Pemerintah Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Tahun 2018 Bali, telah menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan tuan rumah atau hospitality program. Salah satunya dengan menggelar Indonesia Pavilion di area The Westin Resort Nusa Dua, Bali.
Kegiatan ini memamerkan kebudayaan Indonesia mulai dari pameran seni dan kerajinan, pameran infrastruktur, dan stan Pariwisata Indonesia. Tujuan dari kegiatan ini adalah menunjukkan dukungan yang konsisten terhadap agenda pembangunan dan kisah sukses dari upaya pembangunan Indonesia; menghadirkan keramahtamahan dan kekayaan budaya Indonesia pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia Tahun 2018 Bali; dan mendukung keterlibatan yang lebih luas bagi pemangku kepentingan sampai dengan masyarakat.
Indonesia Pavilion mengadopsi konsep seamless galery/mall dengan penataan ruang berdasarkan kelompok produk seperti kerajinan, infrastruktur, pariwisata, dan seni. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno bersama dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) secara resmi membuka Indonesia Pavilion pada Selasa (09/10) di The Westin Resort Nusa Dua, Bali.
Rini M. Soemarno menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi sinergi antar BUMN yang bertujuan memperkenalkan Indonesia dan juga aktivitas-aktivitas BUMN. Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Badan Ekonomi Kreatif.
“Kegiatan ini didukung penuh pula oleh Badan Ekonomi Kreatif, Pak Triawan Munaf untuk betul-betul kita bisa memberikan, mempresentasikan gambaran kepada visitor-visitor kita yang datang untuk World Bank-IMF. Aktivitas ini dapat melihat dalam sekilas bagaimana Indonesia, bagaimana kekayaan Indonesia, bagaimana kreativitas dari masyarakat Indonesia, dan juga kemampuan-kemampuan dari BUMN-BUMN untuk membuat produk-produk," terang Rini.
Setiap harinya, Indonesia Pavilion diisi dengan beragam live demo pertunjukan seni musik, tenun, pahat, dan lukis. Selain itu, promosi pariwisata juga ikut meramaikan showcase Indonesia, seperti Candi Borobudur di Yogyakarta, Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Raja Amat di Papua, dan Ngarai Sianok di Bukit Tinggi, Sumatera Barat. (REF-Humas Kemensetneg)