Joint Press Statement Presiden RI dengan Presiden Korsel pada Bali Democracy Forum III, 9-12-2010

 
bagikan berita ke :

Kamis, 09 Desember 2010
Di baca 866 kali

JOINT PRESS STATEMENT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN

PRESIDEN KOREA SELATAN, LEE MYUNG-BAK,

PADA ACARA

BALI DEMOCRACY FORUM III

DENPASAR, BALI, TANGGAL 9 DESEMBER 2010

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Saudara-saudara, member of the press, saya ingin menyampaikan press statement bersama Presiden Korea Selatan, selaku Co-chair dalam Bali Democracy Forum III ini. Saudara-saudara sudah mendengarkan pidato pembukaan saya, pidato Yang Mulia Presiden Lee Myung-bak, dan juga para leader dan anggota delegasi yang lain. Saudara juga sudah mendengarkan laporan dari Menteri Luar Negeri Indonesia tentang perkembangan Bali Democracy Forum sejak tahun 2008, 2009, dan 2010 ini. Saya ingin menyampaikan tambahan pernyataan dari apa yang telah kami sampaikan tadi, dan nanti saya mohon Yang Mulia Presiden Lee Myung-bak juga menyampaikan tambahan pernyataan Beliau.

 

Saudara-saudara,

 

Bali Democracy Forum adalah forum dialog, dengan cara berbagi pengalaman dan pengetahuan dari para participant di dalam berdemokrasi. Sedangkan demokrasi itu sendiri tidak ada model yang tunggal, no single model of democracy. Banyak varian, tetapi yang jelas ada universal values and spirit dari demokrasi itu sendiri. Indonesia sendiri, setelah mengalami perjalanan yang panjang dalam pengembangan demokrasi kami, Indonesia harus lebih arif di dalam memaknai demokrasi itu sendiri, di dalam berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan negara-negara lain, utamanya di Asia ini. Karena sebagaimana yang Indonesia alami, demokrasi sebuah proses yang tidak mudah. Kadang-kadang painful, tidak linier, dan penuh dengan pasang surut atau up and down.

 

Dan Indonesia menyadari bahwa demokrasi itu sendiri tidak cukup untuk membawa kemajuan dalam kehidupan bangsa. Mesti ada faktor-faktor lain seperti good governance, kemudian the rule of law, dan juga kemudian unity, and hard work of the nation. Semua itu mesti bergandengan dengan demokrasi agar negara kami makin maju. Saya senang bahwa jumlah participant terus bertambah. Yang saya yakini bahwa semua yang hadir dalam Bali Democracy Forum ini mendapatkan manfaat yang riil. Tetapi meskipun terus bertambah, participants dari forum ini, kita tidak akan mengubah desain dan format dari forum ini. Karena kami tidak merancang forum ini menjadi forum satu negara mendikte negara yang lain, atau satu negara mengatakan demokrasi yang di sana buruk, demokrasi yang di sini baik. Bukan itu desain dan format dari forum dialog yang kita bangun di Bali ini.

 

Kemudian secara khusus, saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Presiden Lee Myung-bak, Presiden Korea Selatan yang menjadi Co-chair dalam Bali Democracy Forum ini. Kita mengetahui Korea Selatan amat kaya dengan pengalaman dalam berdemokrasi. Dan saya sungguh berterima kasih, terlebih-lebih ketika meskipun ada masalah di dalam negeri yang harus Beliau pimpin dan kelola, tetapi Beliau tetap hadir. Ini menunjukkan kecintaan yang tinggi terhadap demokrasi, menunjukkan solidaritas Beliau, dan solidaritas Korea Selatan terhadap negara-negara lain di Asia, maupun kita semua yang hadir dalam Bali Democracy Forum ini.

 

Inilah yang dapat saya sampaikan dalam press statement ini. Saya sendiri optimis forum ini akan makin berkembang, Insya Allah menjadi satu center, menjadi satu icon, bagi dialog antar bangsa, antar negara di dalam mengembangkan nilai dan praktek demokrasi. Saya persilakan sekarang Bapak Presiden Lee Myung-bak untuk menyampaikan pernyataan di hadapan pers kita.

 

 

 

Tanggapan Presiden Republik Indonesia

Atas Press Statement dari Presiden Korea Selatan

 

 

Terima kasih, Bapak Presiden.

 

My final words, tadi sebagaimana disampaikan oleh Presiden Lee Myung-bak. Kami telah melaksanakan pertemuan bilateral yang sangat produktif dan konstruktif. Kami bersepakat untuk meningkatkan kerjasama, utamanya di bidang ekonomi yang Insya Allah membawa manfaat bersama, baik bagi Indonesia dan bagi Korea Selatan. Kita mengenal Korea Selatan adalah negara yang sukses, negara maju, negara industri, dengan kesejahteraan rakyatnya yang makin meningkat dari masa ke masa. Kita ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman, dan oleh karena itu, di tahun-tahun mendatang kami akan meningkatkan kerja sama di bidang investasi, perdagangan, dan kerja sama perekonomian yang lain. Itulah yang ingin saya sampaikan dan beliau harus segera kembali menuju airport dan kembali ke Seoul, saya mengucapkan selamat jalan, terima kasih atas kehadiran Yang Mulia, sampai bertemu di lain kesempatan. Sekian Saudara-saudara, terima kasih atas perhatiannya.

Â