Indonesia Dorong Penguatan Peran dan Kelembagaan OKI

 
bagikan berita ke :

Jumat, 08 Februari 2013
Di baca 882 kali

Presiden SBY menjelaskan tentang program pembangunan berkelanjutan yang dilaksanakan Indonesia untuk 1.000 warga Palestina di berbagai bidang dan pelatihan 842 pejabat Palestina dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Terkait itu, Presiden SBY menyerukan negara-negara OKI untuk juga menguatkan dukungan dan diplomasi bagi Palestina dalam perjuangan memperoleh haknya sebagai negara.

Penerimaan bersejarah Palestina sebagai negara peninjau di PBB adalah kemenangan diplomasi dan moral sehingga OKI harus membantu menguatkan kapasitas kelembagaan bagi negara Palestina.

Sementara dalam Pembukaan KTT, Presiden SBY menyampaikan pandangan tentang penguatan peran dan kelembagaan OKI dalam perdamaian dan kesejahteraan dunia serta mempromosikan demokrasi dan HAM.

Pertama, OKI harus menjadi kontributor utama terhadap perdamaian dan keamanan dunia dengan membantu mengatur dan menyelesaikan konflik yang terjadi di kalangan umat, seperti konflik Suriah dan Palestina. OKI harus mempunyai satu pandangan dalam mendorong gencatan senjata untuk mengakhiri pertumpahan darah, mengupayakan bantuan kemanusiaan, serta mengedepankan proses politik.

Kedua, OKI harus menjadi kontributor utama terhadap pembangunan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan untuk berbuat lebih banyak dalam mengatasi kemiskinan global, kerja sama investasi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan tekonologi di antara dunia Muslim. Hal ini terus dilakukan mengingat negara-negara OKI memiliki cadangan dua pertiga migas dunia dengan kombinasi GDP mempresentasikan 8,3 persen ekonomi global.

Ketiga, OKI harus menjadi kontributor utama dalam mendorong demokrasi serta mempromosikan dan memproteksi HAM, antara lain melalui penguatan Independent Permanent Human Rights Commission (IPHRC) dalam OKI.


Pada tingkat global, Indonesia mendorong OKI untuk berkontribusi dalam mempromosikan toleransi dan dialog antar-keyakinan, serta mengambil peran dalam perancangan agenda pembangunan pasca-2015. (dukjak-humas setneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0