Keindahan Tercipta dari Keragaman

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Oktober 2015
Di baca 1614 kali

Presiden yang hadir bersama Ibu Iriana Joko Widodo menjelaskan bahwa hidup ber-Bhinneka Tunggal Ika, sama halnya dengan paduan suara, ada yang Bass, Tenor, Sopran, Alto. "Walaupun berbeda-beda, tapi ketika semuanya menyanyi lagu yang sama, hasilnya adalah harmoni," ujar Presiden, sebagaimana dikutip dari siaran pers Tim Komunikasi Presiden, Sukardi Rinakit.
 
Keindahan tercipta bukan karena menyanyikan nada yang sama,  tapi justru tercipta dari keragaman dalam harmoni. "Ketika keragaman menjadi harmoni dan kesatuan, hasilnya adalah kekuatan yang tanpa batas," ucap Presiden.
 
Dengan demikian, dengan bersatu maka segala persoalan kebangsaan yang sedang dan akan dihadapi, seperti perlambatan ekonomi global yang terjadi sekarang ini, pasti dapat diatasi. "Kita harus optimis menghadapi masa depan," ujar Presiden.
 

Bangsa Indonesia adalah Bangsa yang Besar

 
Ibarat  kapal besar, Indonesia harus mengarungi samudera, melewati ombak dan badai. "Tapi karena semua bersatu, bergerak bersama maka semua rintangan itu akan bisa dilalui dan akhirnya kita akan bisa mencapai tujuan yang kita inginkan bersama," ucap Presiden.


Presiden menyampaikan bahwa Pesparawi Nasional ke-XI di kota Ambon tahun ini bukan semata-mata pesta paduan suara, tapi merupakan momentum untuk menegaskan kembali seruan bersama kepada seluruh anak bangsa, bahwa dalam hidup berbangsa dan bernegara hidup kita harus berbuah. "Hidup kita harus seperti  pohon yang menghasilkan buah yang berbiji," ujar Presiden.


Buah tersebut adalah komitmen dan kesadaran religius kita, untuk selalu ingat jati diri kita, sebagai bangsa yang Bhinneka Tunggal Ika. Dengan kesadaran itu, kita akan selalu ingat, bahwa kita adalah bersaudara, bahwa kita lahir dari rahim Ibu Pertiwi. "Kita harus berguna bagi sesama warga bangsa dan umat manusia di muka bumi," ucap Presiden.


Oleh karenanya, Presiden merasa sangat gembira ketika mendengar banyak peserta Pesparawi tinggal di rumah-rumah penduduk yang berbeda agama, karena itu merupakan contoh langsung, contoh hidup, dari tema Pesparawi Ke-XI kali ini “Sungguh Alangkah Baik dan Indahnya Hidup Dalam Persaudaraan yang Rukun".


Presiden berharap Pemerintah dan masyarakat Kota Ambon dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta Pesparawi Nasional ke-11 mencapai 7.000 orang dan datang dari 34.provinsi. "Tunjukkan bahwa Ambon adalah paduan suara yang hidup dalam harmoni. Tunjukkan bahwa di Ambon, Bhinneka Tunggal Ika adalah nafas hidup bersama. Tunjukkan bahwa Ambon 'Manise'," ucap Presiden.


Tampak hadir mendampingi Presiden, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Pandjaitan, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Gubernur Maluku Said Assagaf.


Pesparawi Nasional ke-11 berlangsung dari 2-12 Oktober di Kota Ambon dengan mempertandingkan berbagai macam kategori lomba, diantaranya yaitu paduan suara wanita, paduan suara pria, paduan suara dewasa campuran, paduan suara anak, paduan suara remaja/pemuda, paduan suara remaja putera, vocal group, music pop gerejawi, solo anak 7-9 tahun, solo anak 10-13 tahun dan solo remaja puteri. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0