Istana Tampilkan Lukisan Bersejarah Dalam Pameran Lukisan Koleksi Istana Kepresidenan

 
bagikan berita ke :

Selasa, 12 Juli 2016
Di baca 973 kali

Sebagaimana dilansir Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, pameran ini akan berlangsung di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, sepanjang bulan Agustus 2016. Akan terpapar di sana: 28 lukisan terpilih hasil karya 21 pelukis dan sekitar 100 koleksi foto-foto kepresidenan. Kurator pameran yang merupakan bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71 ini adalah Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani.

 

Sejumlah lukisan fenomenal itu antara lain karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Basoeki Abdullah, dan Dullah yang merupakan Pelukis Istana pada era Presiden Soekarno. Ada pula karya pelukis asing seperti Rudolf Bonnet dan Diego Rivera. Tak kalah unik, masyarakat juga dapat menikmati lukisan karya Presiden Soekarno sendiri yang berjudul Rini yang dilukisnya pada tahun 1958.

 

Istana Kepresidenan di Indonesia berlokasi antara lain di Jakarta (Istana Negara dan Istana Merdeka), Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Tampaksiring-Bali. Di sana tersimpan lebih dari 3.000 lukisan yang telah melalui proses kuratorial pada 2009-2010. Di antara koleksi itu, ada banyak karya legendaris yang merupakan bagian dari tonggak sejarah, tak hanya kesenian, melainkan juga Republik Indonesia.

 

Koleksi luar biasa ini bermula dari keinginan Presiden Soekarno yang dikenal memiliki selera seni sangat tinggi. Tak heran jika sebagian koleksi itu adalah hasil upaya Presiden Soekarno sendiri, yang tak segan langsung berbelanja ke berbagai galeri atau sanggar seni. Sebagian lukisan itu juga buah tangan dari pemimpin negara-negara lain saat berkunjung ke Indonesia.

 

Presiden Joko Widodo menyambut baik penyelenggaraan pameran ini. Istana adalah milik rakyat dan sungguh indah jika masyarakat luas juga sesekali dapat menikmati koleksi karya seni terbaik itu melalui pameran yang terbuka untuk umum. "Karya cipta yang bernilai begitu tinggi ini harus dilestarikan," tutur Presiden. Pameran ini merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban Istana Kepresidenan yang mendapatkan amanah untuk merawat koleksi-koleksi terbaik itu.

 

“Saya ingin lukisan-lukisan ini akan tetap abadi dan terus menerus bisa disajikan di hadapan publik seluruh dunia,” Presiden menambahkan.

 

Adapun daftar koleksi lukisan Istana Kepresidenan yang akan ditampilkan adalah sebagai berikut:

1. Affandi, Laskar Rakyat Mengatur Siasat, 1946

2. Affandi, Potret H.O.S. Tjokroaminoto, 1946

3. Basoeki Abdullah, Pangeran Diponegoro Memimpin Perang, 1949

4. Dullah, Persiapan Gerilya, 1949

5. Harijadi Sumadidjaja, Awan Berarak Jalan Bersimpang, 1955

6. Harijadi Sumadidjaja, Biografi II di Malioboro, 1949

7. Henk Ngantung, Memanah, 1943 (reproduksi orisinal oleh Haris Purnomo)

8. Kartono Yudhokusumo, Pertempuran di Pengok, 1949

9. Raden Saleh, Penangkapan Pangeran Diponegoro, 1857

10. S.Sudjojono, Di Depan Kelambu Terbuka, 1939

11. S. Sudjojono, Kawan-kawan Revolusi, 1947.

12. S. Sudjojono, Markas Laskar di Bekas Gudang Beras Tjikampek, 1964

13. S. Sudjojono, Mengungsi, 1950

14. S. Sudjojono. Sekko (Perintis Gerilya), 1949

15. Sudjono Abdullah, Diponegoro, 1947

16. Trubus Sudarsono, Potret R.A. Kartini, 1946/7

17. Gambiranom Suhardi, Potret Jenderal Sudirman, 1956

18. Soerono, Ketoprak, 1950

19. Ir. Sukarno, Rini, 1958

20. Lee Man-Fong, Margasatwa dan Puspita Nusantara, 1961

21. Rudolf Bonnet, Penari-penari Bali sedang Berhias, 1954

22. Hendra Gunawan, Kerokan, 1955

23. Diego Rivera, Gadis Melayu dengan Bunga, 1955

24. Miguel Covarrubias, Empat Gadis Bali dengan Sajen, sekitar 1933-1936

25. Walter Spies, Kehidupan di Borobudur di Abad ke-9, 1930

26. Ida Bagus Made Nadera, Fadjar Menjinsing, 1949

27. Srihadi Soedarsono, Tara, 1977

28. Mahjuddin, Pantai Karang Bolong, tahun tak terlacak (sekitar 1950-an)

(Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0