Jadikan Pesantren Sebagai Pusat Pemberdayaan Ekonomi Umat

 
bagikan berita ke :

Kamis, 22 Oktober 2020
Di baca 782 kali

Jakarta, wapresri.go.id – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menuturkan bahwa selain menyiapkan orang-orang yang paham dalam bidang agama dan sebagai pusat dakwah, pesantren juga harus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi umat.

 

“Hari ini kita sekaligus mencanangkan itu banyak pesantren yang sudah memulai, tapi kita ingin semua pesantren menjadi pusat pemberdayaan ekonomi baik sekor keuangan maupun sektor riil,” ucapnya pada Akselerasi Ekonomi Kerakyatan Berbasis Pesantren dan Komunitas dalam Rangka Memperingati Hari Santri Nasional, melalui video conference, Kamis (22/10/2020).

 

Karena itulah, terang Wapres di pesantren-pesantren dibangunlah Bank Wakaf Mikro (BWM) seperti yang di jelaskan Menteri Keuangan untuk ultramikro, kemudian ada BMT-BMT (Baitul Maal wa Tamwil).

 

“kita dorong supaya pesantren membangun BMT untuk bisa memberdayakan masy, kemudian jg BMT ini bisa juga menjadi channelin/executing dari bank-bank syariah yang ada untuk membiayai masyarakat,” tuturnya.

 

Oleh karena itu, Wapres berharap, semua pesantren, bisa membangun BMT-BMT dan pembiayaannya nanti memperoleh selain dari bank syairah juga dari LPDB dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

 

Selain itu ia juga meminta untuk mengembangkan program OPOP yang saat ini sedang dikembangkan tiap pesantren punya produk, atau juga mengembangkan produk-produk dari masyarakat.

 

“saya mengapresiasi adanya pesantren yang sudah memulai, saya berharap yang sudah dilakukan baik di sektor keuangan maupun riil itu menjadi semacam role model yang nantinya bisa dikembangkan, direplikasi oleh pesantren-pesantren lain yang bisa kita kembangkan,” urainya.

 

Pesantren juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pembangunan ketahanan pangan. Salah satunya dengan mengembangkan Green Wakaf untuk ketahanan pangan berbasis pesantren. Green Wakaf adalah program wakaf produktif di sektor pertanian (termasuk peternakan dan perikanan) yang dikelola oleh nadzir yang hasilnya untuk pesantren dan masyarakat miskin sebagai penerima manfaat (maukuf alaih). Untuk pesantren yang berada di perkotaan, juga dikembangkan Urban Farming Pesantren, adalah program pengembangan pertanian di lingkungan pesantren di perkotaan, yang memiliki lahan terbatas. Urban farming dilaksanakan pesantren bersama masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan meningkatkan pendapatan.

 

“Pemerintah menyambut baik dan mengapresiasi bebagai inisiasi pengembangan ekonomi kerakyatan dan ekonomi syariah berbasis pesantren dan komunitas. Ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat,” tandasnya.

 

Turut memberikan sambutan dalam acara tersebut Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selaku Sekretaris Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). (RN, KIP-Setwapres)

 

https://www.youtube.com/watch?v=Ss_rOYmezVQ&feature=youtu.be

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0