Indonesia dan Jepang Hasilkan Sejumlah Kesepakatan yang Sangat Produktif

 
bagikan berita ke :

Minggu, 15 Januari 2017
Di baca 1998 kali

Dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Indonesia dan Jepang berhasil melakukan pertemuan dan pembicaraan yang sangat produktif. Hal ini terlihat dari banyaknya kesepakatan yang dibuat antara kedua negara. Presiden Joko Widodo sendiri menerangkan bahwa dirinya telah mengadakan pertemuan bilateral dengan PM Shinzo Abe sebanyak empat kali hanya dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.

"Ini menunjukkan bahwa Jepang merupakan salah satu mitra strategis terpenting bagi Indonesia di berbagai bidang," ujarnya dalam keterangan pers.

Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut menghasilkan sejumlah kesepakatan dalam berbagai bidang.

"Dalam pertemuan kali ini, PM Abe dan saya bersepakat untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang politik, ekonomi, maritim, dan sosial budaya. Tentunya upaya peningkatan kerja sama tersebut harus selalu disertai prinsip saling menguntungkan," terang Presiden.

Sebelumnya, angka investasi Jepang di Indonesia terbilang menggembirakan. Di tengah kelesuan ekonomi global, Jepang justru mencatatkan peningkatan investasi yang sangat signifikan di Indonesia.

"Di tengah belum membaiknya perekenomian global, kita telah mencatat peningkatan investasi Jepang yang sangat signifikan. Dari Januari hingga September 2016 investasi Jepang telah mencapai angka USD 4,498 miliar dan angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibanding tahun 2015," ungkapnya.

Presiden juga menerangkan bahwa Indonesia meminta pihak Jepang untuk membuka akses terhadap produk-produk hasil pertanian dan perikanan Indonesia. Sebagaimana diketahui, belakangan ini pemerintah Indonesia memang sedang gencar membuka tujuan baru bagi produk-produknya.

Lebih dari itu, Indonesia juga mengharapkan penyelesaian review perjanjian penghindaran pajak berganda. Hal tersebut diharapkan agar perekonomian kedua negara tak saling terhambat dan tentunya dilaksanakan dengan prinsip saling menguntungkan.

"Kemudian yang ketiga, meningkatkan akses dan kapasitas keperawatan Indonesia untuk dapat memenuhi pasar di Jepang. Dan yang keempat, dimulainya general review Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement pada tahun ini," kata Presiden.

Beberapa hal lain yang dibahas kedua negara ialah mengenai permintaan Indonesia untuk pembukaan rute penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta menuju Los Angeles via Tokyo, kerja sama dalam konteks two plus two antara Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan kedua negara, dan peningkatan kerja sama di bidang ekonomi di mana termasuk di dalamnya rencana pembangunan Pelabuhan Patimban.

Selain itu, keduanya juga bersepakat untuk membahas mengenai pengembangan Blok Masela, diskusi awal pembangunan jalur kereta api Jakarta-Surabaya serta rencana kerja sama pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu di pulau-pulau terdepan Indonesia. Mengakhiri keterangannya, dalam perayaan 60 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jepang pada tahun depan, keduanya telah menentukan tema teknologi modern bagi perayaan tersebut.

"Tahun depan Indonesia dan Jepang akan merayakan 60 tahun hubungan diplomatik dan kita sepakat bahwa tema bagi perayaan tersebut adalah teknologi modern. Kita juga ingin mendorong agar Jepang juga meningkatkan kerja sama maritim dengan negara-negara IORA (Indian Ocean Rim Association) di mana Indonesia menjadi ketua IORA saat ini," tutupnya.

Dalam keterangannya sebagai sesama negara maritim, PM Shinzo Abe memandang bahwa kerja sama di bidang maritim dengan Indonesia merupakan prioritas mereka. Jepang juga akan aktif mendorong kerja sama di bidang keamanan laut dan pengembangan pulau-pulau terpencil di Indonesia melalui Forum Maritim Indonesia-Jepang yang dibentuk pada bulan Desember lalu.

Selain itu, PM Shinzo Abe juga mengungkapkan kesepakatan di bidang pemberantasan terorisme yang berhasil dicapai kedua negara. Pemerintah Jepang percaya bahwa Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di mana generasi mudanya penuh akan harapan.

"Di tengah penyebaran paham terorisme di Asia, maka kami sepakat bahwa Jepang akan bekerja sama dengan Indonesia yang merupakan negara besar dengan mayoritas penduduknya muslim moderat agar dapat terwujud masyarakat di mana generasi mudanya sangat memiliki harapan," ujarnya.

PM Shinzo Abe dan Akie Abe disambut Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana dalam upacara resmi kenegaraan. Setelah saling bersalaman, keduanya berjalan bersama ke tempat upacara.

Presiden juga memperkenalkan para menteri dan delegasi yang hadir pada acara penyambutan tersebut. Hal yang sama turut dilakukan PM Shinzo Abe.

Mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pertemuan tersebut ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS Bambang Brodjonegoro, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong. (Humas Kemensetneg)
 
 
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           4           2           2           0