Jaga Harapan Rakyat agar Pilkada Serentak Aman, Damai, dan Demokratis

 
bagikan berita ke :

Kamis, 12 November 2015
Di baca 8995 kali

Presiden menggarisbawahi, bahwa penyelenggaraan pilkada serentak akan menjadi pengalaman penting sebelum kita sampai pada Pemilu Nasional Serentak tahun 2019. “Untuk itu, kita harus siapkan momen demokrasi itu sebaik-baiknya. Pengalaman melaksanakan Pilkada serentak tahun 2015 dapat menjadi rujukan dalam pemilu serentak berikutnya serta untuk menyukseskan pelaksanaan Pemilu Nasional Serentak di Tahun 2019,” ujar Presiden.‎‎

 

Presiden mengingatkan agar persiapan dilakukan semuanya lebih awal, terutama aturan mainnya. “Untuk itu, saya instruksikan kepada Saudara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Hukum dan HAM untuk segera menyiapkan Rancangan Undang-Undang yang mengatur tentang Pemilu Nasional Serentak, agar berbagai instrumen pelaksanaan dapat disiapkan dari dini oleh KPU dan Bawaslu,” kata Presiden, sebagaimana dirilis dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana.

 

Dari satu Pemilu ke Pemilu yang lain, dari satu Pilkada ke Pilkada yang lain, kita semua melihat bahwa rakyat Indonesia sudah semakin matang dalam berdemokrasi. ‎Presiden terus mengingatkan kepada kita semua agar dapat menjaga dan merawat kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi Pilkada serentak.

 

Kita harus memastikan kualitas pelaksanaan Pemilhan Umum di negeri ini terus meningkat, harus mampu ‘naik kelas’ dari waktu ke waktu. “Saya yakin dengan kerja keras saudara-saudara sekalian, penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2015 bisa berjalan dengan aman, damai, dan demokratis,” tutur Presiden.‎‎

 

Harapan Rakyat untuk Pilkada Serentak dan Kepeminpinan di Daerah

 

Pilkada serentak di akhir tahun 2015, merupakan salah satu agenda penting dalam perjalanan demokrasi kita di tingkat lokal. Karena baru pertama kali rakyat di 269 daerah akan memilih 9 Gubernur dan Wakil Gubernur, 224 Bupati dan Wakil Bupati, serta 36 Walikota dan Wakil Walikota secara serentak. Satu hal yang terpenting dan harus selalu kita ingat  ketika menyongsong momen demokrasi lokal ini adalah harapan dari seluruh rakyat Indonesia.‎ “Harapan rakyat agar Pilkada bisa menjadi wahana pemenuhan hak-hak politik rakyat secara langsung, inklusif, dan demokratis,” ucap Presiden.‎

 

Harapan rakyat lainnya, kata Presiden, adalah agar rotasi kepemimpinan pemerintah daerah berjalan secara aman, damai, jujur dan adil sesuai pilihan rakyat serta agar Pilkada dapat menghasilkan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. “Harapan rakyat agar Pilkada menjadi pintu gerbang untuk mewujudkan pemerintahan daerah yang efektif guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat di daerah,” kata Presiden.‎‎

 

Semua harapan rakyat untuk mewujudkan Pilkada serentak yang aman, damai, dan demokratis berada di pundak kita semuanya.

 

Untuk itu, kepada seluruh jajaran aparat keamanan, Presiden menginstruksikan, untuk selalu siap siaga menjaga keamanan selama pelaksanaan Pilkada serentak. “‎Saya instruksikan aparat keamanan jangan berperan seperti ”pemadam kebakaran”. Petakan daerah-daerah rawan gangguan keamanan. Lakukan langkah antisipasi sehingga gangguan keamanan dalam Pilkada bisa dicegah,” tutur Presiden.‎

 

Presiden meminta kepada para Kepala Badan Intelijen Daerah, agar melakukan deteksi dini dan cegah dini terhadap setiap potensi konflik selama periode Pilkada serentak. ‎

 

Kepada jajaran KPU, Bawaslu, dan Panwaslu, Presiden meminta memastikan hak-hak politik rakyat bisa dijamin dengan baik. Lakukan koordinasi terus menerus dengan aparat keamanan dan pemerintah daerah agar penyelenggaraan dapat berjalan dengan aman dan lancar, terutama dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap, kampanye, penyiapan distribusi logistik, pengamanan proses pemberian suara maupun pasca pemungutan suara. ‎

 

“Saya berharap KPU dan Bawaslu bisa menjaga profesional dan independensinya sehingga Pilkada berjalan secara jujur dan adil. Saya tekankan soal ini karena dalam sebuah pertandingan politik yang sehat sangat diperlukan aturan main yang jelas serta wasit yang bekerja secara profesional. Ini semua harus dijaga betul,” jelas Presiden.

 

Presiden juga meminta kepada aparat TNI dan POLRI, supaya senantiasa independen dan netral dalam seluruh proses penyelenggaraan Pilkada serentak.‎

 

Presiden : Jaga Netralitas PNS

 

Presiden berpesan kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota, agar memantau dan menjaga benar-benar netralitas PNS di daerahnya masing-masing selama Pilkada serentak. “Memantau dan menjaga benar-benar netralitas PNS di daerahnya masing-masing selama Pilkada serentak,”‎ ujar Presiden mengulanginya.

 

Tidak hanya berpesan untuk menjaga netralitas, Presiden juga meminta para Gubernur, Bupati dan Walikota untuk memberikan contoh pendidikan politik yang baik pada rakyat. “Kedepankan etika politik. Ajak rakyat untuk berdemokrasi dalam kegembiraan. Berdemokrasi dalam keriangan,” kata Presiden.

 

Presiden juga menghimbau kepada para kotestan untuk bertanding secara sehat. “Jika menang dalam pertandingan jangan jumawa, sebaliknya jika kalah dalam pertandingan jangan justru ngajak pendukungnya untuk ngamuk,” pungkas Presiden.‎

 

Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

 

Acara ini juga dihadiri pula oleh seluruh Gubernur, Bupati, Walikota; Ketua KPU dari tingkat provinsi, kabupaten, dan kota; Ketua Bawaslu dan Panwaslu dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten; para Pangdam, Danrem, dan Dandim; para Kapolda dan Kapolres; para Kajati dan Kajari dan para Kabinda‎. (Humas Kemensetneg)

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
25           11           11           14           1