Indonesia dan Norwegia Sepakat Perkuat Kerjasama di Berbagai Bidang

 
bagikan berita ke :

Rabu, 15 April 2015
Di baca 5892 kali

Dalam perbincangannya dengan PM Solberg, Presiden Jokowi membahas banyaknya persamaan antara Indonesia dan Norwegia, kedua negara sangat menjunjung tinggi nilai-nilai universal, antara lain demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, disamping adanya perbedaan karakter dari kedua Negara baik itu dari segi geografis, ukuran penduduk dan kapasitas di bidang ekonomi.

“Norwegia adalah mitra penting di bidang lingkungan hidup, kerjasama hak asasi manusia, energi, perikanan, dan maritim”, ujar Presiden Jokowi.

Adapun Beberapa upaya penguatan kerjasama bilateral yang dilakukan kedua negara diantaranya :
  1. Kedua negara bersepakat di bidang lingkungan hidup dan kehutanan untuk melanjutkan kerjasama REDD+ yang pelaksanaannya telah dimulai sejak tahun 2010. Norwegia menghargai komitmen Indonesia untuk penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26-41% pada tahun 2020, serta beberapa kebijakan alternatif lainnya.
  2. Norwegia menjadi mitra penting di Indonesia dalam bidang perikanan untuk memberantas penangkapan ikan secara illegal (IUU Fishing) dan budidaya ikan laut.
  3. Di bidang energi terbarukan, kedua negara sudah bekerja sama sejak tahun 1995 di bidang hydropower dan domestic biogas, dan akan terus berlanjut.
  4. Indonesia-Norwegia sepakat untuk melakukan kerja sama triangular dengan melatih 25 (dua puluh lima) polisi wanita dan 12 guru dari Afganistan di Jakarta dan Bandung. Upaya ini dilakukan untuk menjajaki perluasan kerjasama Indonesia-Norwegia ke negara-negara berkembang lainnya.
  5. Dalam bidang pendidikan, kedua negara sepakat untuk mendorong implementasi joint-degree antar universitas di Indonesia, seperti UGM, ITB, dan Akademi Keperawatan Ibnu Sina yang sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas di Norwegia.
Selain membahas hubungan bilateral antar kedua negara, Presiden Jokowi dan PM Solberg juga bertukar pendapat mengenai isu regional dan global, diantaranya ASEAN, perubahan iklim, situasi Timur Tengah dan lain-lain.

Kedua Negara juga telah sepakat untuk melakukan saling dukung bagi pencalonan anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, untuk Indonesia tahun 2019-2020 dan untuk Norwegia tahun 2021 dan 2022.

“Dapat saya sampaikan bahwa Indonesia dan Norwegia telah memiliki “Kemitraan Dinamis” yang dideklarasikan dan ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri dari kedua negara pada tahun 2010,” lanjut Presiden Jokowi. Kedua Negara juga telah memiliki forum reguler Dialog Hak Asasi Manusia sejak tahun 2002.

Di akhir keterangan pers, Presiden Jokowi mengatakan bahwa dirinya menghargai kunjungan PM Solberg ke Indonesia, “Saya yakin bahwa hubungan bilateral Indonesia dan Norwegia akan semakin kuat dan bermanfaat bagi kedua negara”, tutup Presiden Jokowi.  (Humas Kemensesneg)

   
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
15           41           14           12           24