Ingin Bekerja lebih Cepat, Efektif, Efisien Kepala BRG, Nazir Foead Lantik Sekretaris dan Deputinya

 
bagikan berita ke :

Jumat, 19 Februari 2016
Di baca 714 kali

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 8/M Tahun 2016, Sekretaris dan Deputi Badan Restorasi Gambur yang dilantik adalah sebagai berikut:

 

  1. Hartono Prawiratmadja, sebagai Sekretaris Badan Restorasi Gambut

  2. Budi wardhana, sebagai Deputi Perencanaan dan Kerjasama

  3. Alue Dohong, sebagai Deputi Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan

  4. Myrna A. Safitri, sebagai Deputi Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi, dan Kemitraan

  5. Haris Gunawan, sebagai Deputi Penelitian dan Pembangunan 

Badan restorasi Gambut memilih mereka berdasarkan kompetensi, rekam jejak, integritas, dan kemampuan kerjasama yang berkaitan erat dengan restorasi gambut.

 

Dalam sambutannya Kepala Badan Restorasi Gambut, Nazir Foead menjelaskan “Badan restorasi Gambut sebagai lintas sektor dan Kementerian, akan bergantung pada reputasi professional mereka untuk bermitra dengan Pemerintah, masyarakat sipil, akademisi, lembaga non-pemerintah dan swasta, baik di ranah internasional, nasional, dan lokal” terang Foead.

 

Fuad juga berharap kepada seluruh Pejabatnya yang dilantik agar bersikap low Profile karena kelancaran dan keberhasilan tugas Badan Restorasi Gambut sangat membutuhkan dukungan para pihak dari sector lain dan selalu menjalin hubungan dengan sector lain dan mengoptimalkan potensi seluruh stakeholeder untuk bersama-sama melaksanakan restorasi kawasan gambut dan dalam melaksanakan tugasnya agar selalu berorientasi pada target yang dicanangkan.

 

Selain untuk melengkapi struktur Badan Restorasi Gambut sesuai dengan Peraturan Presiden No 1 Tahun 2016, pelantikan ini juga bertujuan untuk mempercat langkah Badan Restorasi Gambut untuk merespon kerusakan lahan gambut yang mengakibatkan bencana kebakaran lahan tahunan serta untuk memenuhi target restorasi 2 juta hektar ekosistem gambut

 

Selain itu, Foead menjelaskan bahwa pada tahun 2015 telah terjadi kebakaran hutan dan lahan yang sangat masif yang mengakibatkan dampak yang cukup luas bagi sosial ekonomi bagi masyrakat bahkan hubungan diplomatik dengan negara tetangga.

 

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia terkoreksi 0,5% akibat kebakaran Hutan, pertumbuhan ekonomi sebelumnya sekitar 4,79% jika tidak terjadi kebakaran maka pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh hingga 5,2%” jelas Foead

 

memperhatikan hal tersebut, Presiden Republik Indonesia memandang perlu mengambil langkah-langkah yang cepat sebagai respon  atas kejadian kebakaran hutan dan lahan, diantaranya karena pengelolaan kawasan gambut yang carut marut.

 

“Badan restorasi Gambut merupakan badan yang dibentuk untuk menanggulangi kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi yang diakibatkan oleh bencana kebakaran lahan dan hutan” terang Foead.

 

Selain itu, Badan restorasi Gambut juga bertujuan untuk mengembalikan tatanan hidrologis pada setiap kawasan  gambut sehingga kondisi kekeringan yang menjadi pemicu terjadinya kebakaran dapat dicegah. Kerusakan akibat kebakaran harus segera diperbaiki dan fungsi-fungsi ekologis yang telah terganggu harus dipulihkan.

 

Fuad menjelaskan, bahwa kebakaran gambut yang terjadi diakibatkan oleh keringnya ekosistem gambut tersebut sehingga percepatan pemulihan kawasan  dan pengembalian fungsi gambut akibat kebakaran hutan dan lahan secara khusus, sistematis, terarah, terpadu, dan menyeluruh mendesak untuk dilakukan.

 

Seperti kita ketahui bersama gambut adalah ekosistem yang unik menyimpan stok karbon yang tinggi menjaga ketersediaan air di sekitarnya selain itu gambut juga merupakan bagian dari pengaturan ikilm global.

 

“Badan restorasi gambut diharapkan menjadi organisasi yang efektif, efisien, ramping namun fleksibel  dan dapat bekerja cepat dan mendapat dukungan luas dari para pihak”, jelas Foead

 

Pelantikan tersebut juga dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara, setya Utama dan beberapa pejabat Eselon 1 di lingkungan Sekretariat Negara. (Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0