Jusuf Kalla Tinjau Proyek PLTU Senilai Rp8,698 Triliun

 
bagikan berita ke :

Senin, 14 Juli 2008
Di baca 987 kali


Proyek berkapasitas 3 x 330 Megawatt (Mw) itu merupakan salah satu bagian pembangunan proyek PLTU 10 ribu Mw di Jawa-Bali.

Proyek ini, ujar Kalla, merupakan proyek yang bertujuan mempercepat proses diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik non bahan bakar minyak (BBM). "Atas kemajuan yang dicapai proyek ini, saya optimistis Indonesia tidak akan kekurangan pasokan listrik tahun depan. Saya mengimbau semua yang terlibat di proyek ini untuk bekerja keras. Baik kontraktor dalam dan luar negeri," ujar Kalla.

Proyek senilai Rp8,698 triliun itu, merupakan salah satu dari 10 proyek PLTU percepatan berbahan bakar batu bara yang berada di Pulau Jawa. Proyek ini merupakan implementasi dari Peraturan Presiden RI Nomor 71 tahun 2006.

Kalla menambahkan, kehadiran proyek ini merupakan salah satu upaya fundamental untuk mengatasi kekurangan pasokan listrik di Pulau Jawa. "Proyek ini adalah upaya fundamental mengatasi krisis listrik, selain pengalihan tenaga kerja ke hari minggu," katanya.

Sedangkan menurut Direktur Proyek Mudayat MS, kehadiran proyek ini sebagai antisipasi kenaikan kebutuhan listrik untuk Jawa-Bali sebesar 6,72% per tahun.

Sumber pendanaan proyek PLTU 1 Jawa Barat-Indramayu ini dibiayai melalui pinjaman konsorsium perbankan dalam negeri sebesar 15%. Sumber pendanaan lainnya berasal dari pinjaman konsorsium perbankan luar negeri sebesar 85%.

"PLTU ini terdiri dari tiga unit. Masing-masing berkapasitas 330 Mw. Unit I dijadwalkan beroperasi pada September 2009. Sedangkan unit II dan III akan rampung pada Desember 2009 dan Maret 2010. Secara keseluruhan, proyek ini dijadwalkan selesai dalam waktu 36 bulan," ujar Mudayat dalam presentasinya di hadapan Wapres.

Ia menambahkan, proyek tersebut mengkonsumsi batu bara sebanyak 3,15 juta ton per tahun. ia berharap selesainya proyek ini dapat memberikan kontribusi penghematan BBM untuk beban sistem Jawa-Bali setara 1,68 juta kiloliter atau ekivalen dengan subsidi penghematan BBM sebesar Rp10 triliun per tahun.

Transmisi proyek ini rencananya akan dibangun di wilayah Sukamandi sepanjang 39 km. Dan dijadwalkan akan rampung pada Januari 2009.

Pada kesempatan itu, Kalla mengaku optimistis proyek ini bisa diusahakan rampung lebih cepat dari jadwal. "Kita mendorong proyek ini bisa cepat selesai. Saya optimis, proyek ini bisa selesai lebih awal paling tidak dua bulan lebih awal dari jadwal yang sudah ditetapkan," tandas Kalla.


Sumber :

http://www.mediaindonesia.com/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0