Jaga Stabilitas dan Perdamaian Kawasan, Wapres Dorong Perkuat Kemitraan ASEAN-RRT
Vientiane, wapresri.go.id – Republik Rakyat Tiongkok (RRT) merupakan mitra dialog Strategis Komprehensif ASEAN, dengan kerja sama yang telah berlangsung sejak tahun 1991. Mengingat kondisi geopolitik dan geo-ekonomi global yang semakin rumit saat ini, kemitraan ASEAN-RRT menjadi solusi menghadapi tantangan di kawasan, termasuk meningkatkan stabilitas dan mempromosikan pertumbuhan yang saling menguntungkan.
Pada KTT ke-27 ASEAN–RRT yang digelar di National Convention Centre (NCC), Vientiane, Laos, Kamis (10/10/2024), Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memberikan pandangannya mengenai upaya menjaga meningkatkan kemitraan ASEAN-RRT, salah satunya terkait isu stabilitas dan perdamaian Kawasan.
“Pertama, Kawasan Indo-Pasifik bernilai strategis. ASEAN berkomitmen kuat menjaga stabilitas dan kondusifnya kawasan untuk keuntungan kita bersama. Saya menyambut baik Pertemuan Trilateral antara RRT, Jepang, dan Korea Selatan bulan Mei lalu, yang mendukung perdamaian dan kemakmuran kawasan, serta sentralitas ASEAN,” tutur Wapres.
Selanjutnya, Wapres memberikan perhatian khusus pada isu Laut Cina Selatan, yang menurutnya harus dilakukan dialog mendalam untuk menghindari konflik dan sengketa.
“Kedua, kita harus menyelesaikan sengketa [Laut Cina Selatan] secara damai melalui dialog, dengan menghormati hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, dan menyelesaikan Kode Tata Perilaku antara ASEAN-RRT pada tahun 2026,” ungkap Wapres.
Wapres pun mengusulkan agar segera dibangun kembali media koordinasi antara pemimpin ASEAN dan RRT yang telah ada guna memperkuat dialog dan pemahaman, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan menangani permasalahan yang timbul dengan lebih efisien.
“Saya usul re-aktivasi jalur komunikasi langsung antar-pejabat tinggi ASEAN dan RRT, yang disepakati sejak 2016 untuk mencegah insiden di Laut Cina Selatan,” paparnya.
Ketiga, Wapres berharap tumbuhnya kesadaran bersama ASEAN-RRT dalam penguatan kemitraan inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, kemitraan dalam bentuk perluasan pasar, inovasi, dan adaptasi adalah kunci mencapai kemakmuran.
“Saya mengapresiasi selesainya negosiasi Peningkatan Perjanjian Perdagangan ASEAN-RRT 3.0 (tiga poin nol) yang akan memperkuat kerja sama kita, di bidang ekonomi hijau, ekonomi digital, rantai pasok, dan dukungan untuk UMKM,” imbuh Wapres.
Terakhir, isu yang selalu menjadi prioritas Wapres di setiap kesempatan adalah Palestina. Dirinya mengapresiasi kesamaan posisi RRT dan ASEAN terkait Resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut pengakhiran pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina.
“Saya harap RRT terus mendukung terwujudnya gencatan senjata, akses bantuan kemanusiaan tanpa halangan, dan terciptanya solusi dua negara,” tutup Wapres.
Pada kesempatan yang sama, Premier of People’s Republic of China H.E. Li Qiang menyampaikan saat ini akibat ketidakpastian global, kondisi perekonomian dunia tidak mengalami kemajuan yang signifikan. Oleh karena itu, sinergi ASEAN-RRT harus dioptimalkan lebih intensif lagi.
"Kerja sama mendalam dan praktis terus diperluas, karena pertumbuhan ekonomi global mengalami stagnasi yang diakibatkan instabilitas dan perlambatan pembangunan dan pertumbuhan peningkatan instabilitas dan ketidakpastian juga terjadi," paparnya.
Pasar kita juga luas dengan industrialisasi yang semakin mendalam dan peningkatan pendapatan negara dan permintaan di banyak sektor juga akan semakin banyak manfaat.
Menurutnya, hal ini bisa dilakukan melalui pengembangan dan perluasan pasar melalui hubungan dagang antarnegara.
"Pasar kita masih bisa diperluas lagi dengan implementasi perdagangan bilateral dan mulilateral membuat alur barang jasa semakin lancar. Hal tersebut menjadi satu fondasi penting dalam ekonomi, konektivitas, dan kerja sama," tambahnya.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Sultan Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah, PM Cambodia H.E. Samdech Moha Borvor Thipadei Hun Manet, PM Lao PDR H.E. Sonexay Siphandone, PM Malaysia H.E. Dato’ Seri Anwar Ibrahim, Permanent Secretary Myanmar Mr. Aung Kyaw Moe, President of Philippines H.E. Ferdinand Romualdez Marcos Jr., PM Singapore H.E. Lawrence Wong, PM Thailand H.E. Paetongtarn Shinawatra, PM Vietnam H.E. Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste H.E. Xanana Gusmao, dan Secretary General ASEAN H.E. Dr. Kao Kim Hourn.
Mendampingi Wapres pada KTT ke-27 ASEAN–RRT ini, Menteri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi, serta Plh. Deputi Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Afif Juniar. (SM/RJP, BPMI – Setwapres)