Jalan-jalan ke Istana Merdeka, Wisatawan Harus Coba

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Maret 2014
Di baca 1084 kali

 

Istana Merdeka merupakan salah satu bagian dari komplek Istana Kepresidenan di Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta. Di dalam kompleknya ada Istana Merdeka, Istana Negara, Masjid Baiturahman, Wisma Negara, dan Kantor Presiden. Bagi yang belum tahu, ternyata Istana Merdeka punya tur khusus untuk wisatawan bernama Istura, Istana Untuk Rakyat.

"Tur istana ini berlangsung setiap hari Sabtu dan Minggu. Tapi, sewaktu-waktu bisa saja tutup kalau ada acara Presiden dan acara-acara kenegaraan lainnya," ujar pemandu tur Istana Merdeka, Retno dari satuan TNI saat detikTravel mengikuti tur Istura Minggu lalu.

Bagi wisatawan yang mau mencoba, pertama bisa memasuki Sekretariat Negara terlebih dulu untuk memarkirkan kendaraan dan melakukan pendaftaran. Anda tidak akan dikenai biaya sepeser pun alias gratis. Hanya saja, Anda diharuskan menitipkan KTP atau tanda pengenal lainnya untuk ditukar dengan ID card sebagai tanda masuk ke dalam Istana Merdeka.

Setelah itu, Anda akan menunggu di sekitar tempat pendaftaran untuk dipanggil. Saat menunggu, petugas Istana Merdeka bakal mengingatkan beberapa peraturan mengenai turnya. Beberapa peraturannya adalah harus mengenakan baju rapi, dilarang memakai sendal jepit, dan barang-barang seperti tas, kamera, handycam, makanan dan minuman dilarang dibawa masuk ke dalam Istana Merdeka.

"Yang boleh dibawa hanya dompet dan handphone. Tapi, handphone harus dimatikan selama tur berlangsung. Di dalam Istana Merdeka, pengunjung dilarang untuk menyentuh barang-barang di dalamnya seperti lukisan dan patung. Pengunjung juga harus berjalan di belakang saya dan tidak boleh sembarangan memasuki ruangan," papar Retno sebelum tur dimulai.

Saya dan pengunjung lainnya yang saat itu kebanyakan rombongan murid sekolah dasar langsung memasuki bus untuk menuju Istana Merdeka. Kami dibawa ke Gedung Serbaguna Setneg terlebih dulu untuk menonton tayangan video mengenai Istana Kepresidenan. Dalam videonya, ditampilkan profil tentang komplek Istana Kepresidenan yang berlangsung sekitar 15 menit.

 

Perjalanan kembali dilanjutkan menuju Istana Merdeka dengan titik mula di Masjid Baiturahman. Lagi-lagi, di sini ada pemeriksaan dari petugas setempat dan Paspampres. Pemeriksaannya memang berlapis untuk keamanan yang maksimal.

"Kita berfoto dulu di depan Istana Merdeka. Nanti ada petugas khusus yang memotret dan ada biaya untuk mengambil fotonya," kata Retno.

Saya dan rombongan lalu digiring memasuki Istana Merdeka. Suasana yang sejuk langsung berasa begitu melewati pintu masuknya. Ruangan yang pertama kami datangi adalah Ruang Kredensial. Di sinilah tempatnya presiden menyambut tamu-tamu negara, menerima surat-surat kepercayaan duta besar negara dan tempat penandatanganan naskah kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan negara lain.

"Istana Merdeka sudah dibangun sejak tahun 1873 oleh Belanda. Sampai saat ini, bangunannya masih terawat bagus dan tidak banyak yang diubah. Ada empat kaca besar di Ruang Kredensial ini yang bisa dilihat dan masih asli peninggalan Belanda," kata Retno menjelaskan.

Setelah melewati Ruang Kredensial, kami melewati Ruang Jepara sebagai tempat pertemuan terbatas antara Presiden dengan tamu-tamu negara. Mengapa dinamakan Ruang Jepara? Karena bagian dalamnya banyak perabot-perabot kayu yang diambil dari Jepara.

Beberapa ruangan lainnya di dalam Istana Merdeka adalah Ruang Ibu Negara, Ruang Tunggu Menteri Kabinet, Ruang Keluarga Presiden, dan ruang penyimpanan bendera merah putih yang dijahit oleh Fatmawati, istri Bung Karno.

Di dalam Istana Merdeka, kami melihat banyak lukisan, patung, dan guci-guci bersejarah. Lukisannya pun karya seniman ternama seperti Basoeki Abdullah dan kebanyakan melukiskan tentang sejarah Bangsa Indonesia, seperti perlawanan kepada penjajah. Yang unik, saat itu kami bisa melihat karya foto-foto Ani Yudhoyono yang sedang dipamerkan di ruang tengah.

 

Dari situ, perjalanan dilanjutkan menuju lapangan luas yang ada di antara Istana Merdeka dan Istana Negara. Kami dilarang untuk menginjak rumput dan meludah sembarangan. Di sinilah terdapat gazebo dan lapangan mini golf, tempat Presiden SBY bermain golf. Lapangannya cukup luas, bersih dan banyak pepohonan rindang.

Kami lalu melintasi Kantor Presiden dan Istana Negara. Retno menjelaskan sangat lengkap dan jelas kepada rombongan. Tiap rombongan, memang disediakan satu wanita dari satuan TNI sebagai pemandu wisata dan satu petugas pria dari Istana Merdeka. 

Tur kemudian berakhir di Masjid Baiturrahman. Saya merasa sangat puas bisa melihat isi dari Istana Merdeka dan lebih mengenal tempat kerja presiden ini. Suatu istana yang punya nilai sejarah tinggi dan masih tetap berdiri gagah hingga kini.

"Pendaftaran biasanya dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Turnya mulai berlangsung mulai pukul 09.00 sampai pukul 15.00 WIB. Tapi kadang, bisa selesai saat Maghrib (sekitar pukul 18.00 WIB) tergantung jumlah pengunjung. Biasanya seharian itu ratusan, tapi kadang membludak sampai ribuan," ujar salah satu petugas Istana Merdeka kepada detikTravel. (Sumber: Afif Farhan- Detik Travel)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0