Menurut Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu kepada Kompas dari L’Aquila, Italia, Kamis (9/7), keikutsertaan Indonesia merupakan pengakuan terhadap peran negara ini. Pada G-8 tahun lalu di Hokkaido, Jepang, Indonesia diundang khusus untuk membahas perubahan iklim walaupun juga diikutsertakan pembahasan ekonomi global secara lebih luas.
Para pemimpin G-8 sudah memulai pembahasan dari hari Rabu dengan fokus pada pemulihan perekonomian global dan langkah-langkah konkret soal apa yang bisa dilakukan bersama untuk menjamin pemulihan dapat berkesinambungan. Dibahas pula bagaimana menjaga kestabilan harga minyak, perubahan iklim dan ketahanan pangan, serta isu-isu nonekonomi seperti yang berkaitan dengan Iran.
Ikut di tiga sesi
Kehadiran Indonesia di Major Economies Forum, kata Mari, sangat penting karena merupakan pengakuan kepada Indonesia sebagai emerging economy yang berpengaruh dan mewakili kawasan Asia Tenggara.
Di samping itu, kepemimpinan dan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Indonesia di berbagai isu global yang strategis seperti perubahan iklim, ketahanan pangan juga dihargai.
â€Hal-hal tersebut bukan saja penting bagi negara sedang berkembang, tetapi juga bagi Indonesia. Jika isu perubahan iklim tidak teratasi, sudah diprediksi beberapa ratus pulau yang akan hanyut dan juga dampak negatif pada pertumbuhan, ketahanan pangan, dan kualitas hidup penduduk Indonesia. Sementara dalam rangka isu perekonomian global seperti perdagangan internasional, Indonesia berkepentingan agar akses pasar untuk ekspor barang dan jasa-jasa kita tetap terbuka,†kata Mari.
Mengingat pentingnya kehadiran Indonesia dan bahwa pemilihan presiden baru berlangsung, Rabu, Presiden Yudhoyono telah mengirim dua utusan, yaitu Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar, ke L’Aquila, tempat pertemuan tersebut berlangsung.
Indonesia ikut serta di tiga sesi: perdagangan internasional, perubahan iklim, serta ketahanan pangan dan energi.
Sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/07/10/06081123/kehadiran.ri.merupakan.pengakuan
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?