Indonesia Perkuat Poros Maritim Dunia Bersama Negara-Negara Asia Afrika

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 April 2015
Di baca 888 kali

Menko Kemaritiman Indroyono mengatakan bahwa dirinya telah bertemu dengan negara-negara peserta konferrensi terutama yang tergabung dalam Small Island Developing States (SIDS), anggota Indian Ocean Rim Association (IORA) dan negara-negara kepulauan dan negara yang memiliki laut lainnya.

Pembicaraan lebih menekankan kepada negara-negara Asia Afrika untuk mampu meningkatkan poros kemaritiman dan kemanan yang akan memberikan dampak ekonomi bagi negara-negara tersebut.

Terkait dengan permasalahan maritim di dalam negeri terutama permasalahan illegal fishing, Pemerintah Indonesia telah berkoordinasi dengan sejumlah negara asia lainnya seperti Thailand untuk melawan illegal fishing, dan Thailand menyanggupi untuk turut melawan  aksi pencurian ilegal dengan mengatakan akan memasang sekitar 7.000 (tujuh ribu) VMS (Vessel Monitoring System) untuk melacak kapal nelayan Thailand yang melanggar batas wilayah penangkapan ikan.

Menteri Indroyono juga meyebut bahwa kerjasama ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Rio+20  yang telah berlangsung tahun 2012 lalu. Konferensi yang menginisiasi kesatuan universal, integrasi dan transformasi Sustainable Development Goals (SDGs), dimana telah disepakati 17 Goals yang harus di tindak lanjuti oleh seluruh peserta konferensi.

Namun, lanjut Menteri Indroyono, yang paling penting dari Goals itu adalah Goal No.14 yang lebih menekankan kepada konservasi dan kelestratian samudera, laut, dan sumber daya kealutan demi keberlangsungan pembangunan yang berkelanjutan.

“Indonesia telah bekerjasama dengan sejumlah negara untuk turut penyelamatan terumbu karang atau The Coral Triangle Initiative (CTI), kerjasama dilakukan untuk penyelamatan 75.000 kilometer persegi terumbu karang yang ada di negara CTI, kerjasama ini pun telah disepakati dan terus berlanjut”, ujar Menteri Indroyono.
 
Adapun negara-negara yang tergabung dalam CTI adalah Filipina, Malaysia, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon dan Indonesia. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0