Kemensetneg Jalin Kemitraan Strategis dengan Suara Merdeka, Dukung Komunikasi Publik yang Kondusif Songsong Indonesia Maju
Biro Hubungan Masyarakat, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melakukan kunjungan media (media visit) ke kantor redaksi Suara Merdeka, Magelang, Kamis (24/10). Kunjungan dimaksud merupakan bagian dari strategi komunikasi yang digagas oleh Biro Humas Kemensetneg sebagai upaya mengoptimalkan multi-stakeholder engagement strategy (strategi keterlibatan multi-pemangku kepentingan) guna mendukung kesuksesan kerja Kabinet Merah Putih pada umumnya dan Kemensetneg pada khususnya .
Kunjungan dipimpin Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto beserta Pranata Humas Ahli Madya bidang Diseminasi Informasi, Akhmad Firmannamal serta staff humas dan diterima oleh Wakil Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Rukardi dan Direktur Bisnis Suara Merdeka, Bambang Pulunggono, Manager Sirkulasi, Eko Fitri serta Kepala Biro Kedu-Daerah Istimewa Yogyakarta, Asef F Amani.
Dalam pengantarnya, Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang telah terjalin antara Kemensetneg dan Suara Merdeka selama ini dalam membantu komunikasi publik terkait kerja-kerja pemerintah dan turut andil dalam mengisi ruang publik dengan optimisme Indonesia Maju.
Lebih lanjut Eddy menjelaskan kolaborasi dengan media merupakan bagian penting dari upaya Kemensetneg untuk mendukung suksesnya agenda pemerintahan baru yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming, utamanya dalam memastikan komunikasi publik yang optimis terkait program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Kedaulatan Pangan, Energi dan lainnya agar membumi dan dipahami oleh masyarakat serta mendapat dukungan optimal dalam implementasinya.
“Sesuai dengan arahan Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, kami mengajak semua pihak fokus membangun kerja sama lintas sektor agar dapat menyukseskan agenda-agenda strategis pemerintahan dan memberikan kontribusi positif sesuai dengan peran dan tanggung jawab masing-masing," tegas Eddy.
Lebih lanjut Eddy mengharapkan agar Suara Merdeka dapat membantu suksesnya kerja-kerja Kementerian Sekretariat Negara dalam menjalankan perannya menjadi penghubung dari seluruh kementerian menyinergikan seluruh program pemerintah sehingga apa yang di cita-citakan, baik visi-misi dan program kerja Kabinet Merah Putih dapat sesuai target, waktu, capaian, dan volumenya.
“Melalui pendekatan new public management (NPM) berbasis collaborative governance, kami terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak demi mewujudkan misi besar pemerintahan dengan persatuan dan kerjasama dari seluruh pemangku kepentingan akan sangat membantu dalam mencapai cita-cita besar kita membangun kesejahteraan bangsa, dan peran media sangat strategis dalam menciptakan ruang publik yang positif membangun optimisme Indonesia Maju,” jelas Eddy.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintah saat ini, yaitu maraknya berita hoaks dan disinformasi yang dapat merusak kualitas informasi publik. Oleh karena itu, dibutuhkan peran media massa untuk membangun masyarakat yang informatif (well-informed society) dengan skema kemitraan strategis antara Kemensetneg dan media lokal. Harapannya, melalui pertukaran pengetahuan, terutama mengenai transformasi digital, kedua belah pihak dapat berperan lebih efektif sebagai sumber informasi yang akurat bagi masyarakat.
Sekaligus ia juga berharap kunjungan ini dapat menjadi ajang transfer pengetahuan, khususnya terkait transformasi digital dalam jurnalisme. Dengan demikian, baik Suara Merdeka maupun Kemensetneg dapat semakin optimal dalam perannya sebagai penyedia informasi yang akurat dan edukatif bagi masyarakat.
“Kami berharap dari diskusi kita hari ini dapat menjadi pengetahuan yang lebih mendalam mengenai teknis dan tentunya dapat membawa manfaat bagi Suara Merdeka dan Kemensetneg dalam berperan sebagai clearing house of information yang dapat mengedukasi masyarakat dengan diseminasi informasi yang didukung fakta dan data,” ujar Eddy menutup penjelasannya.