Jokowi Promosikan UMKM Dalam Pembukaan WIEF Ke-12

 
bagikan berita ke :

Selasa, 02 Agustus 2016
Di baca 607 kali

Presiden Joko Widodo tampak hadir dalam forum ini bersama dengan beberapa Pimpinan Negara Islam lain, seperti Perdana Menteri Malaysia Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak; Presiden Republik Tajikistan Emomali Rahmon; Presiden Republik Guinea Alpha Conde; Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Shriyan; Wakil Perdana Menteri Perdagangan Kerajaan Yordania Jawaad Am Anani; dan Presiden Pembangunan Bank Islam Dunia (IDB) Ahmad Mohamed Ali.

Forum bagi negara-negara muslim ini diadakan dengan mengangkat tema 'Desentralisasi Pertumbuhan, Memberdayakan Bisnis Masa Depan'. Hal ini diungkapkan pula oleh Presiden Joko Widodo dalam pidato pembukaannya, "Desentralisasi sangat penting untjk memastikan pertumbuhan bagi pemberdayaan sektor usaha kecil dan menengah, selain itu memastikan partisipasi penduduk yang lebih besar dalam perekonomian," ujarnya.

Menurut Jokowi, menambahkan desentralisasi dapat menimbulkan kepercayaan dan komitmen untuk menghasilkan sektor domestik yang kuat serta ekonomi global yang kompetitif, "Ini adalah mantra bagi pertumbuhan yang sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mengembangkan perekonomian yang modern Dan terus berkembang sesuai dengan nawacita," lanjut Presiden Jokowi.

Fasilitasi UMKM

Sekitar 99% dari bisnis di Indonesia saat ini didominasi oleh UMKM yang didominasi oleh perusahaan mikro dengan total 98%. UMKM jg merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Lebih 107,6 juta penduduk Indonesia bisa diberdayakan dengan UMKM dan berkontribusi terhadap Penerimaan Domestik Bruto (PDB) di Indonesia sejumlah 60,6%.
 
Presiden Joko Widodo optimis potensi ini akan terus meningkat dan bertambah besar, "Angka-angka tersebut terus meningkat sejalan dengan perkembangan industri kreatif di seluruh negeri," tambahnya.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menerangkan, bahwa pemerintah baru-baru ini memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan UMKM di Indonesia dengan mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang inklusif. "Sekitar 62 area bisnis hanya akan dapat diakses oleh investor international jika mereka bermitra dengan UKM lokal. Ini akan membantu UMKM perusahaan besar untuk berkolaborasi, dan tidak bersaing dalam memanfaatkan pasar Indonesia," jelas Presiden Jokowi. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0