwakilan Peoples Live with HIV/AIDS Mairie Bopp.




Sumber:
http://www.presidensby.info/ibunegara/index.php/fokus/2009/08/09/513.html

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0